18 | Crying Lightning

21.1K 2.5K 113
                                    

5 Seconds Of Summer - Jet Black Heart

----⛔----

Sebelumnya aku minta maaf karena ke publish berulang kali, wattpad ku error jadi harus unpublish dulu ceritanya baru aku publish ulang. Tapi udah bener lagi kok hehe sorry guys!❤

----⛔----

Gadhra melangkahkan kakinya turun dari tangga. Laki-laki itu semakin mempercepat langkahnya saat dia menyadari kalau dia sudah kehilangan sosok yang ingin dikejarnya.

Suasana lapangan yang sudah mulai ramai sore itu membuat Gadhra sedikit kesusahan untuk menyusul Kalia. Beberapa kali laki-laki itu harus menyelip di antara orang-orang yang mengobrol dan mengucapkan maaf hanya untuk sampai ke gerbang sekolah.

Setelah keluar dari pekarangan sekolah, Gadhra berjalan menuju lapangan parkir. Kedua bola matanya bergerak mencari mobil Calya berwarna abu-abu. Gadhra masih ingat persis mobil milik Kalia itu karena dia pernah meledek perempuan itu saat mengantar Kalia ke rumahnya tempo hari.

"Apaan dah lu beli Calya biar sok-sok an namanya sama ya?"

Gadhra kembali fokus melihat mobil-mobil yang diparkir di lapangan parkir. Bisa saja Kalia parkir di luar, atau dia tidak bawa mobil dan sudah pulang dengan temannya, atau dia barusan pulang naik taxi, dan masih banyak kemungkinan lainnya yang membuat Gadhra tidak akan menemukan perempuan itu.

Beberapa kali Gadhra sedikit menunduk untuk melihat mobil di balik mobil-mobil yang diparkir secara paralel. Dia memang tidak ingat secara persis plat nomor mobil Kalia, tapi dia tau tiga huruf di belakang platnya, karena cuma berbeda satu huruf dengan plat mobil Gadhra.

Sesaat Gadhra menghentikan langkahnya. Niatnya untuk menghampiri Kalia diurungkannya. Memang siapa dia yang sangat mau tau apa yang terjadi dengan Kalia? Bagaimana kalau Kalia malah menganggap risih dengannya karena itu hal yang privacy?

Gadhra mengusap wajahnya. Laki-laki itu menyandarkan tubuhnya pada salah satu mobil yang diparkir secara paralel. Tangannya bergerak mengambil rokok dan korek di saku celananya, sebelum dia mulai menyelipkan sebatang rokok di bibirnya dan menyalakan rokok tersebut dengan tangan kiri yang menutupinya agar korek tidak mati terkena angin.

Dihirupnya rokok itu dalam-dalam, sambil pandangannya sesekali melihat sekitar. Iseng laki-laki itu menebak angkatan beberapa alumni yang berlalu lalang di hadapannya. Tidak penting memang, Gadhra hanya mengisi kebosanannya.

"Mas Gadhra!"

Panggilan seseorang yang sangat khas untuknya membuat Gadhra sontak melihat ke kanan dan kiri, mencari asal suara. Kedua bola matanya menangkap sosok Kalia di dalam mobil abu-abu miliknya yang ditutupi oleh mobil yang diparkir secara paralel. Dia melihat Kalia melambaikan tangan kepadanya, saat Gadhra sudah menemukan asal suara.

Gadhra tertawa kecil. Laki-laki itu membuang puntung rokoknya ke jalanan, dan kaki kanannya menginjak rokok itu sebelum dia berjalan menuju mobil Kalia.

"Udah mau balik?" tanya Gadhra setelah dia berdiri di samping mobil Kalia.

Kalia yang duduk di kursi kemudi menurunkan lagi kaca jendelanya sampai habis, agar bisa berkomunikasi dengan Gadhra.

Kalia mengangguk. "Tapi tuh mobil di depan suka pinter," katanya. "Di rem tangan coba. Ya mana bisa keluar."

Gadhra tertawa. Laki-laki itu berjalan menuju mobil yang diparkir secara paralel di depan mobil Kalia, dan kepalanya mendekat kepada kaca mobilnya. Berusaha untuk menerawang ke dalam mobil, melihat rem tangannya.

Restart His HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang