2.2

3.5K 307 19
                                        

Josh's Point of View.

"Mereka semakin dekat,"

Aku tidak ingat sudah berapa lama Madison tinggal di rumah ini. Namun nampaknya ia sudah berada di rumah ini cukup lama karena aku bisa melihatnya dan Justin yang menjadi semakin dekat setiap harinya. Aku seperti melihat sosok Justin yang berbeda. Ia tak pernah menyukai berada di sekitar orang lain selain aku, Harold ataupun Tyler. Namun kurasa ia kini begitu menyukai berada di dekat Madison. Itu cukup aneh bagiku.

Dan mungkin Tyler benar sejak awal. Madison membawa suasana yang berbeda di rumah ini semenjak ia menginjakkan kakinya di rumah ini. Ia membuat rumah ini terasa begitu hidup dengan tawa dan keceriaannya. Aku ingat saat rumah ini masih begitu gelap dan sunyi. Namun kini, suasana di rumah ini menjadi begitu lebih hidup semenjak kehadirannya. Aku bahkan tidak tahu apakah itu adalah sebuah hal yang baik atau buruk.

"Lalu?" Ucapku, sambil menyeruput air yang berada di dalam gelas di genggamanku.

"Apa kau akan membiarkan mereka semakin dekat, Josh?" Gumam Harold. Ia terdengar begitu kesal.

"Apa lagi yang bisa ku lakukan?" Ucapku. "Mungkin mereka saling menyukai satu sama lain."

Aku selalu memperhatikan mereka. Entah apakah Madison ataupun Justin merasakannya, tapi mataku selalu memperhatikan gerak gerik mereka. Aku bisa melihatnya. Dan semuanya terlihat begitu jelas. Kurasa mereka tertarik pada satu sama lain. Aku mulai menyadari itu ketika aku melihat cara Madison memandang Justin. Atau bagaimana ia selalu nampak lebih gugup dari biasanya ketika ia berada di dekat Justin. Aku bisa melihat kedua pipinya yang akan mulai merona ketika Justin memandang begitu lama kedua matanya. Aku mulai menyadarinya sekarang. Ia mulai menyukai Justin.

Justin tidak pernah peduli terhadap apapun kecuali hal-hal yang menguntungkannya. Aku mulai menyadari jika Justin mulai tertarik pada Madison di saat ia pulang dari klub beberapa hari yang lalu pukul tiga dini hari. Ia pulang lebih cepat dari biasanya. Aku bertanya padanya mengapa ia pulang begitu cepat. Dan apa kau tahu jawabannya? Ia berkata jika ia tidak bisa berhenti memikirkan Madison. Itu membuatku terkejut tentu saja. Seberapa berartinya Madison sehingga Justin tidak bisa berhenti memikirkannya? Ia pasti begitu berarti untuk Justin. Atau pada saat ia mabuk karena ia perlu mengalihkan pikirannya dari Madison. Aku tidak tahu apa yang Madison lakukan sehingga ia memiliki dampak yang cukup besar pada Justin seperti itu.

"Mereka saling menyukai?" Gumamnya, sambil terkekeh dan menaruh kedua tangannya di pinggangnya. "Apa kau sedang bergurau, Josh?"

Aku menggelengkan kepalaku sambil menaruh gelasku di atas meja. "Lihatlah,"

Harold langsung mengikuti arah pandanganku. Aku sudah berdiri di sini selama kurang lebih lima belas menit hanya untuk memandangi Justin dan Madison yang tengah bermain kartu di ruang tengah. Justin terlihat begitu bahagia. Maksudku, aku bisa melihatnya melemparkan senyum kecilnya pada Madison beberapa kali. Kurasa ini untuk pertama kalinya aku melihatnya tersenyum seperti itu. Aku juga bahkan bisa mendengar tawanya sesekali. Madison bisa membuatnya kembali tersenyum dan tertawa. Aku dan yang lainnya telah tinggal di rumah ini selama kurang lebih empat tahun dengannya dan selama itu pula tidak ada satupun di antara kami semua yang bisa membuatnya tersenyum ataupun tertawa seperti itu. Tapi Madison? Ia baru tinggal di sini selama beberapa minggu dan ia bisa membuat Justin begitu bahagia.

Aku merasa senang, tentu saja. Menyaksikannya yang bisa kembali tersenyum ataupun tertawa seperti itu. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku melihatnya begitu bahagia seperti itu. Ia berubah begitu wanita yang begitu ia cintai mengkhianatinya. Ia tak pernah ingin memiliki hubungan yang lebih dengan wanita semenjak saat itu. Kurasa itu begitu menyakitinya karena aku melihatnya menghabiskan berbotol-botol alkohol setiap malamnya semenjak ia melihat wanita itu berada di atas ranjang dengan pria lain. Kurasa itu yang membuatnya menjadi seperti ini. Tapi bukankah kau akan melakukan hal yang sama ketika seseorang yang begitu kau cintai mengkhianatimu?

Robbers | Justin BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang