Learn To Love - 18

21.6K 1.8K 13
                                    

"PRILLY!?" Ali berteriak keras. Ali masuk dan menopang kepala Prilly.

"Bangun Prill. Heii. Bangus cantik. Tembem aku bangun." Ali terlihat panik. Air matanya mengucur melihat keadaan Prilly seperti ini.

Tangan Prilly berdarah. Mungkin ia mencoba keluar dengan benda apapun disekitarnya.

Ali menepuk pipi Prilly lembut. Ia menggeram kesal.

"Gue bakal temuuiin siapa yang berani giniin lo Prill! Gue janji!" Ali mengangkat tubuh mungil Prilly keluar.

Perjalanan ke UKS, Ali bertemu Pak Rizal. Pak Rizal menatap Prilly sendu.

"Prilly?" Pak Rizal mencium kening Prilly. Ali menatapnya kaget.

"Ada apa sama dia Li!?" Pak Rizal sangat panik.

"Dia terkunci di kamar mandi Pak! Saya rasa ini sudah direncanakan." Ali melanjutkan membawa Prilly ke UKS Diikuti Pak Rizal.

***

Pak Rizal mengumpulkan seluruh warga sekolah dilorong sekolah. Matanya sudah berapi api.

"Siapa yang berani ngejebak Prilly!?" Pak Rizal berteriak hingga membuat seluruh murid dan guru terkaget.

"JAWAB!" Lagi lagi semuanya terlonjak. Tak terkecuali Ali. Ali meninggalkan Prilly dengan dokter yang sudah ia panggil

Kenapa Pak Rizal panik banget? Jangan jangan bener lagi Pak Rizal kekasih gelapnya Prilly.

"Ya ampun Pak! Anak nakal kaya dia emang harus dikasih pelajaran. Mungkin itu pelajarannya." Bu Laily menyanggah perkataan Pak Rizal.

"Baik. Saya akan memutar CCTV." Wajah Bu Laily dan wajah Angel mulai pucat.

"Pak?" Suara lembut itu terdengar di telinga semua murid dan guru yang ada disana.

Wajah pucat Prilly masih terpampang. Ia susah payah berjalan karna tubuhnya masih lemas.

"Prilly!? Kamu gakpapa hm?" Pak Rizall mendekap Prilly.

"Ish dasar. Ali udah digebet. Sekarang Pak Rizal juga mau lo gebet. Dasar cabe cabean lo!" Angel menunjuk Prilly. Pak Rizal mulai terlihat marah. Prilly menatap Pak Rizal sendu.

Ali yang melihat itu merasa tak rela.

"Udah deh Pak! Ngapain murid kaya gini dipertahanin!? Lebih baik di DO! Dasar Murid gak tau di untung! Pembawa Sial!" Perkataan Bu Laily sangat membuat hati Prilly teriris ia menangis.

Pak Rizal memberikan Prilly kepada Ali. Ali memeluknya dengan sayang.

Pak Rizal maju kedepan Bu Laily.

"Kamu. Tanpa saya cari tau kamu yang sudah mencelakakan Prilly iyakan!?" Pak Rizal berteriak di wajah Bu Laily.

"Ya. Itu pelajaran buat dia yang sok berkuasa."

"DIA GAK SOK BERKUASA! DIA ANAK SAYA! SANGAT PANTAS JIKA IA BERKUASA DISINI! GARIS BAWAHI! PRILLY ANAK SAYA!" Pak Rizal tak bisa lagi menahan amarahnya.

"DAN ANDA TAU SIAPA SAYA! PEMILIK SEKOLAH INI!"

Bu Laily, Angel dan semua yang ada disana terperanjat. Mata Bu Laiily membulat. Ia menggeleng.

Learn To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang