[10] - The Last

5.1K 309 14
                                    

"Meski kenyataannya tetap sama, lo milik sahabat gue, bukan gue!"

■□■□■□

Semua bersorak semua bergembira dan semua berseri ketika nama SMA Nusantara disebut menjadi sang juara. Semua anggota berpelukan di tengah lapangan diiringi sorak-sorakan kemenangan dari para suporter. Dan Rehan, yang setelah itu langsung berlari menghampiri kekasihnya, Zedney.

"Selamat kak!" Ujar Zedney sambil menepuk lembut pundak cowok yang lebih tinggi darinya itu.

"Makasih sayang!" Rehan tersenyum bahagia dan mengelus ujung kepala Zedney, lalu setelahnya kembali berlari kearah teman-temannya.

Sang kapten dengan sejuta pesona langsung diangkat, digendong, diarak dan dilempar keatas oleh para teman-temannya. Benar-benar kapten idola. Meski begitu, Dinar masih menyempatkan matanya untuk mencuri pandang ke seseorang di tepi lapangan, Zedney.

"Wanjaaayy sekolah kita menang lagi yuhuuuuuii!!!"

"Asoyy asoyy geboyy daah!!"

"Anjirrrr bangga abang sama sekolah tercintaah!!"

"Dinar lope youuuu Rehan lope youuuu!!"

"Nggak mau pulang mau nya traktiran--"

Sorakan penuh kegembiraan masih terngiang kencang di seluruh penjuru GOR. Bahkan sebagian dari mereka terjun langsung ke tengah lapangan dan ikut bersatu bersama para anggota.

Di tengah kerumunan yang sedang berlangsung itu, tiba-tiba saja terlihat seorang cewek menghampiri dan memeluk Rehan yang sedang tertawa bersama teman-temannya.

Seketika raut wajah bahagianya berubah menjadi datar. Rehan diam ketika melihat cewek yang saat ini sudah melepas pelukannya.

"Selamat, aku bangga sama kamu, Rehan!" Ucap cewek itu dengan wajah berbinar.

"Aku kangen kamu, Rehan!"

Rehan masih diam di tengah keramaian. Sulit berkata-kata disaat tatapan yang lama tak saling pandang itu kini disatukan.

"Dena?"

Keduanya diam ditengah sorak- sorakan yang masih menggema itu.

Tak terkecuali Zedney, Vanya, Giselle, Dhera dan.. Dinar yang turut menyaksikan keduanya.

"Kamu--" Tatapan Rehan memandang dalam pada sosok cewek di hadapannya.

"Iya ini aku Han, aku kembali."

■□■□■

Selama perjalanan pulang Zedney tak henti menatap kosong ke arah jendela mobil. Dan itu hanya tatapan, bukan pikiran yang terus berkecamuk tentang kejadian yang dilihatnya tadi. Ketiga sahabatnya pun tahu apa yang tengah dirasakan cewek itu, namun tak ada yang bisa dilakukannya selain menenangkan cewek itu. Apalagi ketika sebelum pulang mereka tahu jika Zedney langsung masuk ke mobil tanpa pamit terlebih dulu kepada Rehan. Dan mereka pun tahu saat Rehan berlarian kesana kemari mencarinya.

"Zedney, jangan galon dong!" Bujuk Dhera menaruh tangannya diatas paha cewek itu.

"Hmmm." balasnya malas.

Semuanya kembali diam. Hanya deruan nafas masing-masing yang terdengar. Bahkan saking heningnya seakan-akan semua penghuni di dalam mobil itu adalah ghaib.

"Nya," di tengah keheningan, tiba-tiba saja Zedney bersuara yang langsung membuat ketiga sahabat monoleh ke arahnya. Terutama Vanya yang saat itu memang disebut namanya.

The Last [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang