Arctic Monkeys - Do I Wanna Know?
----⛔----
[High School Squad💪]
Gadhra: Dimana woy
Gadhra: Gue udah sampe
Enda Nabhan: Isi bensin
Tahira: Minimarket
Tahira: Si Enda nyuruh beliin rokoknya
Tahira: Eh si bego
Tahira: Lo lg isi bensin kan bisa beli sih di minimarket nya
Tahira: Kenapa nyuruh gue
Enda Nabhan: Mager turun cantik he he😙
Chessa Thivia: Otw
Chessa Thivia: Ga deng lulz masih ngeringin rambut
Gadhra: Lah si anjing
Gadhra: Keburu lebaran
Chessa Thivia: Maaf lahir bathin
Gadhra: Bego
Chessa Thivia: Lagian lo ambi bgt si udah nyampe aja
Gadhra: Berdedikasi untuk SMA Bina Bangsa😊
Enda Nabhan: Najis
Chessa Thivia: Gue pengen nyayat diri bacanya
Tahira: Vi
Tahira: Tabok ya
Tahira: Udah tau rumah lo di ujung dunia
Tahira: DAN MASI NGERINGIN RAMBUT?!?!?!
Chessa Thivia: Atut dimarahin Tahira:(
Gadhra: Udah ah
Gadhra: Gue turun ya
Gadhra: Banyak dede gemes lewat
Gadhra memasukkan ponselnya ke dalam saku jeans-nya. Tangan kirinya bergerak mematikan ac dan radio pada mobilnya, dan tangan kanannya mematikan mesin mobil. Dimasukkannya dompetnya ke dalam saku celana yang satu lagi, sebelum dia turun dari mobil dan berjalan menuju gerbang pintu masuk sekolah.
Gadhra melihat sekitar. Sudah cukup banyak yang berubah semenjak dia lulus dari sekolah ini. Gedungnya masih sama, hanya saja warna cat dan tata letak barang-barangnya terlihat berbeda. Sudah kurang lebih 5 tahun semenjak dia lulus dari SMA ini.
Perlahan, Gadhra melangkahkan kakinya mengelilingi gedung sekolah. Langkahnya terhenti saat dia sampai di depan kelas seni. Posisi kelasnya tetap sama, hanya saja tatanan meja dan kursinya berbeda.
Ingatan Gadhra kembali pada saat dia pura-pura melamar Via menggunakan cincin plastisin buatannya, di depan seluruh teman-teman sekelasnya dan Bang Roni, yang saat itu menjadi guru seni di sekolahnya.
Senyum kecil terbentuk di bibirnya saat kejadian itu berputar di kepalanya. Dia masih ingat dengan jelas bagaimana posisinya yang berlutut saat memberikan cincin plastisin buatannya, bagaimana Via yang awalnya terlihat kaget saat dia melakukan itu, dan bagaimana perempuan itu ikut memainkan permainannya dengan pura-pura menerimanya.
Setelah menutup pintu kelas seni, perlahan Gadhra kembali melangkahkan kakinya menuju kelas paling favoritnya selama dia duduk di bangku SMA. Kelas di mana dia, Enda, Via, dan Tahira sekelas untuk pertama dan terakhir kalinya. Tadinya itu kelas 10, tapi sekarang kelas itu sudah menjadi kelas untuk anak kelas 12.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart His Heart
Teen Fiction[Proses Penerbitan] I am a big mess, I'm sorry. But this mess loves you endlessly, this mess loves you endlessly for God's sake. | #20 in Teen Fiction, February 24th 2017