Nadia masuk ke kelasnya. Seperti biasa, Jasmine dan kawan-kawannya sudah berbincang-bincang. Pastinya, membicarakan cogan.
"Akhirnya gue tau nama dia," Kata Jasmine.
"Hah? Yang bener lo? Siapa namanya?" Tanya Gita.
"Namanya Surya! Ah... sumpah gila ganteng banget lo dia. Gue juga udah follow instagramnya. Dia ternyata kelas X 1,"
"Wah gue jadi pengen liat dia," Kata Amanda.
"Nih, gue tunjukin," Jasmine memperlihatkan foto seorang laki-laki bernama Surya yang saat itu sedang memakai jaket hitam dan celana jeans.
"Waw, selera lo tinggi banget Jes. Gue jadi suka juga nih," Kata Rosa.
"Ganteng kan? Gue seneng banget udah bisa ditabrak sama cowok kayak dia. Gue berharap, gue bisa tabrakan lagi sama dia,"
"Tabrakan kok seneng? Dimana-mana, kalau orang tabrakan itu sedih, bukannya seneng," Kata Lola.
"Ih. Lola cantik cintaku sayangku... kalau yang nabrak gue itu cowok jelek, mungkin bakal biasa aja. Tapi ini beda. Ini cogan! Gue jadi pengen ngulang kejadian di MOS hari pertama itu pas gue tabrakan sama dia di tangga. Aahhh!!" Jasmine mendadak senyam-senyum sendiri.
"Dasar gila," Kata Lola dengan polosnya. Kemudian ia malah mengambil lolipop yang ada di tasnya dan memakannya.
' Tiap hari pasti mereka ngomongin cowok. Apa nggak ada topik lain? Gue kan jadi semakin nggak bisa lupain Ifan kalau kayak gini caranya. Huh' Batin Nadia.
Jam istirahat...
Nadia menuju ke kantin. Nadia hanya berjalan sendiri karena Nindya sedang ke perpustakaan hendak meminjam buku. Di perjalanan, dia bertemu dengan seorang gadis yang sepertinya siswa di SMA ini juga.
"Hai, lo anak kelas berapa? Boleh kenalan nggak?" Tanya orang itu
"Gue? Gue Nadia. Kelas X 2,"
"Oh, lo--" Kata-kata orang itu terpotong saat datang temannya yang berbisik padanya.
"Sstt...Lo nggak tau, kalau dia itu anak nggak bener? Bahkan dulu pernah nyuri uang. Udah gitu nilai dia selalu terendah lagi. Jangan deket-deket sama dia. Nanti lo ketularan jeleknya," Kata teman orang itu sambil berbisik yang sebenarnya masih sangat terdengar jelas di telinga Nadia. Nadia sakit hati mendengar perkataan itu.
Mungkin, Jasmine telah menyebarkan kejelekan Nadia saat SMP dulu. Tapi, ya sudahlah. Ini mungkin nasib Nadia. Nadia langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Baru seminggu Nadia sekolah di SMA itu, tapi sebagian besar siswa sudah mengetahui kejelekan Nadia. Itulah sebabnya, tidak ada yang ingin berteman dengan Nadia.
"Ayang Jasmine... Mau Abang beliin es jeruk nggak?" Kata salah seorang pengagum Jasmine.
"Oh, ya boleh. Kebetulan gue lagi haus nih,"
"Es jeruk cocoknya sama Mie ayam. Jasmine cantik mau dibeliin Mie ayam nggak sama aku," Kata siswa lain yang juga pengagum Jasmine.
"Iya, iya. Boleh deh,"
"Iiihhh... kenapa pada beliin Jasmine sih? Aku kapan?" Kata Lola sambil cemberut.
"Nggak ada yang bakal ngasih makanan ke orang lemot kayak lo Lola..," Kata Gita.
Nadia hanya menggelengkan kepala melihat Jasmine dan kawan-kawannya itu. Hebat sekali Jasmine. Dia sudah menjadi idola bagi cowok di sekolah ini.
Nadia menyedot jus jeruk yang ada di mejanya itu. Ia hanya duduk sendiri di meja kantin. Ia sudah terbiasa dengan keadaan semacam ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/78641340-288-k736188.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible
Teen Fiction[SUDAH TAMAT] Nadia selalu berada di peringkat terakhir di sekolah. Dia juga tidak punya bakat apapun. Apa-apa yang dilakukannya selalu salah dimata orang. Dia ingin seperti teman dan adiknya yang selalu jadi juara 1. Namun orang-orang sekelilingnya...