Prolog

91.2K 4.7K 119
                                    

The 1975 - A Change of Heart

Seorang laki-laki memarkirkan mobilnya di basement salah satu gedung yang berada di daerah Sudirman. Setelah sukses memarkirkan mobilnya dengan sempurna, laki-laki itu mengambil tas-nya di jok belakang, sebelum dia berjalan memasuki lift kantornya dan menekan tombol yang bertuliskan angka 12.

Laki-laki itu duduk di salah satu meja yang sudah ditempatinya selama setahun belakangan. Dia menghela nafasnya sebentar, sebelum tangannya bergerak merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya.

[High School Squad💪]

Tahira: Guys! Gue minggu depan fix balik indo nih

Tahira: So happy

Tahira: Meet up yaa!

Enda Nabhan: Kok gue males dah

Tahira: Gue ga ngajak lo.

Chessa Thivia: lulz

Chessa Thivia: Mau ga ya....

Tahira: Paan deh pengantin baru

Tahira: Gimana nikah muda?

Chessa Thivia: Enak

Chessa Thivia: Sent a photo

Enda Nabhan: Demi Allah gue emosi bacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enda Nabhan: Demi Allah gue emosi bacanya.

Tahira: HAHAHA

Enda Nabhan: Paan dah Ta

Chessa Thivia: Paan dah Ta (2)

Read by 2

Perlahan senyum kecil terbentuk di bibir laki-laki itu. Jemarinya bergerak untuk membalas pesan dari group chat yang baru saja dibacanya.

Gadhra: Ta

Gadhra: Ga usah gede2 ketawanya

Gadhra: Bau.

Setelah membalas group chat dari teman-teman SMA-nya, laki-laki bernama Gadhra itu menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kerjanya. Kedua bola matanya melihat sekeliling. Belum ada yang datang. Ambi juga gue.

"Who's the best employee in here?" katanya pelan. "Of course me. Yea, paan dah woy dateng pagi doang."

Bingung harus ngapain, tangan Gadhra bergerak mengecek ponselnya lagi.

[High School Squad💪]

Chessa Thivia: Ga sekalian taun depan aja lo balesnya?:)

Gadhra tertawa. Dilihatnya chat di group itu lagi, yang ternyata sudah dua hari yang lalu. Entahlah, dia memang suka malas membuka ponselnya.

Jemari Gadhra bergerak membuka display picture perempuan yang bernama Chessa Thivia itu. Senyum kecil mengembang di bibirnya saat melihat foto perempuan itu bersama laki-laki yang kini sudah menjadi suaminya sejak sebulan yang lalu. Salut dengan pilihan mereka untuk menikah di usia 23.

Gadhra menghela nafasnya pelan. Mengingat perempuan yang biasa dipanggil Via itu dulu sempat mengisi hatinya. Entah sejak kapan, sejak mereka kecil mungkin? Kenangan mereka yang terlalu banyak membuat Gadhra sulit untuk melupakan perempuan itu begitu saja. Ditambah lagi, mereka berpisah karena kebodohannya sendiri.

Disinilah dia sekarang. Masih mencoba untuk membuka hatinya kepada perempuan lain, dan berharap siapapun itu orangnya, she's really the one for him.

Suara pintu yang terbuka membuat Gadhra bergerak melihat ke arah pintu. Saat ini yang dilihatnya adalah seorang perempuan yang sedang tersenyum manis, sambil menunduk sopan kepadanya. Kedua bola mata Gadhra kini fokus kepada rambut lurus bergelombang perempuan itu yang tergerai indah, dan sedikit kecoklatan karena terkena cahaya lampu yang cukup terang.

"Selamat pagi Mas," kata perempuan itu. "Saya Kalia, yang mulai hari ini magang disini."

----⛔----

Restart His HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang