Céline Dion - To Love You More
"Divisi operasional, selamat siang dengan Gadhra ada yang bisa dibantu?"
Suara telepon wireless di dalam ruangan yang berdering barusan membuat Gadhra yang berada di dekat telepon langsung menjawabnya.
"Eh," Gadhra melihat siapapun yang berada di ruangan. "Shilla mana?"
"Pumping," jawab Nindya dari kursinya.
"Hah?"
"Pumping, Dhra."
"Hah apaan?" Gadhra menjauhkan teleponnya. "Sumpah ini berisik banget di telepon."
"Anjir nih orang budek banget," Juna melihat Gadhra. "Merah susu!"
Sontak Gadhra langsung tertawa sebelum dia kembali menjawab teleponnya.
"Lagi mompa susu, Dit." katanya. "Ada pesen?"
Kalia yang masih tertawa mendengar perkataan Juna tadi langsung melihat ke arah laki-laki itu. Sudah pasti Juna berani menyebutkan itu karena tidak ada Pak Denny ataupun Mbak Retta di dalam ruangan. Kalau tidak, bisa berkurang poin penilaiannya.
"Anjir gitu doang kenapa ga bilang ke gue aja si?" kata Gadhra sambil tertawa di telepon. "Nice try, tapi kamu belum beruntung Mas Ditmar."
Beberapa detik setelah itu Gadhra langsung menyudahi teleponnya dan berjalan menuju kursinya.
"Kenapa?" tanya Juna.
Gadhra melihat Juna. "Itu, kita disuruh ke atas, ada makan-makan Bu Ester ultah."
"Tadi si Ditmar?"
Gadhra mengangguk. "Cari kesempatan ngomong sama Shilla," katanya sambil tertawa.
Juna tertawa. "Goblok tuh orang," katanya. "Masih aja genit sama istri orang."
Gadhra berdiri dari kursinya, dan mulai merapihkan bajunya. Tangannya bergerak membuka gulungan lengan kemejanya, dan mulai memasangkan dasinya. Maklum, mau ketemu kepala divisi yang perfeksionis.
"Mampus, gue kan ga bawa dasi!" Suara Juna membuat orang di ruangan melihatnya. "Duh, kenapa pake ultah sih si Bu Ester?"
Sontak Gadhra tertawa. "Udahlah Jun, siap-siap dipindahin ke cabang."
"Ah gue ga mau naik fix."
"Gue kayanya ada deh," Daffa membuka lacinya. "Ada nih, Jun."
Dengan cepat Juna langsung berdiri dari kursinya, dan berjalan menghampiri meja Daffa.
"Makasih Mas Daffa," katanya. "Lo sama sekali ga useless kayak Gadhra."
****
Kalia dan Nindya memasangkan blazer di tubuhnya, karena akan bertemu dengan Bu Ester. Blazer itu memang Kalia tinggalkan di kantor dan hanya digunakan untuk saat-saat seperti ini, saat bertemu dengan orang-orang penting.
Dari posisinya berdiri, Gadhra melihat Kalia yang sedang meminta Nindya membenarkan gulungan tangan blazer-nya. Dia memperhatikan segala gerak gerik perempuan itu. Gadhra akui, penampilan Kalia memang jadi terlihat beda, jadi lebih dewasa. Karena Kalia memang jarang sekali menggunakan blazer.
Perempuan itu langsung berjalan bersama dengan Nindya, mengikuti Gadhra, Juna, dan Daffa di depan mereka. Shilla nanti nyusul setelah selesai pumping, katanya. Kelimanya langsung masuk ke dalam lift saat pintu lift sudah terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart His Heart
Teen Fiction[Proses Penerbitan] I am a big mess, I'm sorry. But this mess loves you endlessly, this mess loves you endlessly for God's sake. | #20 in Teen Fiction, February 24th 2017