EPISODE [040]

1.8K 132 16
                                    

"Aduh ini Pe'er Emteka susah amat sih! Materinya Aljabar aja melulu! Mau tanya sama siapa, ya?"

Aku mikir. Pelajaran Matematian sama sekali tak membuatku mati, malah yang mati itu otaknya. Gak bisa ngitung lagi kayak dulu.

Oke, aku akan bertanya pada siapa saja. Lebih baik bertanya daripada tersesat di jalan, benar, kan? Sabodo.

Aku akan tanya jawabannya, karena itu mutlak dibandingkan bertanya cara mendapat jawabannya.

Seperti aku akan bertanya arah jalan, tapi jalan itu sangat merumitkan sehingga tidak bisa melewatinya sendiri. Maka, orang itu harus mengantarkanku sampe ke sana agar tidak tersesat.

Aku keluar dari kamar bawa buku tulis sama pensil. Celingak-celinguk, gak ada orang. Mereka semua ada di kamar masing-masing.

Tiba-tiba aja pintu kost terbuka. Yang nongol dari luar rupanya Afdol. Aku samperin aja.

"Habis dari mana?" tanya aku tuh ke Afdol.

"Habis ngelempar Alka ke kali," jawab Afdol sambil ngelepas jaket yang dia pake.

"Gue serius, Dol," ucap aku masang muka datar.

"Gue selalu serius sama lo, Ky," bales Afdol masang muka serius.

"Hm, artinya, lo juga bisa serius sama ini, kan?" Aku nunjukkin pe'er Emtekaku ke Afdol.

Afdol ngeliat pe'erku. Angguk-angguk sambil megang ujung dagu kayak propesor.

"Mari, kita kerjakan pe'ernya sama-sama!"

"Asik asik, jos!"

Kami pun ngerjakan pe'er Emteka sama-sama di kamar aku.

Gak nyangka, Afdol pinter pelajaran Matematian. Iri banget aku liatnya.

Sesudah ngerjakan pe'er bersama, tiba-tiba aja di dekat jendelaku, mendarat sebuah surat putih bermotif keping salju. Aduh ini surat norak amat sih!

Aku buka aja tuh surat. Afdol nunggu isi suratnya pake wajah serius masih perhati'in jawaban Emtekaku.

Isinya ...

❄❄❄

Kisah K.O.S.TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang