Part 22

5.1K 496 33
                                    

Semenjak kejadian itu, aku mendiamkan Taehyung beberapa hari. Menghindarinya ketika bertemu di kampus atau tidak mengangkat telepon darinya.

"Stop ..." Kata Taehyung yang tiba-tiba meraih tanganku ketika aku keluar dari kelas bersama Hoseok.

"..."

"Sayang ... Aku mengerti kau marah, tapi jangan diamkan aku seperti ini." Pintanya.

"Kita pulang, Hopi." Pintaku pada Hoseok.

Ku lepaskan tautan tangan Taehyung lalu kembali berjalan.

"Sayang ..." Panggil Taehyung.

"Apakah sebaiknya kau berbicara dengannya saja?" Tanya Hoseok.

"Tidak ... " Kataku.

"Kau benar-benar keras kepala." Komentarnya.

Aku menoleh. Menatap galak ke arah Hoseok yang merubah ekspresinya.

"Kau tau ... dia melakukan itu karena ingin melindungimu." Bujuk Hoseok.

"Bagaimana perasaanmu jika ia menyuruhmu membunuh anaknya sendiri?" Tanyaku.

Hoseok mendengus.

"Tapi sampai sekarang kau belum hamil kan?" Tanyanya.

"..."

"Lalu ... Apa sebabnya kau mendiamkannya?" Tanya Hoseok lagi.

"..."

"Kembalilah dan minta maaf. Kau yang ku kenal bukanlah orang yang mudah marah seperti ini." Kata Hoseok.

"Tapi ..."

"Sudahlah ... Jangan bertingkah seperti anak-anak." Potong Hoseok.

Aku mengangguk. Ucapan Hoseok ada benarnya. Aku belum mengandung kan? Lagipula ini sudah hampir seminggu, dan aku tidak merasakan tanda-tanda kehamilan. Lekas aku berbalik arah lalu berlari menelusuri koridor mencari dimana Taehyung.

"Tae ..."

Namja yang aku panggil menoleh ke arahku. Taehyung sedang berada di kantin dengan beberapa orang temannya.

Sayang ..." Panggil Taehyung.

Aku berjalan ke arahnya lalu berdiri di sampingnya.

"Mianhae ..." Kataku.

"Gwenchana ..." Jawabnya.

"V ... Kami pergi dulu." Kata salah seorang dari mereka yang kemudian beranjak dari kursi.

"Ne ... Nanti akan aku urus setelah ini, kita bertemu nanti malam." Kata Taehyung.

Mereka mengangguk dan sedikit membungkuk hormat lalu pergi.

"Mereka?" Tanyaku.

"Mereka teman-temanku. Tidak apa-apa eoh." Jawab Taehyung. Ia menarik tanganku lalu menyuruhku duduk disebelahnya. Mata merahnya menatapku lembut, bibirnya melukiskan senyuman yang siapa saja pasti akan jatuh hati dengan Vampire muda ini.

"Emh ... "

"Hopi Sunbae berlebihan ..." Kata Taehyung.

"Berlebihan bagaimana?" Tanyaku.

"Menyuruhmu kembali hanya untuk meminta maaf padaku." Jawab Taehyung.

"Aku memang salah, Tae. Aku terlalu menginginkannya." Kataku.

"Sshh ... Kau akan mendapatkannya suatu saat nanti." Bujuk Taehyung.

"Jinjja ??" Tanyaku.

Taehyung mengangguk."Tapi kau harus sabar ..." Tangannya membelai rambutku yang tergerai.

흡혈귀 (VAMPIRE) × Taehyung [√] [UNDER REVISION]Where stories live. Discover now