Labrinth - Jealous
Suara tv yang menyala membuat Kalia terbangun dari tidurnya dan mengerjapkan kedua matanya. Tangan kanannya bergerak mengucek kedua matanya, sebelum dia mulai merenggangkan tubuhnya di atas kasur.
Aktivitas Kalia sontak terhenti saat kedua bola matanya menangkap sosok Gadhra yang sedang duduk di sofa melihat ke arahnya, sambil memakan kwetiau yang kemarin tidak sempat dimakannya.
"Lah?!" Kalia sontak duduk di atas kasur. "Lah kok?!"
Saat itu juga Kalia langsung melihat tubuhnya ke dalam selimut. Menyadari maksud Kalia, Gadhra dengan cepat mengambil bantal yang kemarin digunakannya untuk tidur di sofa, dan melemparkannya ke arah Kalia.
"Woy," kata Gadhra. "Lo pikir gue ngapa-ngapain lo?"
Kalia tertawa. "Ya lagian," katanya. "Kok aku tiba-tiba di kasur?"
Gadhra berdiri untuk membuang bungkusan kwetiau miliknya. Dilihatnya Kalia yang masih menunggu jawaban darinya, sebelum dia mengambil botol Aqua yang sudah disiapkan oleh kalia kemarin.
"Kemaren lo jalan sendiri."
"Hah?!" Kalia masih bingung. "Yakali."
"Ga percaya?"
Perempuan itu menggeleng.
"Ya bodo."
Gadhra tertawa saat melihat mimik wajah Kalia yang terlihat sangat kesal dan tidak bisa berkata apa-apa saat mendengar jawaban Gadhra. Dituangkannya air panas dari dalam termos ke segelas cangkir berwarna putih, kemudian laki-laki itu mencelupkan teh dan memasukkan beberapa sendok kecil gula ke dalamnya.
Selesai mengaduk, dia berjalan menghampiri Kalia yang kini sudah berdiri dari kasur, dan mengikat rambutnya menggunakan ikatan rambut yang selalu dilingkarkan di tangan kanannya.
"Nih teh anget," kata Gadhra. "Mau pake cream ga?"
Kalia yang terlihat kaget dengan pemberian Gadhra, sempat mematung beberapa detik dan menatap wajah Gadhra tidak percaya. Laki-laki di hadapannya itu menaikkan kedua alisnya, matanya menunjuk cangkir teh yang masih dipegangnya.
"Ini... Buat aku?"
Gadhra tersenyum kecil. Setelah Kalia mengambil teh buatannya laki-laki itu langsung berjalan menuju lemari dan mengeluarkan koper serta beberapa baju miliknya.
"Koper lo udah diberesin belom?"
Kalia yang sedang menikmati teh hangat buatan Gadhra sambil menonton tv di sofa, menggelengkan kepalanya.
"Belom Mas, mager." katanya sambil tertawa kecil. "Aku beresin dulu deh."
Kalia berdiri dari sofa. Diletakkannya gelas itu di atas meja, kemudian dia mulai pamit dan mengucapkan terimakasih kepada Gadhra yang menyusulnya menuju pintu.
"Kal,"
Panggilan Gadhra yang berdiri di depan pintu membuat Kalia yang baru saja keluar dari kamar, melihat ke arahnya.
Gadhra tersenyum iseng. "Makasih ya," katanya. "Last night was amazing."
****
"Mas serius ih!" Kalia memukul bahu Gadhra. "Maksud Mas ngomong gitu apa coba?"
Sore ini, setelah tadi pagi mereka menyelesaikan tugasnya di kantor cabang, Gadhra dan Kalia sudah berada di waiting room Kualanamu International Airport bersama dengan Dika dan Vira. Tadinya Gadhra sempat menertawakan Kalia karena perempuan itu terlalu takut untuk semobil dengan Mbak Vira, katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart His Heart
Teen Fiction[Proses Penerbitan] I am a big mess, I'm sorry. But this mess loves you endlessly, this mess loves you endlessly for God's sake. | #20 in Teen Fiction, February 24th 2017