[27] - The Last

4.4K 252 2
                                        

"Jangan pernah ragu membalas ketika dicintai seseorang seperti gue !"

■□■□■

Ketika kenangan indah menjebak pemiliknya untuk tetap bertahan, maka artinya kenangan itu tak ingin dilupakan. Hanya jadikan pelajaran atas semua yang telah terjadi.

Itu yang sedang dirasakan Zedney akhir - akhir ini setelah berakhirnya hubungan dengan Rehan. Meski detik tak sekalipun berhenti, tapi kenangan indah itu masih saja menohok hati Zedney. Padahal ini sudah minggu ketiga sejak usai hubungan itu.

Zedney tak sekalipun lagi memperlihatkan kesedihannya. Karena lebih dari setengah hati ia sudah melepas penuh cowok itu, ditambah hadirnya Dinar yang membuat harinya tersenyum.

Meski senyum dan tawa Zedney sudah kembali, tapi setiap melihat kedekatan Rehan dan Dena yang semakin hari semakin terlihat jauh, ternyata masih menyisakan perih. Karena posisi yang dulu disinggahnya, sudah kembali direbut sang pemiliknya.

Kembali lagi, semua perih itu terobati dengan adanya Dinar. Candaan yang selalu saja berhasil mengalihkan dunia gelapnya. Menggantikan dengan benih dunia yang baru. Dunia yang entah apakah akan dipijak Zedney untuk setelahnya, atau akan ia langkahi.

Yang ia butuhkan, sebuah dunia baru dengan sejuta warna. Tidak ada yang datang lalu pergi. Sekalipun tidak pergi, tetapi tak selalu ada. Zedney tak butuh itu semua.

Lagi, dengan adanya Dinar, dunia baru seakan mendekat. Memberi kenyamanan saat dirinya merasa takut. Memberi kegurauan saat dirinya merasa jenuh. Seakan takdir ikut berkonspirasi meyakinkan Zedney untuk masuk kedalam dunia barunya itu.

Dan sejak usai hubungannya itu juga, hubungan Zedney dan Hani, bundanya Dinar jauh lebih dekat dari sebelumnya. Karena akhir - akhir ini Dinar seringkali mengajaknya untuk sekedar main kerumah. Hitung - hitung membahagiakan Hani dengan hadirnya Zedney yang telah dianggap sosok Dinaya dewasa.

Meski hanya sekedar main biasa, tapi dari Hani maupun Zedney sendiri merasa sangat bahagia. Zedney yang merasa seakan menemukan sosok mamah keduanya, dan Hani yang merasa seakan kembalinya sosok sang anak gadisnya. Maka tak heran chemistry keduanya dapat banget.

Tak hanya mereka berdua, Dinar pun bahagia dengan bersatunya dua perempuan didunia ini yang ia sayang.

Dinar yang sehari - hari mendapat kasih sayang utuh dari sang bunda, karena hanya dialah satu - satunya anak yang tersisa. Sang mendiang papahnya yang telah lama meninggal menjadikan ia hanya hidup dengan bundanya didalam rumah yang terbilang cukup besar.

Disamping itu semua, Dinar merasa sesuatu yang ia yakini sebagai salah satu bagian hidupnya masih melesat dari letaknya. Padahal setelah pengakuan atas semua isi hatinya, sampai saat ini juga cewek itu tak ada gelagat seakan membalas perasaan Dinar. Padahal dibalik hati kecilnya, Dinar yakin kalau Zedney setidaknya menyimpan benih cinta untuknya. Tapi sampai sekarang juga semua masih datar - datar aja.

Satu yang harus diingat, Dinar tak menyerah secepat itu.

■□■□■

Cowok berpenampilan seperti biasa, kemeja selalu menggantung diluar dengan tampannya bertengger didepan pintu kelas. Bukan pintu kelasnya, melainkan pintu kelas sang pujaan hati.

"Ssstt" Desis Dinar kepada seseorang dibarisan paling depan, padahal situasi saat ini masih dalam jam pelajaran. Dan bu Dini masih dengan spidolnya didepan papan tulis.

Cewek yang mendengar desisan itu pun menoleh, mendapati Dinar diantara celah pintu yang terbuka hampir lebar. Zedney menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya.

The Last [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang