42. Lembur

2.8K 113 18
                                    

Kika meminum hingga tandas sebotol air mineral dingin yang diberikan Bintang untuk menenangkan istrinya yang tengah meledak-ledak itu. Seakan belum cukup keterkejutan wanita cantik itu akan berita adiknya yang menghamili perempuan diluar pernikahan, korban (menurut Kika) adiknya itu ternyata  berupa anak sekolah bau kencur yang masih berseragam.

BERSERAGAM!

Heran. Kika tidak habis pikir mengapa adiknya harus mengencani perempuan dibawah umur. Seperti tidak ada saja stok wanita yang lebih dewasa. Bukan apa-apa. Kika hanya takut Andra disangka om-om girang saat mereka berkencan. Atau lebih parahnya adik tirinya itu di tangkap polisi setempat karena dituduh mencabuli anak dibawah umur.

Astaga. Kika tidak siap menjadi kakak seorang kriminal.

Kika dapat melihat gadis berseragam sekolah itu berbicara sesuatu dengan Andra yang tidak ia mengerti. Sejurus kemudian ia dapat melihat wajah sang adik tersenyum lembut kepada gadis itu dan mengangguk.

"Cantik, kenalin ini Yuki. Ibu-ehem-calon ibu dari calon keponakanmu." Kika hanya bisa menganga dengan mata besarnya yang mengerjap linglung. Ia tidak yakin otak dan jantungnya sanggup menerima semua kejutan dari Andra hari ini.

"Oh, dan sekedar informasi, kami tidak akan melangsungkan pernikahan," Kata-kata yang diucapkan Andra membuat Kika melotot kaget. Wajahnya memerah karena emosi dan wanita itu langsung saja berteriak penuh perintah kepada suaminya. Berkata bahwa dia harus segera terbang ke Jepang untuk mengajarkan adik bodohnya itu menjadi pria bertanggung jawab.

"Jangan berani-berani kamu kabur Kalendra! Atau aku akan putuskan tali persaudaraan kita selamanya!"

"Tapi-" Andra kicep saat mata Kika melotot seram.

"Kalau besok kamu belum mengirimi aku undangan pernikahan, aku akan mencoret namamu dari kartu keluarga kita live di depan hidungmu dasar Kalendra jelek!"













Itu kejadian seminggu yang lalu. Tentu saja Kika merealisasikan kata-katanya. Ia membuat Bintang menghubungi Fabian untuk memesan dua tiket pesawat tercepat ke Jepang, mengurus paspor dan akomodasi untuk stay selama waktu yang tak bisa ditentukan. Juga membuat pria malang itu kalang kabut menyusun kembali agenda Bintang karena Bintang tak mau Kika pergi sendiri.

Kika sendiri belum bilang apa-apa kepada orang tua mereka perkara Andra yang akan segera memberikan cucu, melangkahi Kika yang sudah menikah. Rencananya, Kika akan memaksa Andra untuk menikahi dedek-dedek pacarnya itu sebelum perut si dedek kelihatan mblendung. Bukan apa-apa. Tumbuh dengan orang tua yang tidak lengkap itu sangat menyebalkan baginya. Seharusnya adik tirinya itu juga paham hal itu dan tidak akan membiarkan anaknya mengalami hal serupa dengannya

"Are you okay?" Tanya Bintang khawatir. Istrinya tampak begitu mengerikan setelah merapel jaga IGD hingga 24 jam demi cuti untuk menyeret Andra dan pacarnya ke hadapan penghulu. Kantung matanya tebal, juga rambutnya berantakan karena jarang keramas. Belum lagi luka di tubuhnya yang beberapa masih bersisa keropeng membuat Kika jarang mandi. Untungnya tidak ada lagi kelanjutan baby-making project Bintang. Keduanya sibuk menghabiskan pekerjaan lagi-lagi demi cuti.

Meski begitu tetap saja Kika tampak cantik di mata Bintang. Bahkan saat wanita itu hanya tersenyum dengan wajah mengantuk, Bintang tetap tergila-gila dengannya.

"Hey" Kika tidak menjawab pertanyaan suaminya. Malah menyapa lembut. Ia kangen dengan Bintang yang tidak bisa ia temui sesuka hati. Pria itu hanya bisa ia temui saat mengantarjemputnya bekerja saja. Bahkan saat malam mereka tidur sendiri-sendiri. Bintang di kantornya, dan Kika di ruang dokter rumah sakit.

"Apa aku membangunkan kamu Cantika?" Bisik Bintang, khawatir jika ia mengganggu tidur nyenyak Kika untuk pertama kalinya dalam minggu ini. Tapi wanita itu menggeleng dan mengalungkan tangannya ke leher Bintang untuk memeluk pria itu.

"I miss you, " Gumam Kika setengah mengantuk. Ia mengusakkan pipinya ke rahang Bintang yang ditumbuhi bulu halus lantaran tak sempat bercukur. Gestur manja yang membuat Bintang mengulum senyuman gemas.

"I miss you more. " Balasnya. Nyaris saja ia tertawa saat mendengar dengkuran halus napas teratur istrinya. Astaga, harus banget Kika tidur dengan posisi yang tidak nyaman ini?

Bintang dengan hati-hati memperbaiki posisi tidur Kika agar kembali berbaring nyaman di atas ranjang mereka. Diperhatikannya wajah lelap Kika yang tampak menggemaskan. Pria itu menghela napas sejenak mengingat usaha keras wanita itu untuk mengambil cuti. Mengusap kening istrinya sambil berdoa.

Semoga perjalanan mereka besok akan mulus, tanpa kendala. Dan Kika akan bahagia.

Aloooo anybody hooomeee?

Gila 6 tahun dan cerita ini belom juga kelar wkwkw. Dari gue anak kuliahan sampe skrg udh beranak 🤣 hope you guys enjoy 😊

Stay safe 🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage With(out) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang