"Siap Bos Kecil?" Ali merapikan baju Eriik.
"Ciap Om ayi!" Eriik tersenyum kemudian berlari keluar.
"Ayok berangkat Prill." Prilly terlihat membereskan buku bukunya. Kemudian mengangguk dan berjalan kearah Ali.
Keluarga kecil itu. Eh salah. Ali Prilly dan Erik sudah ada didalam mobil. Prilly cemas.
"Semoga aja Bu Fatin mau ya Li?" Prilly merasa was was.
"Ya maulah Prill." Ali menatap wajah tampan Erik yang sedang ada dipelukan Prilly.
**
"Bu Fatiin!" Ali dan Prilly mengendap endap masuk keruang guru yang sudah sepi.
"Ya Ali Prilly?" Ali dan Prilly berpandangan.
"Bu, ini Eriik. Keponakan Prilly. Orang tuanya di Surabaya. Jadi Erik dititipin sama Prilly. Bu Fatin, kita kan mau belajar Ibu kita minta tolong dong jaga Eriik. Pliss bu." Ali memohon mohon.
Bu Fatin terlihat kaget melihat ekspresi Ali. Baru kali ini Ali berbicara banyak pada guru.
Eriik mulai berbalik. Menatap bu Fatin takut.
"Kamu Erik? Sini sama ibu." Bu Fatin mencoba meraih tangan Eriik.
"Onty Om.." Eriik menatap Ali Prilly memelas.
"Sayang. Om sama Onty mau belajar dulu. Eriik sama Ibu Fatin dulu ya? Onty mau belajar dulu." Prilly mencoba memberi penjelasan. Tetap saja, Eriik masih setia memeluk kaki Prilly.
"Eriik Eriik. Tau gak? Nanti habis Om sama Onty beliin robot transformers terus kita main di kolam renang ya? Kaya kmaren? Oke oke?" Eriik terlihat terayu akan bujukan Ali.
"Benelan ya Om?" Ali mengangguk. Eriik berjalan ke arah Bu Fatin.
"Makasih ya Bu." Ali dan Prilly keluar dari ruang Guru tersebut.
***
"Prilly! Kenapa dari tadi kamu tidak fokus!?" Pak Anto menegur Prilly. Prilly tersadar dari lamunannya.
"Maaf pak!"
Ya. Sedari tadi Prilly tak konsen karna memikirkan keadaan Eriik. Ali mengerti keadaan Prilly.
Ia melemparkan segumpal kertas kearah depan. Kearah meja Prilly.
Jangan kuatir. Eriik gakpapa kok Prill. Jangan takut gitu. Bu Fatin pasti jagaiin Eriik.
Prilly menengok ke belakang. Ali menatap wajah Prilly yang sudah berkaca kaca. Ali mulai panik.
"Jangan nangiss." Prilly mengangguk kemudian balik arah kearah papan tulis lagi.
***
Bel pulang sekolah sudah berdering. Prilly tergesa gesa memasukkan bukunya ke dalam tas.
"Baik anak anak! Pelajaran selesai." Pak Anto sudah keluar. Murid murid berhambur keluar kelas.
"Ontyy!" Prilly melihat kearah pintu. Wajahmu berbinar. Ia berlari dan memeluk Eriik.
"Erik gakpapa kan? Onty kuatir tau sama Eriik." Prilly mendekap Eriik erat.
"Iya. Erik cenang cama Bu patin. Dia ngajakin Erik main." Ali yang mendengarnya tersenyum.
"Makasih ya bu." Prilly berterima kasih kemudian berjalan keluar beriringan dengan Ali yang menggendong Eriik.
"Ouh. Sudah punya anak ternyata." Bu Laily menyindir Ali dan Prilly.
Prilly geram. Namun amarahnya diredam Ali.
"Jangan didengerin sabar Prill." Prilly mengangguk.
Ali Prilly dan Eriik akhirnya pulang. Eriik terlihat senang dengan Ali.
"Om ayi kita main yagi ya becok?" kata Eriik yang berada didada Prilly.
"Siip deh!" Ali mengelus kepala Eriik.
***
Prilly terlihat suntuk semenjak kepulangan Eriik tadi.
"Jangan cemberut. Eriik pasti dateng lagi kesini."
"Tapi aku kangen sama Eriik. Pangeran itu bikin aku gemes banget." Prilly mulai mengeluarkan air mata.
"Eh. Diem. Jangan nangis. Ada gue disini. Gue gak kalah gemesnya kok." Prilly mencibir Ali.
"Ish! Ali!"
Ali terkekeh kemudian meraih kepala Prilly dan menaruhnya dibahunya. Prilly terlelap didalam dekapan Ali. Nyaman. Lagi lagi nyaman.
Heii? Apa itu cinta? Bagaimana rasa cinta? Mengapa aku lupa? Memeluknya seperti ini membuatku terasa nyaman. Entah apa artian kata nyaman itu yang pantas berlaku padaku. Tapi aku cuma tau satu, aku sayang kamu.
##
Eh eh. Haii hai. Aduh apa kabar kalian semua? Maap yah.- updatenya bakal slow kaya siput. Tergantung mood kalau mau next atau kagak.Tapi tetep setia disini ya? Kalau gak setia aku putusin kalian. 😂😂

KAMU SEDANG MEMBACA
Learn To Love
Fanfiction"Ali. Kamu itu gak bisa senyum ya?" Pertanyaan itu selalu terdengar di telinga remaja usia 17 tahun Ini. Ali hanya menatap dingin sekelilingnya. *** Kapan ya aku bisa liat kamu senyum terus setiap hari? Senyum kamu itu indah tau. Aku bisa jadi tem...