The Smiths - Please, Please, Please, Let Me Get What I Want
Ting!
Suara lift yang terbuka membuat Gadhra tersadar dari lamunannya dan melangkahkan kakinya menuju lantai 12 apartemen di Kebayoran itu.
Setelah peristiwa yang cukup mengagetkan Gadhra tadi, laki-laki itu langsung mengingatkan kalau dia sudah punya Kalia. Ucapan maaf Nindya di dalam mobil Gadhra tadi dibalas dengan anggukan kecil oleh laki-laki itu. Dan Gadhra, langsung menekankan pentingnya Kalia di hidupnya.
"Gue yang beruntung dapetin Kalia, Nin." kata Gadhra. "Dia yang tahan sama keras kepalanya gue."
Kalimat yang diucapkan oleh Gadhra sebelum pada akhirnya Nindya tersenyum.
"She is," katanya.
Setelah itu, Nindya memastikan kalau kejadian seperti tadi tidak akan terulang lagi.
Gadhra melepaskan kancing teratas kemejanya sambil berjalan menuju apartemennya. Langkahnya sempat terhenti dan dia langsung terdiam, saat pandangannya tertuju kepada perempuan yang sedang menguap tepat di depan pintu apartemennya.
Perempuan itu langsung menegakkan badannya saat melihat Gadhra. Dia tersenyum, senyum yang sangat dirindukan oleh Gadhra, dan Gadhra dapat melihat dia melambaikan tangannya pelan kepada Gadhra.
"Mas Gadhra."
****
Sabtu sore itu, setelah Gadhra pulang dari rumahnya, Kalia kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya. Dia menghela nafasnya sebentar, berdoa kepada Yang Maha Kuasa apapun yang terjadi setelah ini, adalah pilihan terbaik-Nya.
Kalia berjalan menghampiri Ibunya, memeluknya, dan berulang kali meminta maaf kepada ibunya yang sekarang sedang mengeluarkan air matanya. Dio yang masih dalam posisi berlutut menundukkan kepalanya, tangannya bergetar, benar-benar bergetar sampai seluruh tubuhnya serasa kaku.
"Saya ke sini mau izin ketemu sama anak saya, Tante."
Tidak berapa lama kemudian, Dio dapat merasakan lengannya digenggam oleh seseorang. Kedua bola matanya melihat Kalia, Kalia yang menggenggam tangannya menyuruhnya untuk berdiri. Dilihatnya Kalia yang berjalan menuju Kahfi, kemudian perempuan itu menggendong Keisha dari tangan Kahfi dan berjalan menuju Dio yang sudah berdiri melihatnya.
Kalia tersenyum kecil. "Ini Keisha."
Kalia dapat melihat raut wajah Dio yang benar-benar terlihat senang campur kaget saat dirinya memperbolehkan Dio menggendong Keisha. Beberapa detik kemudian, air mata Dio mengalir pelan dan dia tersenyum, senyum yang sangat tulus, saat dia mulai menggendong Keisha, memeluk anak itu erat, dan mencium keningnya.
"Kei," panggil Kalia. "Kenalan dulu sama Mas Dio."
****
Kahfi pernah bilang kepada Kalia beberapa hari yang lalu saat Kalia pada akhirnya menceritakan mengenai hubungannya dengan Gadhra kepada kakaknya (setelah dia memaksa Kalia untuk bercerita lebih tepatnya). Kahfi bilang, Dio berhak untuk bertemu dengan Keisha dan Kalia tidak boleh menghalanginya. Karena biar bagaimanapun juga, Dio ayahnya. Atau minimal, biarkan Keisha mengenal Dio.
Dulu, waktu Dio sedang liburan dari kuliahnya di Jerman, laki-laki itu pernah datang ke rumah Kalia (setelah mereka putus dan setelah Keisha lahir). Niat awal Dio adalah bertemu dengan Kalia, setelah sekian lama perempuan itu tidak bisa dihubungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart His Heart
Teen Fiction[Proses Penerbitan] I am a big mess, I'm sorry. But this mess loves you endlessly, this mess loves you endlessly for God's sake. | #20 in Teen Fiction, February 24th 2017