[9] - The Last

5.5K 324 12
                                    

"Kita berantem aja ya, biar gue bisa deket-deket sama lo terus! - Dinar"

■□■□■

Hari demi hari berlalu sudah, dan semuanya masih tetap sama. Zedney yang di sisi Rehan dan begitupun sebaliknya. Keduanya terus memperlihatkan kekompakan serta tawa bahagia. Menunjukkan pada semuanya bahwa mereka berdua bahagia dan akan selalu bahagia dengan pilihannya ini. Tanpa lagi membahas cerita tentang Dena. Dan tanpa lagi membiarkan kenangan masa lalu itu kembali masuk.

Dan hari demi hari juga berlalu sudah untuk Dinar. Masih dengan perasaan yang sama. Cinta dalam diam. Bertahan dengan sikap yang menunjukkan bahwa ia baik-baik saja ketika melihat orang yang dikasihi bersama dengan sahabatnya sendiri. Memang sangat menyakitkan. Tapi ia akan bertahan. Sampai bendera putih akan berkibar dengan sendirinya di dalam hati tanpa ada satupun orang yang melihat.

Satu lagi, semua antara Dinar dan Zedney pun juga masih sama. Selalu mempeributkan hal yang seharusnya tak perlu diributkan. Karena bagi Dinar, itu adalah caranya untuk mengekspresikan rasa cintanya kepada cewek itu. Serta satu-satunya cara untuk selalu dekat dengan Zedney. Juga, melindunginya. Sampai akhirnya tanpa cowok itu sadari, perasaannya semakin besar seiring berjalannya waktu.

Tentang perasaan Zedney, sepertinya ia sedang dilanda dengan berbagai dilema. Dilema di antara dua cowok. Pertama, Rehan yang statusnya adalah kekasih dirinya. Dan wajar saja bila ia selalu memikirkan cowok itu. Namun di sisi lain, cowok lain seperti tengah berusaha memasuki hatinya. Dinar, cowok itu selalu berusaha untuk meruntuhkan pertahanan yang sudah Zedney susun sedemikian rupa atas nama setia.

Semenjak menjadi kekasih Rehan yang tak lain adalah sahabat dari Dinar, hubungan Zedney dengan Dinar tidak terlalu terisi sepenuhnya oleh keributan. Justru kini keduanya terlihat semakin akrab. Akrab dalam semua hal, yakni perdebatan, keributan hingga bahkan rasa persahabatan yang mulai menjalar di antara keduanya. Meski pada kenyataannya lebih banyak ributnya bila harus dibandingkan dengan apa-apa yang baiknya. Dan jika dibandingkan dengan rumus pun hasilnya masih jungkir balik, yakni 3 : 1 untuk ribut.

Zedney mulai menemukan banyak hal dari Dinar yang tak ia temukan dari dalam diri Rehan. Dan hal-hal itulah yang membuat perasaanya perlahan berubah kepada Dinar.

Hatinya mengatakan bahwa ia lebih nyaman saat berada di dekat Dinar. Tapi mulut selalu tak sejalan dengan hati.

Walaupun berulangkali ia terus meyakini hatinya bahwa itu bukanlah suatu perasaan yang di sebut, cinta.

Karena Zedney, kekasih Rehan!

■□■□■

Hari ini tournament basket antar Sekolah Menengah Atas dan sederajat akan dilangsungkan di Gedung Olahraga Nasional Jakarta. Semua team basket SMA Nusantara mulai sibuk mengemas barang-barang yang akan dibawanya kedalam tas masing-masing. Kecuali Dinar, sang kapten yang justru tak terlihat di ruangan tersebut.

"Han, si orang gila satu itu kemana?" Tanya Febri, salah satu anggota team basket SMA Nusantara.

"Dinar? Tau dah gue juga nggak liat dari tadi." Matanya menyapu keadaan sekitar. Mencari Dinar di antara orang-orang yang berlalu lalang.

"Kalo ketemu bilangin, kita disuruh otw aula jam 8!"

Itu berarti mereka masih mempunyai waktu sekitar 20 menit. Karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 07.40 A.M.

Rehan langsung bergegas mencari Dinar ke setiap sudut penjuru ruangan terdekat. Dan selama itu pun ia tak melihat sama sekali sosok sahabatnya. Bahkan orang-orang yang ditanyainya juga tak membantunya memberikan sedikitpun info.

The Last [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang