Part 17 | Putih Abu-abu

2.5K 121 0
                                    

Nadia sudah bersiap dengan memakai baju seragam putih birunya. Hari ini adalah hari pertama ia menjadi salah satu siswa SMA Nusantara.

Ia seharusnya senang karena ia telah lulus SMP dengan jumlah nilai 36,50 dan dapat bersekolah di SMA favorit yang ia idam-idamkan itu.

Namun, kenyataannya ia harus bersedih karena belum bisa melupakan Ifan dan sahabat-sahabatnya. Sekarang, Ifan telah berkhianat. Fathin juga tidak mau berteman dengannya lagi. Lia dan Cinta pun begitu. Mereka lebih senang berteman dengan Fathin dibandingkan dengannya.

Nadia berharap, di SMA ini dia menemukan seseorang yang tulus ingin berteman dengannya.

Eh, iya. Bukannya Nadia masih memiliki Nindya yang selalu perhatian padanya? Nindya juga pernah bilang, kalau dia ingin masuk SMA yang sama seperti Nadia, SMA Nusantara. Semoga saja, mereka dipertemukan kembali.

***
"Hmm... kelas X 2. Mudah-mudahan dapet temen yang baik," Ujar Nadia sambil melihat daftar nama siswa baru yang tertempel di papan pengumuman. Ia melangkahkan kakinya sambil mencari kelas X 2.

"Nadia?" Kata seseorang dari belakang yang membuat Nadia sedikit kaget. Nadia menoleh.

"Nindya? Lo masuk SMA ini juga?" Tanya Nadia.

"Iya, Nad. Nggak nyangka ya, kita ketemu lagi. Lo apa kabar?" Kata Nindya.

"Gue baik. Tapi kok, gue jadi ngerasa aneh ya. Kita nggak pernah manggil elo-gue selama ini. Pas ketemu lagi, tiba-tiba kita ngomongnya elo-gue. Haha,"

"Iya, nggak apa-apa. Gue sama temen SMP dulu juga manggilnya elo-gue. Lo masuk kelas apa?"

"Kelas X 2. Lo?"

"Wah, sama dong. Gue juga kelas X 2. Kita dari dulu ditakdirkan satu kelas ya, Nad,"

"Iya, hahaha,"

***
Suasana kelas X 2 ramai. Para siswa saling berkenalan satu sama lain. Hingga akhirnya datang 4 orang gadis cantik yang membuat siswa lain terdiam melihatnya. Terlebih, siswa laki-laki.

"Pagi semuanya," Kata salah seorang gadis berambut panjang berwarna coklat itu. Nadia masih ingat orang itu. Dia adalah Jasmine. Lalu, ketiga temannya yang lain yaitu Rosa, Gita dan Amanda.

'Mimpi apa gue semalem? Harus ketemu lagi sama makhluk kayak mereka. Bikin tambah masalah aja' Batin Nadia.

"Hai, cantik. Boleh kenalan nggak?" Tanya seorang siswa laki-laki.

"Boleh. Nama gue Jasmine Putri Salsabila. Panggil aja gue Jasmine,"

"Oh, namanya cantik banget ya, kayak orangnya,"

"Ah bisa aja," seketika pipi Jasmine memerah. Kemudian, siswa lain ikut menggoda Jasmine. Maklum saja, Jasmine kan cantik.

Beberapa saat kemudian, seorang wanita paruh baya masuk ke kelas X 2. Keadaan kelas menjadi tenang.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu," Ucap wanita itu.

"Wa'alaikumussalaam,"

"Anak-anak, sebelumnya Ibu mengucapkan selamat datang di SMA Nusantara. Nah, pada Masa Orientasi Siswa hari ini, kalian Ibu ajak keliling sekolahan dan kalian dapat melihat-lihat sambil bertanya-tanya apa saja seputar SMA ini,"

"Oh, iya. Ibu lupa memperkenalkan diri. Nama Ibu, Saraswati. Panggil saja Bu Saras. Di sekolah ini, Ibu mengajar mata pelajaran Sejarah. Oke, langsung saja kita keliling-keliling melihat situasi sekolah. Sebelumnya, tolong salah satu pimpin do'a,"

"Saya aja, Bu," Kata Jasmine sambil mengacungkan jarinya dan tersenyum.

"Oh, ya silahkan. Siapa namamu?"

"Jasmine, Bu,"

"Oh iya. Silahkan Jasmine,"

"Mari teman-teman, kita awali pagi hari ini dengan berdoa. Berdoa...mulai,"

***
"Ini, ruang komputer. Biasanya, ruangan ini dipakai saat pelajaran TIK....," Bu Saras menjelaskan satu persatu ruangan yang berada di SMA Nusantara.

Tiba-tiba, seseorang menyenggol bahu kiri Nadia dari belakang.

"Eh, kayaknya gue kenal lo. Oh, iya. Lo....'cewek botol' itu, kan? Ah, iya! Gue inget," Ujar orang itu pada Nadia. Ternyata, dia adalah Jasmine.

Nadia hanya diam.

"Eh, iya. Ketemu lagi kita," Kata Gita tersenyum sinis.

"Udah gitu sekelas lagi," Kata Amanda yang juga tersenyum sinis.

"Terus? Emangnya kenapa?" Kata Nadia ketus.

"Waw, udah lama nggak ketemu, lo jadi berani sama kita?" Kata Jasmine.

Nadia terdiam.

"Anak-anak, mari sekarang kita naik ke lantai 3, menuju Laboratorium Bahasa," Kata Bu Saras yang sekaligus memotong percakapan Jasmine, Gita dan Nadia.

Baru beberapa meter mereka melangkah hendak menaiki tangga, dari arah berlawanan datang rombongan siswa kelas lain. Tiba-tiba...

Buukk...

Jasmine bertabrakan dengan seseorang dari arah berlawanan dan membuat buku yang sedari tadi dipeluknya terjatuh. Orang yang menabraknya mengambil buku yang tergeletak tak berdaya di lantai itu.

"Nih, buku lo. Lain kali, kalau jalan hati-hati," Kata orang itu sambil mengembalikan buku milik Jasmine dan berlalu pergi. Jasmine tak bisa berkata apa-apa. Jasmine terpesona pada orang yang telah menabraknya barusan.

'Ya ampun gue mimpi apa semalem? Sampai-sampai gue ketemu cogan kayak dia' Batin Jasmine.

"Hei, Lu kenapa sih Jes? Ayo, jalan. Kita udah ketinggalan tuh," Kata Rosa.

"Oh. I..Iya," Kata Jasmine yang langsung berjalan menyusul rombongan kelasnya.

***
"Hai Nadia. Eh, maksud gue 'cewek botol'. Selamat bertemu kembali. Setelah setahun kita berpisah, akhirnya kita ketemu lagi," Kata Jasmine. Sekarang mereka sudah kembali ke kelas dan sedang beristirahat.

"Emang kenapa? Lo nggak suka?"

"Gue sih suka-suka aja. Tapi, ini kan SMA favorit. Kenapa orang kayak lo bisa masuk ya ke SMA ini?" Cibir Jasmine.

"Maksudnya 'orang kayak lo' itu apa?" Tanya Nadia sewot.

"Ya maksud gue, selama gue kenal lo, nilai lo selalu rendah. Tumben lo bisa masuk ke SMA ini. Nilai UN lo berapa emangnya?"

"Kepo! Yang jelas diatas 30,00,"

"Waw... tapi gue yakin. Pasti itu bukan hasil usaha lo sendiri, kan? Lo pasti nyontek, kan?"

"Iya, gue emang nyontek. Gue akui gue dulu suka nyontek. Malahan, setiap ada ulangan gue nggak pernah belajar,"

"Tuh kan. Betul dugaan gue. Kita liat aja. Seberapa tahan lo sekolah di SMA ini," Jasmine pun pergi ke luar kelas.

*****
Yeeee... Nadia udah SMA. Tapi, Nadia ketemu sama Jasmine dkk. Wah, pasti tambah lagi nih masalahnya.

Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan.

Jangan lupa Vote dan comment ya..

Kritik dan saran juga yaaaa... please. Aku butuh banget soalnya. Kalau suka, vote ya. Kalau nggak suka, bilang. Kurang sukanya dimana. Biar bisa aku ubah.

See you




Nothing ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang