EPILOG

2.1K 62 2
                                    

Sepasang manusia yang sedang duduk diatas pasir sore itu saling diam, menikmati senja dan semilir angin yang menerpa kulit sambil bergenggaman tangan. Yang laki-laki duduk dengan lutut berada didepan dada sementara yang perempuan duduk dengan kedua kaki yang terlipat. Kepala perempuan itu bersandar dibahu kanan laki-laki disampingnya, satu tangan yang tidak digenggam laki-laki disampingnya ia gunakan untuk merapihkan helaian rambutnya yang berterbangan menutupi wajah.

Perempuan itu lagi-lagi tersenyum saat dirasa sebuah kecupan mendarat dipucuk kepalanya. Tak terhitung sudah berapa kali lelaki itu mencium kepalanya sejak mereka tiba dan duduk ditepi pantai. Rena mendongak, dan mendapati Reno yang sedang menyipitkan matanya ke arah lautan. Gadis itu menatap Reno lekat dari posisinya bersandar sampai lelaki itu balik menatapnya sambil menunduk.

"Jadi ini tempat pertama kali kamu ketemu aku?" Tanya Rena sambil tersenyum.

Semalam, saat diacara Anniversarry kedua orang tua Reno, lelaki itu berkata pada Rena bahwa ia ingin mengajak Rena ke pantai. Rena pikir lelaki itu akan mengajaknya pergi berlibur namun ternyata dugaannya salah. Bayangan berlibur ke pulau seribu sirna sudah saat Reno malah mengajaknya ke pantai yang letaknya tidak jauh dari Apartemen Reno dulu.

Saat pertama kali menginjakan kakinya di tepi pantai, pikiran Rena tiba-tiba penuh dengan kejadian-kejadian dulu sebelum ia tertabrak mobil Ayah Andre dan koma hampir sebulan lamanya. Kejadian itu yang membawanya mengenal Andre dan Reno yang ternyata adalah teman baru Andre.

Reno merubah posisinya hingga menyamping dengan kedua kaki yang sudah terlipat persis seperti cara duduk Rena. Lelaki itu mengangguk sambil memandang Rena. Perempuan bermata coklat yang dulu ditemuinya disini sekarang berada persis didepannya, dengan status sebagai kekasihnya bukan lagi orang asing yang dulu pernah ditolongnya.

"Orang asing itu udah jadi pacar aku sekarang." Balas Reno.

Keduanya sama-sama melempar senyum, hanyut dalam perasaan masing-masing sampai akhirnya sepasang manusia itu mencondongkan tubuhnya dan memeluk satu sama lain dengan begitu erat. Rena memeluk leher Reno dan menumpukan kepalanya dibahu lelaki itu sementara Reno mengusap-ngusap rambut dan punggung Rena bergantian. Ia lalu menolehkan kepalanya kesamping kanan, mengecup kembali kepala Rena dari samping dengan waktu yang cukup lama.

Sekarang Reno bersyukur atas kejadian dulu saat Rena hampir tenggelam terbawa ombak. Kejadian itu yang membawanya sekarang mengenal lebih jauh sosok Rena dan memilikinya. Rena pun bersyukur karena kejadian itu ia masih hidup sampai sekarang. Jika dulu Reno tak menolong nya, Rena akan tenggelam dan kemungkinan akan meninggal karena tidak adanya orang disekitaran pantai saat itu.

Ketidaksengajaan itu membuat keduanya sama-sama beryukur, karena itulah yang membuat mereka bersama sakarang. Duduk berdua diatas pasir sambil menikmati temaram cahaya senja yang mulai nampak memperlihatkan keindahannya.

Benar kata Andre dulu, bahwa Tuhan selalu punya seribu satu skenario terbarik untuk mempersatukan. Tak peduli serumit apa pertemuan dan perkenalan mereka dulu.

"Makasih, ya." ujar Rena. "Karena kamu, aku masih disini sekarang."

***

Tasikmalaya, 29 September 2017.

I Promise [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang