3 | And Still Stuck With It

33.8K 3K 220
                                    

Escape the Fate - Harder Than You Know

"Mas Gadhra?"

Kalia yang sedikit kaget dengan kedatangan Gadhra di hadapannya langsung melepaskan kedua earphone yang terpasang di telinganya, tangannya bergerak mematikan lagu di ponselnya.

"Hello," kata Gadhra. Perlahan laki-laki itu menarik kursi di hadapan Kalia, dan duduk di kursi itu.

"Kok bisa disini?"

"Ya bisalah!" kata Gadhra sambil tertawa. "Kenapa ga bisa?"

Kalia tertawa. "Bukan, bukan," katanya. "Maksudnya kok tau aku- ya gitulah pokoknya."

"Kenapa tau kamu disini?"

Kalia mengangguk. "Nah."

"Dari insta story kamu!" kata Gadhra sambil menyodorkan ponselnya. "Hari gini mah nyari orang gampang."

Kalia ber-oh panjang. Memang tadi dia update di insta story kalau dia sedang menunggu kereta yang sedang mengalani gangguan di Starbucks stasiun Sudirman.

Sebenarnya masih ada pertanyaan yang ingin ditanyakan olehnya. Memilih untuk mengurungkan pertanyaannya, perempuan itu kini memperhatikan Gadhra yang sedang memainkan ponselnya.

Tubuh Gadhra yang tinggi dan proposional, rambut yang sedikit acak-acakan membuat dia terlihat lebih menarik, kemeja lengan panjang yang digulung sampai siku mempertegas bentuk badannya. Kedua bola matanya yang agak coklat, membuat Kalia selalu reflek memperhatikan matanya, tiap kali laki-laki itu berbicara kepadanya.

Memang jaman SMA dulu, Gadhra termasuk dalam jejeran cowo ganteng di sekolahnya. Namun entah kenapa Kalia tidak pernah mendengar dia pacaran dengan siapapun saat kelas 12, sampai laki-laki itu lulus SMA. Dan sempat tersebar kabar, waktu Gadhra kelas 11, perempuan yang sangat disayangi olehnya pergi menghilang begitu saja. Entah siapa namanya Kalia lupa, Dio dulu pernah memberitahunya.

Saat itu Kalia tidak terlalu memperhatikan keberadaan Gadhra karena perempuan itu terlalu fokus pada Dio, seniornya sekaligus teman seangkatan Gadhra. Dio memang satu tongkrongan dengan Gadhra, tapi mereka tidak sedekat itu, mengingat Gadhra berada di kelas IPA sedangkan Dio di IPS.

"Gue tuh tadi gabut." Suara Gadhra menyadarkan Kalia dari lamunannya.

"Mau ketemu sama temen SMA, pada belom dateng. Terus liat insta story kamu lagi nunggu kereta. Ya udah cus ke stasiun deh."

Kalia ber-oh panjang. Terjawab sudah pertanyaannya tadi.

"Ketemuan di mana Mas?" Kalia mengeluarkan suaranya lagi.

"GI," jawab Gadhra.

Perempuan di hadapan Gadhra ber-oh panjang lagi. Perlahan, tangannya bergerak menyodorkan Java Chip Frappucino miliknya kepada Gadhra, sebelum laki-laki itu mengambil minuman itu dan menyeruputnya.

"Enak dah ini," kata Gadhra.

Beberapa menit ke depan digunakan oleh mereka untuk saling mengobrol. Baru kali ini, mereka berbicara sedalam ini. Dalam arti perbincangan mereka tidak hanya soal pekerjaan dan Gadhra yang bercanda kepadanya.

Obrolan kali ini lebih menyangkut pribadi mereka masing-masing, dan pemikiran-pemikiran mereka. Perlahan, topik demi topik terus mengalir tanpa dipikirkan terlebih dahulu oleh mereka.

Restart His HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang