Secondhand Serenade - Awake
Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam namun Gadhra dan Kalia masih terjebak di daerah Senayan. Tadi sore sebelum orang-orang di ruangan Kalia pulang, Shilla sempat memberi kabar kalau stasiun Manggarai mengalami gangguan signal, yang menyebabkan kereta stuck dan tidak bisa lanjut menuju stasiun Sudirman.
Kabar tersebut membuat beberapa orang di ruangan berdecak sebal, termasuk Kalia yang sudah paham betul kalau dia akan pulang telat.
Mbak Retta dan Mbak Shilla yang biasanya menjadi teman seperjuangan Kalia di kereta, memutuskan untuk dijemput oleh suami mereka masing-masing, yang membuat Kalia bingung apakah dia harus menunggu kereta, atau naik taxi online yang sudah pasti tarifnya naik mencapai tiga kali lipat saat rush hour seperti ini.
"Kamu sama Gadhra aja Kal baliknya," saran Shilla. "Rumah kalian searah kan?"
Perkataan Shilla sore tadi membuat Gadhra yang baru saja masuk ke ruangan menanyakan maksud dari perempuan itu. Setelah menjelaskan kalau kereta mengalami gangguan, Gadhra tersenyum kecil dan melangkahkan kakinya menuju meja Kalia.
"Dek Kalia," kata Gadhra. "Mau dianter ke mana? Bintaro? Bandung? Ato rumah kita?"
Disinilah mereka sekarang. Masih dengan menghadapi jalanan Senayan yang macet, Gadhra sedikit mendongakkan kepalanya untuk melihat keadaan jalanan yang stuck.
"Kal," Gadhra melihat Kalia. "Laper ga?"
Kalia melihat Gadhra dan cengengesan.
"Tau aja deh Mas," jawab perempuan itu. "Aku daritadi ngeliatin logo McD di STC Senayan situ," katanya lagi. "Pengen minta drive thru tapi ga enak."
Sontak Gadhra tertawa dan melihat ke arah yang Kalia maksud. Laki-laki itu memasang lampu sen ke kiri, sebagai pemberitahuan kepada mobil di belakang kalau dia akan minggir ke kiri.
"Pinter ya lo," kata Gadhra. "Kenapa ga daritadi bilangnya, ini kan ribet macet gini mau minggir."
Kalia tertawa. "Makanya aku tadi ga jadi bilang."
"Ah elu ngerepotin aja si."
"Ih ya udah ga usah jangan belok!"
"Lah gimana sih gue udah belok nih."
"Kan tadi cuma ngasih tau."
"Ah itu mah kode namanya."
"Kata siapa kode?"
"Kata gue barusan."
"Sok tau."
"Lah kok lo ngatain gue?"
"Karena Mas emang sok tau."
Gadhra melirik ke arah spion sebelah kiri. Tangannya bergerak memutar stir mobil perlahan untuk mengambil ke arah kiri, sebelum telunjuk dan jari tengahnya mencubit hidung Kalia yang membuat perempuan itu sontak meringis kecil sambil menyingkirkan tangan Gadhra.
"Bawel lo ah," kata Gadhra.
Sepuluh menit setelah percakapan itu, akhirnya mereka memasuki kawasan STC Senayan dan Gadhra mengendarai mobilnya menuju barisan drive thru McD. Kalia memesan Chicken Snack Wrap dengan Ice Coffee Jelly Float, dan Gadhra memilih untuk memesan paket Triple Cheeseburger beserta minum dan French Fries-nya.
Keduanya memutuskan untuk parkir di kawasan parkiran STC Senayan, untuk menikmati makanan mereka terlebih dahulu sebelum kembali menghadapi macetnya Jakarta karena Friday night.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart His Heart
Teen Fiction[Proses Penerbitan] I am a big mess, I'm sorry. But this mess loves you endlessly, this mess loves you endlessly for God's sake. | #20 in Teen Fiction, February 24th 2017