EPISODE [063]

1.2K 114 46
                                    

Afdol sama Alka.

Mereka pake kacamata lakban. Masang gaya keren. Ngeliat mereka buat muntah.

Afdol megang kaleng lempok.

Alka megang rautan aku.

Ini mereka lagi kompak pasti ada maksudnya, nih.

Tilana sama Roma Klasik lagi muntah-muntah pelangi sambil liatin mereka.

Aku gak terlalu mual. Jadi, aku cuma masang muka datar.

"Kalian kenapa?" tanya aku sama mereka.

"Kami kenapa? Harusnya kami yang nanya kalian kenapa. Kalian kenapa?" Pertanyaan Alka buat aku pusing.

"Bodo amat. Tuh, kalau bisa singkirin papan nama kost K.O.S.T yang ada di depan jendela gue! Kalau bisa, dapet hadiah dari gue!" jawab aku nunjukin ke dalem kamar aku.

Afdol sama Alka langsung ke tempat kejadian. Tapi, mereka jalannya gak bener.

Mereka saling nabrak.

Trus, sama-sama nabrak dinding deket pintu.

Trus trus, kaki mereka keinjek pensil. Jatoh.

Trus trus trus, mereka pun nyampe di jendela aku.

Ehh mereka kelewatan. Keluar dari jendela buat papan nama itu juga ikut kesingkir. Jatoh keluar.

Gimana mau bener! Kacamata kok dilakban pinter banget ini harus diberi penghargaan.

Aku, Tilana, sama Roma Klasik langsung ke jendela ngeliat keluar jendela. Liat Afdol sama Alka udah di bawah dengan posisi terlentang kayak orang yang baru aja kelindas bus pelangi.

Buru-buru kami keluar ngampirin Afdol sama Alka. Narik dua kaki mereka masuk ke dalam kost.

"Masih hidup? Kalau iya, mari kita ngeteh," ajak Tilana ke Afdol sama Alka.

"Hadiah?" tanya Afdol sama Alka barengan ke aku.

Aku natap males. Masih ingat aja mereka. Aku kira mereka bakal amnesia udah jatoh dari jendela.

"Hadiahnya ngeteh sama gue," jawab aku sambil ngerampas cangkir sama teko punya Tilana.

Kami pun ngeteh bersama. Sedangkan Tilana sama Roma Klasik ngipas-ngipas aku pake pelepah pisang.

Papan nama kost pun bakal di pasang kembali di tiang listrik.

❄❄❄

Kisah K.O.S.TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang