Learn To Love - 40

17.5K 1.3K 65
                                    

I miss that moment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I miss that moment.

-kita emang pacaran layaknya sahabat-

***

Prilly membuka kembali jurnal yang diberikan Ali saat ia masih lupa ingatan. Kata-kata lelaki itu masih terasa dibenaknya.

Kemarin, mereka pulang dari Villa. Semuanya berbeda, saat perjalanan menuju Villa semua diwarnai canda tawa. Berbeda dengan perjalanan pulang semua hal terasa sunyi, tak ada yang mau membuka pembicaraan hingga keadaan semakin kaku. Ditambah lagi pikiran Prilly, ini sudah hari Jumat. Hari terakhir dimana ia bertemu dengan Ali.

"Prill, Ali sudah dibawah." Prilly menghapus air matanya perlahan lalu mengangguk. Ia merapikan rambut serta dress yang ia kenakan.

Kakinya perlahan berpijak pada tangga, dari atas ia sudah bisa melihat Ali yang sedang menunggunya sembari meminum teh yang diberikan Mommy Prilly.

Aku belum tau, apa aku bisa melepasmu begitu saja.

"Ali.." panggil nya, Ali langsung menoleh dan tersenyum penuh arti. Ia mengambil tangan gadis itu lalu di genggamnya.

"Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat." Prilly hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Ia mengikuti Ali disampingnya. Tangan kekar pria itu selalu ia genggam, seperti tak mau ia lepaskan lagi.

***

Ali mengajaknya kegedung sekolah SMA mereka. Kawasan sekolah itu sedang sepi karena hari itu mengadakan libur panjang. Ali tersenyum, lalu digandengnya tangan Prilly hingga sampai ditaman belakang.

Prilly memandang tempat ini. Tempat yang penuh memori, tempat yang berarti bagi keduanya. Disini, pertama kalinya mereka dekat sebagai sahabat. Banyak yang mereka lewati ditempat ini. Sungguh, Prilly ingin kembali menangis disini.

"Duduk, sayang." Prilly duduk dibangku itu. Ia ingat, saat itu sedang membaca novel lalu menangis. Disana Ali memberinya sapu tangan untuk menghapus air matanya.

"Apa semuanya akan terulang Li?" tanya nya polos. Walaupun ia tau, semua takkan terulang kembali. Semua akan tetap sama, masa lalu tetap saja masa lalu.

Tapi, bagi Prilly. Masa lalu akan berbeda dengan kenangan.

"Kenangan itu kembali terngiang." ucap Ali ikut duduk disamping gadisnya. Prilly mengangguk, ia menelusupkan wajahnya di dada bidang Ali. Menangis sejadi-jadinya disana, membuat baju pria itu basah karena air mata.

Learn To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang