Part 32

6.8K 468 58
                                    

Musim semi, angin bertiup sepoi-sepoi menyentuh kulit wajahku. Ranting pohon yang bergesek pada bangunan apartemen yang sekarang aku tinggali seakan menemani suasana sepi dengan panorama matahari tenggelam di ujung sana. Ya, kehamilanku sudah masuk bulan ke 7 sekarang dan sesuai dengan permintaan Taehyung, aku tinggal di apartemen bersamanya. Bukan, bukan apartemen yang biasa Taehyung tinggali, tapi apartemen lain. Taehyung membelinya beberapa bulan sebelum aku memutuskan pindah dan tinggal bersamanya. Aku pergi meninggalkan Jungkook sendirian di rumah untuk 4 sampai 5 bulan kedepan. Sebenarnya, ingin ku ajak saja dia tinggal bersamaku, tapi ia menolak. Selain jaraknya yang jauh dari sekolah ditambah ia tidak ingin tinggal bersama Taehyung dan tidak ada Jimin disana. Tentu saja, Jungkook benar-benar tidak bisa menolak Jimin untuk kali ini. Ku sentuh perutku perlahan, mengelusnya lalu menempelkan sebelah earphone yang ada di telingaku. Akhir-akhir ini dia begitu rewel dan susah sekali untuk diam. Bahkan Taehyung menambah jumlah cup yang harus aku minum setiap harinya.

Sebuah tangan besar nan lembut menyentuh halus tanganku yang sedang berada di perutku, satunya ia lingkarkan untuk mengurung tubuhku dalam pelukannya. Tidak hangat, namun begitu nyaman. Siapa lagi jika bukan Taehyung, ia meletakkan kepalanya tepat pada bahuku.

"Kau sedang apa?"tanya Taehyung.

"Hanya menikmati pemandangan saja."jawabku."Hari ini dia begitu banyak bergerak, mungkin jika aku mengajaknya melihat pemandangan dan mendengarkan beberapa musik, dia akan sedikit lebih tenang."lanjutku.

"Apakah dia menyakitimu?"

"Hanya sedikit, kau jangan khawatir."kataku.

Taehyung mencium pipiku dan membuatku menoleh. Ia tersenyum manis sampai menutup matanya.

"Kau darimana?"tanyaku.

"Berburu."jawab Taehyung singkat."Hari ini, aku mendapat tugas membunuh seseorang."jelasnya.

"Lalu?"

"Kau tau sambil menyelam minum air."jawab Taehyung.

"Bisakah kau berhenti membunuh manusia, Tae?"tanyaku.

Taehyung menggeleng."Hanya darah manusia yang membuatku hidup sampai sekarang."jawabnya.

"Kau bisa menggantinya dengan darah hewan."kataku.

"Kau terlalu banyak menonton Twilight, sayang."Taehyung mencubit hidungku."Lagipula aku bukan Edward Cullen yang bisa minum darah binatang."katanya.

"Tapi ..."

"Sekali tidak ya tidak, kami hanya bisa meminum darah manusia."potong Taehyung."Dan secara tidak langsung, kami juga mengurangi populasi manusia di bumi."kekehnya.

"Hish ..."

"Oh ... aku sudah membawakan beberapa cup untukmu, aku menaruhnya di lemari pendingin."kata Taehyung.

Aku mengangguk.

Taehyung tiba-tiba mencium leherku membuatku merinding seketika. Oh ... jangan sekarang ... bisa-bisa ...

"bogoshipda ..."katanya.

"Tae ... bukankah kita setiap hari bertemu."tolakku halus. Perasaanku tidak enak sekarang.

"Aniya ... bukan itu ..."

"Aku sedang hamil, kau ingat?"tanyaku.

"Iya aku ingat ..."

"Lalu?"

Taehyung diam, ia mulai menjilati leherku lalu membalikkan tubuhku.

"Mau apa kau?"

Taehyung menyeringai. Lantas ia meraup bibirku dengan lahap, menggigitnya kasar dan aku yakin bibirku sudah robek sekarang. Pagutan itu tidak berhenti sampai disitu saja, Taehyung mendekatkan tubuhku hingga perutku yang telah buncit menyentuh bagian bawahnya. Ingat, dia lebih tinggi dariku. Setelah itu ia mulai menuntun pelan tubuhku hingga masuk ke dalam kamar yang kebetulan bersebelahan dengan balkon dimana aku berdiri tadi. Ia menidurkanku lembut diatas ranjang tanpa melepas ciumannya.

흡혈귀 (VAMPIRE) × Taehyung [√] [UNDER REVISION]Where stories live. Discover now