42 | From The Abundance Of The Heart

52.8K 2.5K 231
                                    

Boyz II Men - End Of The Road

Gadhra terbangun dari tidurnya dan mengusap wajahnya. Dilihatnya sekeliling sebentar, kemudian dia melihat jam di ponselnya.

"Lah anjing!" katanya sambil tersentak. "Kal bangun Kal udah jam dua! Mampus deh gue digorok sama nyokap lo."

"Kal?"

Gadhra yang masih duduk di sofa melihat sekeliling.

"Kalia?"

Laki-laki itu melihat tv yang masih memutarkan film 500 Days Of Summer. Tadi seingatnya mereka tiba-tiba pengen nonton film itu lagi gara-gara dengerin lagu The Smiths yang menjadi soundtrack film itu tadi.

"Cowo tuh suka banget film ini Kal," kata Gadhra saat sedang menyambungkan laptop-nya ke tv. "Soalnya cewe nya yang brengsek. Dimana mana kalo film kan pasti cowo yang brengsek. Jarang-jarang cewe yang brengsek."

Kalia tertawa. "Emang sih, si Summer jahat banget."

"Lah, sok akrab lo."

Setelah itu, mereka berdua duduk di sofa, dengan Gadhra yang merangkul tubuh Kalia, dan Kalia yang bersandar di pundaknya. Sampai pada akhirnya sepertinya Gadhra ketiduran di tengah-tengah film itu. Eh, apa jangan-jangan di awal film? Waktu Summer yang diperankan oleh Zooey Deschanel masuk ke dalam lift dan mengajak ngobrol Tom Hansen yang diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt mengenai lagu The Smiths yang sedang didengarkannya.

Yah pokoknya, ingatan Gadhra cuma sampai scene itu tadi.

Gadhra langsung mengecek ponselnya yang berada di sebelahnya. Benar saja, Kalia ternyata sudah mengirimnya pesan.

Tabitha Kalia: Aku pulang yaa

Tabitha Kalia: Tadi kamu tidurnya nyenyak banget ampe ga bisa dibangunin

Tabitha Kalia: See you tomorrow:)

Gadhra tersenyum kecil. Dimatikannya laptop dan tv-nya, kemudian dia langsung berjalan menuju kamar dan merebahkan dirinya di atas kasur.

Di malam yang sunyi itu, ingatan Gadhra kembali pada saat dia mencium Kalia tadi. Mereka yang melihat satu sama lain setelah itu, Kalia yang tersenyum, senyum tercantiknya yang membuat Gadhra langsung memeluknya. Dia masih tidak habis pikir bagaimana Dio bisa melakukan tindakan abusive kepada Kalia, sedangkan dia harus selalu menahan tenggorokannya yang tercekat setiap kali melihat Kalia menangis karenanya.

Tapi bagaimana, terkadang ego mengalahkan semuanya. Gadhra bukan orang sempurna yang tidak mungkin membuat Kalia menangis. Even he tries so hard not to do that, Gadhra hanyalah manusia biasa yang juga bisa melakukan kesalahan.

Dengan posisi tiduran di kasur, Gadhra mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Kalia, untuk memastikan kalau perempuan itu baik-baik saja sampai ke rumah. Padahal tadi Gadhra berniat untuk mengantar Kalia dan menyuruhnya untuk meninggalkan mobilnya di apartemen. Besok saja diambilnya, maksudnya.

"Hallo?"

Suara Kalia di seberang sana membuat Gadhra dapat bernafas lega karena Kalia baik-baik saja.

"Udah di rumah?" tanya Gadhra pelan.

"Udah kok. Baru aja selesai ganti baju sama cuci muka."

Gadhra tersenyum kecil. "Maaf ya aku ga kebangun tadi."

Kalia tertawa. "Gapapa," katanya. "Tidur lagi gih kamu."

"Iya, aku tidur ya. Ngantuk banget."

"Mas Gadhra,"

"Hmm?"

Restart His HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang