Kika duduk dan sibuk dengan smartphone-nya di sudut sebuah ranjang berukuran king size, satu-satunya furnitur di ruangan itu selain keset welcome di depan pintu kamar mandi, lampu tidur, dan lemari baju dua pintu.
Di sudut lainnya, Bintang sibuk dengan laptopnya. Mencoba untuk mengacuhkan suasana awkward dengan melanjutkan pekerjaannya yang akan terbengkalai karena resepsi pernikahannya yang akan berlangsung selama 2 hari berturut-turut di Padang (lokasi saat ini yang juga merupakan rumah keluarga Kika) dan Surabaya (kampung halaman Bintang).
Malam pertama. Saling menunjukkan punggung. Acuh satu sama lain. Sibuk dengan dunia masing-masing.
"Aku tidur duluan" Bintang memecah suasana. Disimpannya laptop dan kacamatanya seraya merebahkan badan dan menarik selimut. "Setidaknya jangan bertingkah seperti itu kalau dihadapan Papa dan Mama besok" Ujarnya sebelum terlelap.
Kika diam seribu bahasa. Berpura-pura tidak mendengar apapun. Pura-pura sibuk membalas semua ucapan selamat yang membanjiri timeline media sosialnya dan juga private chat dari teman dan koleganya. Lama sebelum akhirnya ia melirik wajah Bintang yang sudah tertidur dan meletakkan ponselnya di samping bantal.
Wanita itu menyandarkan punggungnya yang terasa kaku akibat korset yang sepanjang hari dipakainya. Pandangan matanya menerawang. Pikirannya mengembara ke waktu dua puluh tahun silam. Saat kali pertama ia bertemu dengan Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With(out) Love
ChickLit"Saya nikahkan..." "Saya terima nikahnya.." "SAH!" Dan dunia tidak lagi sama untuk Bintang dan Kika. *** Salah paham Cemburu Cinta pertama Sakit hati Hancur Bangkit Bintang dan Kika merasakannya dalam Kehidupan pernikahan yang dimulai tanpa cinta **...