[6] - The Last

6.3K 373 29
                                        

"Selamat untuk kalian. Tapi tolong jangan kasih gue pajak jadian, karena gue sudah kenyang makan hati yang kalian kasih."

■□■□■

Adakah yang tak menyukain hari ini? Hari yang hampir setiap waktunya dinantikan oleh banyak jiwa, manusia sibuk yang utama. Hari yang biasanya sudah terjadwal untuk bersantai, refreshing, atau menyatu dalam kehangatan sebuah keluarga. Sunday!

Dan hari ini juga yang setiap saatnya selalu dinantikan Zedney. Karena yang ia tahu, hanya ini hari yang menurutnya luang untuk merasakan waktu kebersamaan dengan sang mamah. Walaupun hanya sebentar. Sebentar? Ya, karena di hari Minggu juga mamahnya harus pergi ke sebuah acara yang sudah rutin dilaksanakannya dengan ibu-ibu tetangga, arisan.

Sekalinya waktu luang hanya bisa bersama beberapa jam saja. Sekalinya ketemu perasaan canggung itu muncul diantara seorang ibu dan anak.

Tapi, untuk hari minggu ini penantian itu harus berujung sia-sia. Yang dinantikan selalu saja memiliki alasan untuk merenggangkan lagi jarak. Kembali merasa seperti hari-hari biasa, kantor.

Hari minggu ini hanya ada papah, bang Oki dan bi Asri yang menemani hari liburnya. Biasanya Dani, papahnya akan mengajak sang putri menghabiskan waktu dengan jalan ke sebuah tempat di hari minggu. Oki akan selalu mengajaknya ke studio tempat band nya latihan. Tapi bukan ini yang cewek itu inginkan. Selama minggu-minggu yang telah lalu semua itu sudah sering ia dapatkan. Dan yang ia inginkan hanya satu, yaitu sang mamah disni.

Mamah!

■□■□■

Satu saja kata yang tergambar untuk perasaannya saat ini, bosan. Tak ada pesan, panggilan masuk ataupun notification dari media sosial miliknya. Dan Dinar, tak ada kabar darinya hari ini. Padahal kemarin cowok itu mengajaknya untuk bermain skate di taman kota. Dan kini justeru yang mengajak lah yang tak ada kejelasan.

Tak ingin melewati weekendnya ditemani dengan kesuntukan, Rehan mencari ponselnya yang tadi ia lempar asal ke atas tempat tidur. Setelah benda persegi itu sudah berada di genggamannya, langsung saja ia buka kontak dan menscroll hingga berhenti pada nama seorang cewek, Zedney.

Dipencetnya logo berwarna hijau itu dan...

"Hallo?" Suara cewek terdengar dari seberang sana.

"Hai Zedney, gue Rehan."

"Oh kak Rehan, kenapa kak?" Terdengar seperti keriuhan kecil dari arah cewek itu berada.

"Hmm," jeda "hari ini lo ada acara nggak?"

"Acara apa ya?" Cewek itu seolah bertanya pada dirinya sendiri, "sebentar kak." Pintanya.

Zedney beralih dari hp dan bersiap untuk mengumpulkan suaranya. Sesaat sebelumnya ia himpit ponselnya antara kedua telapak tangannya agar saat ia berteriak nanti Rehan tak mendengar. Dan yang ia lakukan sekarang adalah berteriak sekencangnya memanggil Oki, karena letak kamarnya hanya bersebelahan. Tapi Rehan masih bisa mendengar itu, cowok itu terkekeh geli sendiri. Ia juga mendengar perbincangan singkat antara kakak beradik itu dari seberang telepon.

Seperti pada hari minggu biasanya, Oki selalu mengajak adik kesayangannya itu untuk pergi ke studio bandnya latihan. Dan hari ini Zedney harus membatalkan acara yang telah ia sanggupi tadi dengan abangnya. Berharap agar Rehan akan mengajaknya jalan setelah acara dengan Oki ia batalkan.

Setelah kurang lebih lima menit, Zedney kembali beralih ke pembicaraan dengan Rehan di telepon.

"Halo kak?"

The Last [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang