41. News

29.6K 616 54
                                    

I know it was very late of me
(இ﹏இ'。)
Sejujurnya aku nyaris melupakan work ini. Terlalu tenggelam di akun satunya lagi bikin fan fiction wkwk. But thank you buat yang masih menunggu 🙇 *kalau ada*

****

Kika menjatuhkan ponselnya begitu adik tirinya menyelesaikan ucapannya. Untung saja Bintang yang ikut acara video call hari itu dengan sigap menangkap benda elektronik pipih itu.

"Kamu bilang apa Ndra?" Kika bertanya tak percaya. Matanya membulat. Bibirnya menganga. Masih tidak mempercayai apa yang baru saja ia dengar.

Di seberang sana, sosok Andra tersenyum kecil.

"Kubilang, kau akan segera punya keponakan, Cantik"

"Tap- apa- kep- keponakan as in anak dari saudara aku?" Gaya bicara yang megap-megap gagap itu sebenarnya menggemaskan sekali─ terutama di mata Bintang. Tapi bukan itu hal yang paling penting saat ini.

"Andra, maksudnya, lo bakal punya anak?" Pria itu membantu istrinya mengajukan pertanyaan dan jawabannya membuat Kika berteriak.

"Yeap. Kalau lancar, enam bulan lagi lahiran"

"Enam-"

"Bulan"

"ENAM BULAN??!!!"

Suara melengking Kika membuat Bintang mengernyit dan menutup sebelah telinganya dengan tangan. Sama halnya dengan Andra di ujung sambungan yang menjauhkan letak ponselnya dari wajah.

"YAH KALENDRA! BAGAIMANA BISA AKU PUNYA KEPONAKAN YANG AKAN LAHIR ENAM BULAN LAGI??!!" Pekik wanita itu tak kalah keras. Andra sudah lama tidak pernah mendengar suara Kika sebegini garangnya. Terakhir kali, saat wanita itu memergoki maling pakain dalam di indekos nya. Andra waktu itu sedang berkunjung untuk mengantarkan titipan dari ibu mereka dan cuma bisa meringis saat Kika menghajar maling itu (yang ternyata masih SMA dan sudah lama menguntit Kika). Ia ingat Kika mengomel tiada henti mengenai harga bra yang tidak murah dan berani-beraninya anak tak berpenghasilan itu mencuri bra anak kos seperti dirinya. Memori manis tentang Kika yang berputar di kepalanya membuat Andra mengulum senyuman.

"Kenapa malah senyum-senyum? Aku sedang marah!" Seru wanita itu jengkel. Bibirnya cemberut maksimal (yang mana sebenarnya sangat menggoda dua lelaki di samping dan di layar ponselnya untuk mencium tapi tentu saja tidak bisa mereka lakukan).

"I'm sorry, Cantik.. You're just too cute-"

"EKHEM" Dehaman Bintang yang dibuat-buat keras menghentikan kata-kata gombal Andra. Tapi pria itu sama sekali tidak marah dan hanya tertawa.

"Bercanda, om. Serius amat nanggepinnya," Ucapnya kemudian. Lantas matanya kembali terarah kepada wajah Kika yang tertekuk bete. "Cantik, aku minta maaf oke? Things happened dan yah.. Beginilah. I'm having the child karena dia ngga berdosa buat digugurin," Jelas Andra. "Lagipula kalau digugurkan, aku yakin kamu akan lebih marah dari ini. Right aunty?"

Kika menghela napas akan penjelasan adik tirinya yang begitu ringan. Seakan memiliki anak diluar nikah bukanlah masalah besar bagi pria itu.

"Fine. Terus, mana pacarmu? Aku ingin setidaknya tahu wanita seperti apa yang mengandung keponakan-"

"Andara-kun, aku sudah beli ramen- eh, kamu sedang sibuk ya?" Sosok gadis mungil berkulit putih membuat Kika ternganga. Terutama, gadis itu memakai seragam sailor yang artinya dia masih anak sekolahan.

Mata Kika melebar maksimal. Melotot garang pada Andra yang nyengir kikuk.

"KALENDRA SEJAK KAPAN KAMU JADI PEDOFIL??!!!!"

Marriage With(out) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang