Part 34

5.3K 486 132
                                    

Sesampainya di kamar, ku lihat Taehyung sedang berusaha keras menekan-nekan dada Jimin. Wajahnya nampak panik dan terus mencoba menahan bau darah yang begitu menggoda Taehyung.

Darah Jimin masih mengalir kemana-mana, bantal, kasur, lantai bahkan pakaian Taehyung terlihat berlumuran oleh darah yang katanya membawa keabadian. Tapi mengapa, tubuh sang pemilik tidak bereaksi kali ini? Apakah darahnya tidak mempengaruhi dan membawa keabadian untuk pemiliknya?

"Bangun, Bodoh!!"teriak Taehyung sambil terus menekan dada Jimin.

"Apa yang terjadi?"panik Namjoon yang segera berlari ke arah Taehyung.

"Jantungnya ..."

Namjoon membelalakkan matanya, ia kemudian membantu Taehyung menekan dada Jimin.

"Nona, duduklah dulu ... aku akan pergi sebentar."kata Jin.

"Kau mau-..."

Jin langsung melesat pergi meninggalkan kami bertiga. Sementara aku berjalan perlahan mendekati wajah panik Taehyung dan Namjoon.

"Apakah Jimin baik-baik saja?"tanyaku.

"Jantungnya berhenti ..."jawab Taehyung tanpa melihat wajahku. Ia terus terfokus pada wajah Jimin yang memang terlihat sangat pucat.

"Jiminie ... ireona eoh!!"kata Namjoon.

Wajar mereka panik, Jimin tidak pernah separah ini. Bahkan ia adalah yang paling cepat pulih jika ia terluka.

"Izinkan aku membantunya."kataku menawarkan bantuan.

"Kau bisa apa, huh?"tanya Namjoon.

"Tae ... ambilkan es batu di lemari pendingin."kataku."Yang pertama kita lakukan adalah menghentikan pendarahan di kepalanya, bukan membiarkannya terus mengalir seperti itu."lanjutku.

Taehyung segera melesat ke dapur, ia mungkin sudah tau apa yang aku pikirkan. Ia kembali dengan semangkuk penuh es batu, handuk kecil dan kotak P3K.

Aku menghentikan aktivitas Namjoon menekan dada Jimin, khawatir jika tulang rusuknya remuk begitu saja karena tekanan Namjoon.

Ku bungkus es menggunakan handuk lalu ku letakkan di belakang kepala yang masih mengeluarkan darah. Aku menatap Taehyung yang membelalakan matanya.

"Mianhae, Tae ... Jimin seperti ini karena ingin menyelamatkanku."kataku.

Taehyung berbalik, sepertinya ia tidak ingin melihat apa yang akan aku lakukan. Aku kembali terfokus pada wajah di hadapanku. Ku tekan dada Jimin pelan kemudian mencium bibirnya, memberikan nafas buatan dan menekan jantungnya agar bekerja.

"Jimin-ah ... ireona eoh ... ireona ..."kataku.

Jimin tetap tidak bangun. Ku dekatkan telingaku ke arah dadanya. Jantungnya belum berdetak. Ku ulang kembali apa yang aku lakukan, memberinya nafas buatan dan terus menekan dadanya. Terus ku lakukan seperti itu hingga beberapa menit setelahnya jantungnya kembali bekerja walau masih sangat lemah.

"Noo-na ..."kata Jimin lemah.

"Syukurlah ..."

"Jimin ... Jimin ... gwenchana?"panik Namjoon.

Jimin mengangguk sedikit.

"Tae ..."ku raih tangan Taehyung yang masih membuang wajahnya dariku.

"Gomawo."katanya sedikit ketus.

Tak lama setelah itu, Jin kembali namun ia tidak datang sendirian. Ia membawa kelinci kecil yang masih memakai seragam sekolahnya.

"Hyung ..."Jungkook membelalakkan matanya lebar-lebar. Ia tidak percaya dengan apa yang terjadi pada Jimin.

흡혈귀 (VAMPIRE) × Taehyung [√] [UNDER REVISION]Where stories live. Discover now