Author PoV
"Nadia Indriani," Pak Broto memanggil gadis bernama Nadia untuk maju ke depan kelas 8G menerima hasil ulangan minggu lalu.
Nadia langsung mengambil kertas ulangan itu.
"Lumayan, ada peningkatan,"ujar Pak Broto.
"Makasih, Pak," Setelah menerima selembar kertas putih itu, dia duduk di bangkunya. Dilihatnya sebuah angka berwarna merah di pojok kanan atas kertas itu.
"Ye, dapet 50!" soraknya bergembira. Nilai itu sudah jauh lebih baik dari nilai sebelumnya.
"Dapet 50 kok bangga. Gue aja dapet 90, biasa aja," ujar seorang gadis cantik bernama Jasmine yang selalu ranking 1 di kelasnya.
"Iya, gue juga dapet 80," Gita berkata dengan sombongnya.
"Gue juga 85. Banyak yang nilainya bagus, kalee. Emangnya elo, dapet nilai terendah sekelas aja bangga," Ujar Rosa tak kalah.
Nadia hanya terdiam mendengar perkataan yang mengganggu di kupingnya itu. Sebetulnya dia sudah belajar keras, tapi entah kenapa hasilnya belum maksimal.
***
Hari ini hari Rabu. Panasnya matahari tak menghalangi siswa kelas 8G untuk berolahraga.
"Baik, anak-anak. Hari ini kita akan praktek sepak bola. Putra dibagi 2 tim dan putri dibagi 2 tim," ujar Pak Sony. Kebetulan Pak Sony itu baru seminggu mengajar di SMP ini menggantikan Pak Tomo yang pensiun.
Pak Sony membagikan kelompoknya sambil memegang buku absen. Keputusan ini tidak dapat diganggu gugat.
"Apes banget sih, gue harus sekelompok sama anak ini," gumam Jasmine tak terima karena dia sekelompok dengan Nadia.
"Rosa, Lu tuh harusnya sekelompok sama kita, ya kan Git?" sambung Jasmine.
"Iya,"
"Gue juga pengennya gitu," kata Rosa "Nad, lu tukeran kelompok sama gue."
"Eh, apa-apaan! Ogah gue sekelompok sama Nadia. Nadia masuk kelompok Jasmine aja, Lu tetep di kelompok ini Ros!" kata Amanda ketus.
"Gak boleh! Rosa tuh harus bareng gue!!! Nadia yang sama lo!" Jasmine ngotot.
"Gue gak mau! Gue mau sekelompok sama siapa aja asalkan itu bukan Nadia!!"
'Jleb. Kenapa sih, gak ada yang mau sekelompok sama gue? Gue salah apa?' Batin Nadia.
"STOOPPP!!! Kelompok tidak bisa diubah lagi. Titik!" Pak Sony menghentikan pertikaian kecil tersebut.
Jasmine hanya berdecak malas.
Yang main siswa perempuan terlebih dahulu. Biasa, ladies first.
Pak Sony membunyikan peluit. PRIIITTT..Pertandingan pun dimulai ...
Cowok-cowok hanya menonton di pinggir lapangan sambil menyemangati.
"Ayo, semangat Jasmine cantik!!!" Ya begitulah, selain pintar dan juara 1, Jasmine menjadi primadona di kelas karena kecantikannya.
Saat di tengah pertandingan, saat Nadia hendak menendang bola ke gawang lawan, bola yang ditendang Nadia akhirnya tepat mengenai kaca jendela ruang Guru dan sukses membuat kaca jendela itu pecah. Pyarrr...
"Mampus, lo! Nendang aja gak bisa," gumam Jasmine.
Semua tercengang melihat kejadian itu.
Mampus.
"Oops," Nadia terkejut akan hal itu. Dia bingung harus bagaimana.
"Hey, kamu! Sekarang juga kamu harus ikut saya ke BK," ucap Pak Sony.
Mau tak mau, Nadia harus masuk ke ruang BK untuk pertama kalinya.
"Mampus,lho! Salahnya jadi orang gak bisa ngapa-ngapain! Nendang bola aja gak becus!" Ujar Gita kesal.
"Iya! Aneh, ya! Di dunia ini ada juga orang kayak dia!" Rosa tak kalah kesal.
***
"Nadia, kenapa kamu bisa menendang bola hingga mengenai kaca jendela?" Kata Bu Hetty lembut."Saya t...tadi gak sengaja, Bu. Saya mau nendang bola ke gawang, tapi meleset dan mengenai kaca jendela ruang Guru. A.. akhirnya, pe...pe..cah deh Bu. Maaf ya Bu,"
"Iya, lain kali jangan diulangi lagi. Untung guru-guru tidak ada yang terluka,"
"Iya, Bu,"
"Ya sudah, lebih baik kamu mengganti kerusakan yang ada saja. Biar tidak tambah panjang masalahnya,"
"Memangnya, kalau saya mengganti, berapa ya Bu, jumlah uang yang harus saya keluarkan?"
*****
Maaf baru bisa posting.Jangan lupa vote dan comment kalau suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible
Teen Fiction[SUDAH TAMAT] Nadia selalu berada di peringkat terakhir di sekolah. Dia juga tidak punya bakat apapun. Apa-apa yang dilakukannya selalu salah dimata orang. Dia ingin seperti teman dan adiknya yang selalu jadi juara 1. Namun orang-orang sekelilingnya...