~ But I can't help falling in love with you ~
Can't help falling in love ~ Elvis Presley
⚫
⚫
⚫Pikiran Rizal benar-benar kacau saat bertemu dengan Andira. Yah, Andira masa lalunya yang sudah mati-matian dia kubur. Bahkan dia sudah tidak mengingatnya. Tapi, takdir memang lucu disaat dirinya sudah terbiasa tanpa Andira, perempuan itu muncul di hadapannya lalu menanyakan bagaimana kabarnya.
Rizal mencengkram kuat-kuat stir mobilnya. Cleo sesekali melirik Rizal yang begitu kesalnya. Sampai akhirnya tanpa sadar Rizal mengerem mobilnya secara mendadak membuat kening dan pipi Cleo membentur Dashbord mobil. "Aww..." Rintih Cleo.
Cleo mengaduh kesakitan karena, bagaimana pun bagian wajahnya masih terasa sakit akibat bekas pukulan Papa-nya yang dilakukan semalam. Sebenarnya Cleo sedikit bersyukur tidak pulang bareng dengan Adlan. tadi pagi jelas sekali kekhawatiran dari Adlan.
Cleo masih saja memegang bagian pipi-nya yang terasa sakit tanpa Cleo sadar Rizal mengelus pelan bagian pipi Cleo. "Maaf, gue gak sengaja sumpah!" sesal Rizal.
"Aww..." Lagi-lagi Cleo merintih. Rizal sampai panik akhirnya, dia memegang pipi Cleo terlalu kencang. Tapi, Rizal langsung menyipitkan matanya, dia merasa ada yang janggal. "Sekencang itukah gue ngerem mobil sampai pipi lo sakit banget?"
Skakmat
Cleo menelan salivanya dengan susah payah. "E-engh gakpapa kok ka tadi cumaa reflek aja." Bohong Cleo. Rizal menyipitkan matanya, dia merasa Cleo sedang berbohong. Rizal langsung menatap tajam mata Cleo dan langsung menekan kedua sisi pipi Cleo. Tentu saja Cleo langsung teriak kesakitan.
Rizal juga tahu bahwa hari ini Cleo sengaja memakai Make-up menggunakan sapu tangan miliknya yang dibasahi oleh air minum. Rizal berusaha hati-hati menghapus make-up tersebut. Selama Rizal membersihkan wajahnya Cleo hanya meringis pelan, rasanya gigi-nya juga ingin copot akibat ulah Rizal yang menekan kedua pipinya tadi.
Setelah seluruh wajah Cleo bersih tanpa menyipitkan matanya saja Rizal bisa melihat memar-memar biru di sekitar wajah Cleo. Cleo melihat reaksi Rizal hanya memejamkan matanya saja dan berharap semoga hari ini cepat berlalu.
"bisa lo jelasin ukiran indah yang ada di sekitar wajah lo?" tanya Rizal dengan suara rendah, dingin dan begitu menusuk. Tapi, tekad Cleo sudah mantap dia tidak akan memberitahukan siapapun dan dia tidak ingin siapapun mencelakai Papa-nya.
"Gue tanya sekali lagi siapa yang bikin lo kaya gini, sebelum kesabaran gue abis!" Rizal bahkan sampai tidak habis pikir dengan seseorang yang berbuat sekeji ini kepada Cleo yang notabene-nya perempuan polos. Menurut Rizal hanya ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama dia jatuh entah bagaimana caranya membuat wajahnya memar atau kedua semalam dia rampok orang tapi, tidak ada yang menolongnya.
Cleo menghembuskan nafasnya dalam. Cleo menatap dalam mata Rizal. Rizal menyelami mata Cleo disana terdapat banyak penderitaan. Mata Cleo seperti mengisyaratkan Tolong jangan dibahas atau gue akan hancur. Jika boleh jujur Rizal tidak benar-benar mengenal Cleo. Darimana dia berasal, bagaimana kehidupannya, yang dia tahu perempuan yang pernah dia temui di makam ini adalah teman Adlina dan Mama-nya menyukainya.
Rizal mendesah dan mengembalikan pandangannya ke depan mulai menyalakan mesin mobilnya. Tapi, baru berapa meter dia jalan lalu mulai menginjak rem lagi tapi, kali ini lebih lembut. Rizal keluar dan meninggalkan Cleo dengan segala pertanyaannya yang hanya bertahan di ujung lidahnya.
Tiba-tiba Rizal datang dengan tangan yang memegang es batu dan handuk yang membungkusnya. Rizal masuk ke mobil dan tanpa banyak bertanya, Rizal mendekatkan wajah dan tangannya ke wajah lebam Cleo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cloudy
Teen Fiction[ADLINA'S SIDE STORY] Mamanya meninggal waktu melahirkan. Papanya yang sangat membencinya Cinta pertamanya yang ikut meninggalkannya. Kehidupannya seperti awan gelap akankah awan gelap berubah menjadi cerah? Cover by: venusyura Copyright©2017 by Rat...