흡혈귀 (VAMPIRE) × Taehyung [√] [UNDER REVISION]

Extra Chapter: Park Jimin [Lie]

—My Parents house made up one realm. This realm was familiar to me in almost every way. Mother and Father, Love and Strictness, Model Behaviour and School—Demian

_________________________________________

"Aaaaarrrrrrrhhhhhhh!!!!"

Aku meringkuk diatas tempat tidur sambil memeluk tubuhku sendiri, rasa sakit seperti terbakar menjalar hampir ke semua sendi yang aku miliki. Oh, inikah rasanya 'ditolak' oleh mate pilihanku?!

"Jung—kook agk!! henti—kan!!!"ujarku lemah.

Ku pukul-pukul kasur tempatku berbaring. Rasanya benar-benar sakit tanpa bisa kau ungkapkan dengan sebuah kata. Aku yang terlahir dengan membawa takdir menjijikkan memang sudah sepantasnya menerima ini. Anak yang lahir dari hubungan terkutuk antara manusia dan seekor binatang berwujud manusia yang mereka sebut Vampire.

"Jimin!!"

Aku mendengar teriakan Taehyung di ujung pintu. Ia bahkan terlihat berlari menghampiriku.

"Sakit—Tae!"keluhku pada Taehyung.

"Hyung!!!"

Taehyung terdengar berteriak memangil Namjoon hyung yang kebetulan sedang di rumah saat itu.

"Apa yang kau lakukan, huh?!"tanya Taehyung.

"Jungkook—akkh—dia—"

"Jangan-jangan kau—"

"..."

"Oh astaga, bisakah kau mencari mate yang lain, Jim?!"bentak Taehyung.

Aku menggeleng sambil terus menahan sakit.

"Mengapa harus Jungkook, dia—"

"Dia adik dari keka—sihmu?!"potongku.

Sebenarnya, Taehyung tidak suka aku memilih Jungkook dan menyeret pemuda itu masuk dalam hidupku. Namun, saat pertemuan pertamaku dengannya membuatku tidak mempedulikan apapun. Yang aku tau hanyalah, aku harus mendapatkan Jungkook dan menjadikannya mateku.

"Jangan siksa dirimu sendiri dengan keputusanmu."kata Taehyung.

"Aku—akkkkhhhh!!!"

Aku terus berteriak, meraung bahkan sempat menyakiti diriku sendiri. Oh God, bisakah Jungkook tidak menolak kehadiranku dan mencoba menerimaku?

Tidak!

Dia namja yang masih mencari siapa dirinya, masih selalu berhati-hati untuk melangkah dan tidak sembarangan menentukan pilihan juga dia masih menyukai seorang yeoja—kurasa—. Apakah aku harus egois?ataukah aku harus berbohong dengan perasaan yang semakin hari semakin membuatku sakit?

Iya!

Aku harus menyimpannya sendiri saat ini kemudian membiarkan Jungkook menyatakannya sendiri.

Sampai kapan?!

Entah, aku bahkan tidak tau. Aku tidak memiliki kemampuan membaca masa depan seperti Jin hyung atau mengetahui kejadian yang akan terjadi seperti sepupuku, Taehyung.

Baiklah, aku akan terus berbohong dan diam merasakan nyeri di seluruh persendian tubuhku. Menyimpan perasaanku sendiri tanpa harus mateku mengetahuinya.

***

Hari berikutnya aku menunggunya didepan gerbang sekolah. Ia yang baru saja keluar dengan beberapa orang temannya nampak antusias. Sepertinya mereka akan pergi bersama. Disini aku hanya bertugas mengawasinya, melihatnya dari jauh dan nenolongnya ketika ia dalam bahaya. Malaikat terkutuk itu telah mengincarnya juga setelah memberi ancaman kepada kakaknya beberapa hari yang lalu. Aish, merepotkan memang tapi entah mengapa aku dengan senang hati melakukan hal itu padahal aku bukanlah bodyguard yang dibayar mahal oleh Taehyung.