Empat

4.7K 269 9
                                    

Follow my Instagram @vieren.cia, Follback? DM aja 😄

***

Ester tersenyum sangat lebar saat melihat sosok Alcan yang duduk di depan kelasnya, sedang membaca buku.

Segera, gadis itu melangkahkan kakinya mendekati Alcan. "Hai, Alcan!" sapa Ester setelah duduk di samping Alcan.

Alcan menengok ke sebelah kanan dan mendapati Ester duduk di sebelahnya, menampilkan senyum manisnya. Alcan hanya mengangkat sedikit sudut bibirnya membalas sapaan Ester, lalu cowok berkacamata itu kembali fokus dengan buku yang ada di genggamannya.

Ester mendengkus kesal karena Alcan hanya meresponnya sekilas. Ester memutar otaknya untuk memikirkan bagaimana caranya untuk mengajak Alcan berbicara lebih lama. Sebuah ide muncul di kepala cantiknya.

"Alcan ... gue laper," ucap Ester seperti merengek pada Alcan.

"Makan, gih," jawab Alcan dengan santai. Lagi-lagi Ester mendengkus kesal, mendengar Alcan menjawabnya dengan sangat cuek.

"Kita ke kantin, yuk!" ajak Ester dengan sangat antusias. Ester terus menarik tangan Alcan yang tidak mau bangkit berdiri.

"Ayoo Alcan, kita ke kantin." Ester berbicara lagi dengan nada merengek, dan terus menarik-narik tangan Alcan.

Alcan akhirnya menyerah, cowok itu kini sudah berdiri tegak di hadapan Ester, membuat cewek itu tersenyum penuh kemenangan.

"Ester, lo ngapain sama si Cupu?" tanya salah seorang siswi tiba-tiba muncul dengan seorang temannya. Alcan tahu, cewek itu yang waktu itu menyuruhnya untuk menolong Ester dan membawanya ke UKS.

"Ihh ... apaan sih, Ver?"

Ester tidak suka ada yang memanggil Alcan dengan sebutan si cupu.

"Udah deh, lo mending ke kantin sama kita, daripada sama dia." Gadis bernama Veron itu mendelik ke arah Alcan dengan tatapan ilfeelnya.

"Gak mau. Gue mau sama Alcan."

Ester tetap kekeuh ingin pergi ke kantin bersama Alcan. Veron sudah menarik-narik bahu Ester agar gadis itu mau melepaskan tangannya dari tangan Alcan.

"Ihh ... Ester gimana sih lo, kalau lo bareng sama si Cupu ini, popularitas lo bisa ancur di depan anak-anak, " ucap teman Ester bernama Clara itu, sama dengan Veron tadi, mendelik ke arah Alcan dengan tatapan ilfeelnya juga.

Ester memang termasuk ke jajaran gadis famous di sekolahnya. Hampir semua angkatan di sekolahnya mengenal Ester. Selain cantik, Ester juga terkenal dengan kepintarannya, dan seseorang yang friendly.

"Iya ... lo bisa ketularan aneh kayak dia," tuduh Veron. Entah kenapa banyak yang menganggap Alcan aneh, padahal menurut Alcan, dirinya normal-normal saja. Mungkin gara-gara Alcan yang sangat jarang sekali berbicara dan pendiam. Alcan juga lebih suka membaca buku daripada bergabung bersama teman-temannya.

Perkataan kedua teman Ester tadi sangat menohok hati Alcan, tapi Alcan tidak mau menanggapinya. Dia melepaskan tarikkan tangan Ester, lalu melangkah memasuki kelas.

Ester menatap langkah Alcan sampai cowok itu masuk ke kelasnya, lalu menatap kedua temannya dengan garang. "Lo berdua kalau ngomong di saring dulu, ya!" ucapnya kesal, setelah itu Ester melangkah pergi meninggalkan kedua temannya.

"Teh kali di saring," gumam Veron dan Clara bersamaan.

***

Alcan kaget saat tiba-tiba Reno mencengkeram kerah seragamnya, dan mendorong Alcan sehingga punggung Alcan terbentur tembok. Alcan meringis sekilas, karena dorongan Reno tadi cukup keras.

Alcander (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang