Ini part nya Bintaaang. Wkwk. 😈
Maaf ya masih ngegantungin yang part nya Kika. Sengaja.
Oh ya. Kalo ada kritik dan saran aku terbuka bangeeett. Tp jgn di komen. Kirim pesan aja oke?Enjoy :)
***
Bintang merasa jantungnya mencelos keluar dari tempatnya begitu mendengar penjelasan sang pelayan.
Tiga puluh menit lamanya Kika tidak juga kembali dari toilet, firasat Bintang mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Sehingga sempat terjadi kerusuhan di restoran itu tatkala ia nekat menerobos masuk ke toilet wanita. Membuatnya ditahan oleh petugas keamanan restoran. Ia sampai harus menelepon Zea langsung untuk membuktikan bahwa wanita yang dicarinya dalam toilet memang benar istrinya dan meminta sahabatnya untuk menyuruh anak buahnya melepaskannya.
"Tuan, kalau yang Tuan maksud adalah wanita yang tadi bersama Tuan, dia sudah pergi" Pelayan yang sebelumnya khusus diminta Zea melayani pasangan itu berkata pada Bintang. Membuat dahi pria itu mengernyit bingung.
"Pergi?" Pelayan itu mengangguk.
"Tadi dibawa sama temannya. Katanya sedang tidak enak badan dan pulang lebih awal jadi tidak bisa menghadiri perkumpulan kalian" Kening Bintang makin berkerut.
Perkumpulan?
Tunggu. Apa tadi katanya? Dibawa?
"Dibawa?" Bintang menyuarakan kebingungannya yang segera dijawab dengan anggukan pelayan itu.
"Iya Tuan. Dipapah sama temannya"
"Temannya?"
"Iya. Perempuan. Cantik. Tingginya kurang lebih sama dengan tinggi Nona yang bersama Tuan tadi. Oh, yang paling mencolok, ada tahi lalat di hidungnya" Pelayan itu menunjuk cuping hidung kanannya.
Rahang Bintang sontak mengeras. Tahu persis siapa teman yang dimaksudkan pelayan itu.
Memutar otak sejenak.
Wanita yang membawa istrinya -menurut pelayan- hanya sendirian. Tidak bersama siapapun dan menurut kesaksian tukang parkir, di mobil wanita itu juga tidak ada siapa-siapa.
Bintang yakin wanita itu bukan penjahat jenius yang merencanakan setiap tindak tanduknya. Karena terakhir Lucas memberitahunya seminggu yang lalu, wanita itu berada di Paris. Mungkin ia tanpa sengaja melihat Kika dan dengan impulsif langsung menculiknya.
Tanpa rencana. Bekerja sendirian. Dalam waktu yang singkat. Simple.
Kalau asumsi Bintanh benar, kemungkinan besar tempat yang mungkin akan digunakan wanita itu adalah..
Pria itu mengeluarkan ponselnya. Mencari kontak sahabatnya dan langsung mendial kontak itu. Tidak peduli di Amerika sekarang masih malam.
"Lucas" Panggilnya begitu panggilan tersambung.
"Yes?" Bintang tahu Lucas pasti belum sepenuhnya komplit mengumpulkan nyawa. Tapi ia tidak punya waktu untuk menunggu loading baru tidur sahabatnya. Ini situasi emergency. Gawat darurat. Code blue.
"Ini gue Cas"
"Hm? Oh? Bintang? What's up dude?" Tanya Lucas masih dengan suara mengantuk. Bintang menghela napas.
"Gue minta alamatnya Clara"
"Clara? Oh. Clara.. ya. Oke. Hmm" rasanya Bintang ingin mencekik temannya itu atas kelolaannya.
"Sekarang Lucas. I. Need. It. Now."
"Kenap-"
"She kidnapped my wife for God's sake!" Teriak Bintang frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With(out) Love
ChickLit"Saya nikahkan..." "Saya terima nikahnya.." "SAH!" Dan dunia tidak lagi sama untuk Bintang dan Kika. *** Salah paham Cemburu Cinta pertama Sakit hati Hancur Bangkit Bintang dan Kika merasakannya dalam Kehidupan pernikahan yang dimulai tanpa cinta **...