17 | Fluorescent Adolescent

19.7K 2.3K 42
                                    

Arctic Monkeys - Only Ones Who Know

Gadhra berjalan keluar dari kamar mandi gedung hall SMA Bina Bangsa. Hall SMA Bina Bangsa terletak di gedung yang berbeda dengan gedung untuk kelas. Lantai satu terdapat hall khusus untuk menyelenggarakan acara seperti wisuda dan reuni, lantai dua khusus untuk laboratorium dan ruang musik, sedangkan di lantai tiga terdapat sports hall SMA Bina Bangsa dan kantin khusus untuk siswa yang baru saja selesai olahraga di sports hall.

Karena kamar mandi di lantai satu penuh, Gadhra memutuskan untuk menggunakan kamar mandi di lantai dua tempat laboratorium dan ruang musik berada.

Suara seseorang yang sangat dikenali oleh Gadhra seperti sedang membentak membuat laki-laki itu melihat ke arah suara. Via berdiri di balkon depan ruang musik sambil meletakkan ponselnya di telinga sebelah kanannya. Dari posisi Gadhra berdiri dia dapat melihat sepertinya perempuan itu sedang debat dengan seseorang di telepon itu.

Dilihatnya Via yang sesekali memijat pelipisnya, dan terkadang perempuan itu menghela nafasnya sebelum ia mengeluarkan suaranya.

Gadhra bersandar di dinding depan laboratorium kimia. Menunggu hingga perempuan yang belum menyadari keberadaannya itu selesai menelepon. Sekitar satu menit kemudian, Via sudah memasukkan ponselnya ke dalam tasnya. Perempuan itu menghela nafasnya sebelum kedua sikunya bertumpu pada pembatas balkon di hadapannya, dan membenamkan seluruh wajahnya di dalam kedua telapak tangannya.

Dari posisinya bersandar, Gadhra masih diam dan memperhatikan perempuan itu. Laki-laki itu memasukkan tangannya ke dalam saku jeans-nya, sebelum dia berjalan menghampiri perempuan yang belum menyadari keberadaannya.

"Thivia."

Suara yang sangat ia kenali membuat Via yang masih membenamkan wajahnya di dalam kedua telapak tangannya sontak langsung melihat ke belakang. Kedua bola matanya melihat sosok Gadhra yang berdiri, sambil melihatnya.

"Lo kenapa?"

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Gadhra membuat Via yang sedang menyelipkan rambutnya di belakang telinga sebelah kanannya kembali menghadap ke balkon. Gadhra melangkahkan kakinya untuk berdiri di sebelah kanan Via. Kedua bola matanya menghadap lurus ke depan, melihat lapangan sekolah yang sore itu terlihat indah karena lampu-lampu hias yang disusun oleh Event Organizer sudah mulai dinyalakan.

"Reon."

Jawaban yang dilontarkan oleh Via membuat Gadhra melihat ke arah perempuan itu. Dia tersenyum kecil sebelum membuka kembali suaranya.

"What happened with you two?"

Via tertawa kecil. "Dia pergi lagi Dhra. Gue lagi jarang banget ketemu dia karena harus on the spot ke luar kota terus," katanya.

"Dia tuh apa ya," Via memegang pelipisnya. "Gue dua bulan lebih nikah tapi yang ada di otaknya kerjaan terus, kerjaan terus. Kaya gue berasa ga dianggep aja gitu."

Sontak Gadhra langsung melihat Via "Ga boleh ngomong gitu woy."

"Itu fakta, Dhra." Via melihat Gadhra "Oke kalo dia on the spot nya weekdays. Toh gue juga kerja. Ini weekend, hari di mana harusnya kita istirahat, jalan-jalan, ato quality time juga di pake buat kerja.

Gue tuh curiga, jangan-jangan ada cewe lain lagi di kerjaannya? Betah amat sama kantor."

Sontak Gadhra tertawa dengan kalimat terakhir yang baru saja diucapkan oleh Via.

"Dhra ga lucu tau ga!" kata Via yang kesal dengan respon Gadhra. "Gue serius."

Mendengar omelan Via, Gadhra langsung diam. Dilihatnya Via yang memang sedang terlihat kesal, ditambah lagi dengan responnya barusan. Gadhra berdehem sebentar sebelum dia mulai mengeluarkan suaranya.

Restart His HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang