5 :: [Sudah biasa]

14.9K 1.1K 96
                                    

Cleo bisa merasakan Papa-nya berjalan kearahnya. Keringat dingin mulai mengucur di sekitar pelipisnya.

Bahkan Cleo hampir lupa caranya menelan salivanya. Tiba-tiba sepatu Papa-nya sudah sampai di dekatnya. Dia langsung menjambak rambut Cleo membuat matanya bertemu dengan mata tajam milik Papa-nya.

"SUDAH HEBAT KAMU TIDAK MENGANGGAP SAYA ORANG TUA KAMU LAGI!" bentak Papa-nya di depan muka Cleo.

Cleo meringis merasakan jambakan sang Papa. Cleo hanya diam tidak merespon Papa-nya. Diamnya Cleo membuat Papa-nya murka.

Papa Cleo langsung menghempaskannya ke lantai dengan kasar. Dia langsung menginjak tulang kering Cleo. "KAMU BAYAR BERAPA PEREMPUAN ITU UNTUK MENGAMBIL RAPORT KAMU?"

Cleo berusaha menahan air matanya. Rasanya di perlakukan seperti ini oleh Papa-nya sudah biasa.

Lagi-lagi Papa-nya menjambak rambut Cleo.

PLAK

Cleo berusaha menahan teriakan kesakitannya. Cleo menatap Papa-nya yang sekarang sedang murka.

"JAWAB! KAMU SEWA BERAPA PEREMPUAN ITU UNTUK MENGAMBIL RAPORT KAMU?!"

PLAK

"SUDAH MERASA HEBAT, HAH, KAMU TERNYATA PERLU DI INGATKAN YAH, SEMUA FASILITAS YANG KAMU DAPAT ITU ADALAH UANG SAYA BUKAN UANG KAMU!" Papa-nya semakin murka.

Pasalnya kemarin orang suruhan Altarik yang biasa dia suruh mengambil raport Cleo, mengabarkan bahwa raport Cleo sudah diambil oleh seorang perempuan. Altarik yang mendengar itu malamnya langsung pulang untuk memberikan pelajaran kepada anak yang menurutnya tidak tahu diuntung.

"CEPAT JAWAB SAYA!" Bentak Papa-nya.

Cleo hanya diam tidak berani menjawab. Rasanya sekujur tubuhnya remuk. Padahal dia sudah biasa di perlakukan seperti ini. Dia juga mati-matian menahan air matanya yang mendesak untuk keluar.

Dengan geram Papa-nya menarik dagu Cleo dan di cengkram kedua pipinya. "JAWAB!"

Rahangnya serasa ingin lepas. "T-tante Mi-mira, Pa." Cleo menjawab dengan terbata-bata dan penuh ketakutan.

PLAK

PLAK

PLAK

Tamparan itu terus berkali-kali bahkan kini Altarik menendang tangan Cleo. Dan kembali meninjak tulang kering Cleo.

Sampai akhirnya air mata itu turun membasahi kedua pipinya. "KAMU INGAT BAIK-BAIK, SAYA TIDAK SUKA KAMU BERGAUL DENGAN ORANG YANG BERNAMA MIRA ITU!"

Setelah itu Altarik menghempaskan Cleo ke lantai. Dia langsung mengambil jas yang dia sampirkan di sofa dan berjalan kearah keluar.

Samar-samar Cleo bisa mendengar suara mobil Papa-nya. Dengan tertatih Cleo mengangkat wajahnya dan dia darah segar keluar dari hidungnya, mimisan.

Cleo menghapusnya dengan tangannya. Dia bangkit pelan-pelan tidak memperdulikan darah yang mengalir dari hidungnya.

"Yaallah, Non, sini Mbok bantuiin." Mbok Darmi dengan langkah tergopoh-gopoh menghampiri anak majikannya yang sudah dia anggap sebagai anaknya sendiri.

Cleo sudah tidak sanggup lagi untuk mengatakan apapun dia hanya tersenyum setidaknya dia masih memiliki malaikat yang selalu menolongnya di saat yang tepat.

Mbok Darmi memapah Cleo untuk ke kamarnya. Setelah sampai di kamar Cleo, Mbok Darmi dengan sigap turun ke bawah mengambil baskom dan kotak P3K.

Sambil menunggu Mbok Darmi. Cleo merenungi nasibnya yang seakan-akan tidak pernah merasakan bahagia.

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang