Ijinkan aku memilikimu, mengasihimu, menjagamu, menyayangimu,
memberi cinta
memberi semua yang engkau inginkanMaliq & D'essential - Pilihanku
Cleo memasuki kamar tidurnya dan dengan cepat membukanya kotak tersebut. Saat dia buka ternyata dress putih tanpa lengan yang sangat bagus menurut Cleo. Tapi, pertanyaannya adalah dia sama sekali tidak menemukan siapa nama pengirim tersebut.
Cleo sampai membolak balik dressnya siapa tau terselip di situ. Tapi, tetap saja tidak ada secarik kertas atau apapun.
Dengan semangat empat lima Cleo mencoba dress tersebut. Tidak butuh waktu lama dress tersebut sudah melekat indah pada tubuhnya.
Cleo sampai memandang takjub pada pantulan dirinya di cermin. "Wow, ini bagus banget dressnya."
Cleo memutar badannya bolak-balik. Dengan mengucap syukur dan berterima kasih kepada siapapun yang mengirimnya.
Setelah puas dengan dressnya dia membuka kembali dan menggantungnya di depan pintu lemari. "Dress cantik bilangin sama orang yang ngirim kamu ke aku kalo aku terima kasih banget ini bagus banget." Anggaplah Cleo mulai tidak waras berbicara sendiri dengan dressnya. Tapi, siapa peduli kali ini Cleo senang sekali mendapat hadiah dress walaupun tidak tahu siapa pengirimnya.
Cleo merebahkan dirinya di ranjangnya sambil memandang dress putihnya dengan perlahan matanya tertutup secara sempurna.
***
"Adlina lo dimana?" teriak Adlan mencari kembarannya.
"Aku disini." Balas Adlina dengan suara yang juga kencang.
Adlan mengikuti arah teriakan Adlina. Yang Adlan tahu suara itu berasal di dekat kolam renang rumahnya.
Saat sampai tepat di kolam renang ternyata benar Adlina sedang bersiap-siap untuk berenang. "Lin, tadi emang Cleo gak masuk?" tanya Adlan.
Adlina yang sedang melakukan pemanasannya berhenti sejenak. "Iya, ilang kek di telen curut."
Setelah menjawab seperti itu Adlina mulai menceburkan dirinya ke dalam kolam renang. Untung saja cuaca sedang bersahabat dengannya. Adlina memang tiba-tiba saja ingin berenang setelah pusig seharian ini memikirkan kemana temannya itu pergi.
"Lin, Cleo terima gak sih kado kita yang ngajak liburan abis uas nanti ke Disneyland?"
Adlina baru sampai ke ujung kolam dan mengusap wajahnya yang penuh air. "Kalo gak mau seret aja lah, yakali udah di beli tiketnya udah di rencanaiin mateng-mateng gak jadi, itu mah minta di kasih sianida."
Mendengar itu Adlan tertawa. "Semenjak ngerjaiin Cleo lo makin sadis aja yah, Lin." Adlina hanya menunjukkan cengiran khasnya. Lalu mulai berenang kembali.
"Kalo besok gue ngajak Cleo makan malam gimana, Lin?" tanya Adlan.
"Widih, babang Adlan kita sekarang udah berani ngajak anak perawan orang keluar." Bukan. Itu bukan suara Adlina.
Saa Adlan memutar badannya ternyata Ardi dan Valdo sudah sampai di depannya dengan tangan yang terlipat di depan dada. "Dari dulu emang berani ko gue cuma waktunya gak ada yang pas." Sanggah Adlan.
Ardi kini sudah duduk di pinggir kolam renang dan menceburkan kakiknya.
"Nunggu mele kaga aus apa bang?" Ledek Valdo sambil meminum minuman milik Adlina. Tentu saja tanpa seijin Adlina karena, kini Adlina sedang sibuk berenang bolak balik dari ujung ke ujung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cloudy
Teen Fiction[ADLINA'S SIDE STORY] Mamanya meninggal waktu melahirkan. Papanya yang sangat membencinya Cinta pertamanya yang ikut meninggalkannya. Kehidupannya seperti awan gelap akankah awan gelap berubah menjadi cerah? Cover by: venusyura Copyright©2017 by Rat...