10*Dinner

1.5K 87 2
                                    

"Lo sakit gara-gara gue ya?" Reno bertanya disela-sela kesibukan Andre yang sedang mengupas buah apel yang ia bawa sendiri untuk Rena.
Sejak tiba dirumah Rena dan banyak berbincang, sudah hampir separuh buah-buahan yang habis dimakan Andre.

Reno juga tak mengerti kenapa Andre dengan 'tidak tahu malu nya' terus menerus memakan buah-buahan yang sengaja dibawa untuk Rena, walaupun memang Andre sendiri yang membelinya tapi tetap saja tidak seharusnya Andre memakan buah-buahan itu, bukan?

"Gak tau, iya kali" jawab Rena enteng seraya tersenyum simpul.

Reno mengusap hidung mancungnya lalu beralih menatap Rena yang kini sedang tersenyum manis ke arah laki-laki yang tak jauh dari tangga.

"Rey. Sejak kapan disini?" Tanya Rena ketika ia tepat berada didepan Rey sekarang.

Rey tersenyum mengedikan bahunya, lalu memberikan sebuket bunga mawar kepada Rena.
"Belum lama kok".

Senyum Rena semakin mengembang, ia lalu mengajak Rey untuk bergabung bersama Andre dan juga Reno diruang tengah.

Andre yang menyadari kehadiran orang lain disekitarnya, ia langsung menaruh buah apel yang sedari tadi dimakannya diatas meja. Ia tersenyum ke arah Rey begitu juga dengan Rey. Tapi tidak dengan Reno, ia justru malah mengalihkan pandangannya pada TV yang sedang menyiarkan iklan Beng-beng yang dibintangi oleh Immanuel Caesar Hito.

"Eh kenalin, ini Rey". Ucap Rena pada Reno dan juga Andre. Reno hanya melirik sekilas, tanpa berkata apapun.

"Sorry ganggu waktu kalian" ucap Rey pada Andre dan juga Reno yang kini sedang sibuk mengamati buah jeruk ditangannya.

"Enggak lah santai aja" jawab Andre.

Reno masih belum berbicara, entah kenapa rasanya ia tidak suka melihat Rey berada disana. Padahal ia juga tidak tahu apa alasannya.

Rena dan Rey sudah larut dalam pembicaraan keduanya, sampai Andre dan Reno terlupakan bahwa mereka masih ada disana. Andre bersikap biasa saja, ia lebih memilih mengganti channel televisi yang kini sedang menayangkan film kartun Upin & Ipin pada saluran lain.

Jika ia menonton film kartun yang berasal dari Negeri Jiran itu, entah kenapa ia selalu teringat dengan teman sekelasnya, Jery. Karena memang Jery tidak pernah membiarkan rambutnya tumbuh. Ia selalu mencukurnya sampai kepalanya benar-benar tidak terlihat ditumbuhi rambut, botak.

"Kita pulang ya, udah sore" ucap Reno tiba-tiba yang sudah beranjak dari duduknya. Andre yang paham betul jika Reno tidak suka dikacangin! ia pun mengikuti Reno beranjak dari duduknya.

"Iya nih kita pamit pulang ya. Udah sore, gaenak juga kita lama-lama jenguknya. Cepet sembuh ya Ren" sahut Andre.

"Oh yaudah deh" ketika Rena baru saja akan beranjak untuk mengantarnya sampai kedepan pintu, Reno mencegahnya. Ia berkata dengan nada yang sedikit dingin.

"Gak usah. Lo temenin dia aja, kasian kalo ditinggal"

Reno menyambar tas dan kunci mobilnya lalu keluar bersama Andre dibelakangnya.
"Kita duluan ya" ucap Andre terlebih dulu pada Rey dan Rena sebelum ia benar-benar menghilang menuju parkiran.

***

"LEMPAR SINI VIN!"

"CEPET WOY!"

"ELAH LAMA AMAT! CEPET DEVIN!"
Teriak Reno berkali-kali.

"LO NYA MUNDUR BEGO!" balas Davin tak kalah lantangnya.

I Promise [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang