44. happily ever after

10.4K 459 57
                                    

Darling, just hold my hand. Be my girl, I'll be your man. I see my future in your eyes
.
.
.
.
.

Cleo sedang duduk di taman kampusnya. Yap, memang Cleo dan Adlina tidak kuliah di satu tempat. Cleo berkuliah di Indonesia berbeda dengan Adlina dan Adlan mereka ada di luar Negeri.

"Dor!" siapa lagi kalau bukan Ardi. Meskipun Adlina dan Adlan berada di belahan bumi lain, setidaknya masih ada Ardi dan Valdo yang suka nonggol tiba-tiba seperti ini.

Ardi duduk di samping Cleo sambil mencomot roti yang hendak di makan. "Btw, lo tau sih gue laper Cleo."

Valdo menimpuk temannya dengan buku tulis miliknya yang lumayan tebal.

"Wadaw, lo sadis amat nimpuk cowo ganteng dan rupawan ini dengan buku pasal-pasal punya lo." Protes Ardi tidak terima.

Tahu sendiri buku tulis anak hukum yang rajin tebelnya kayak apa. Dan Valdo termasuk di deretan mahasiswi rajin yang sering nyatet. Ganteng, rajin solat, pinter dan sering mencatatan ucapan dosen paket lengkapnya di Valdo.

"Kalo si Rizal ngeliat abis lo di amukin sama dia."

Mendengar nama Rizal. Membuat Ardi dengan senyum polosnya membalikkan roti yang tidak sengaja dia rebut dari tangan Cleo. Bukan tanpa sebab dia tahu bagaimana sepak terjang Rizal sekarang. Rizal seorang pembisnis muda yang punya aura seram.

Melihat kelakuan Ardi membuat Cleo tertawa lepas. Cleo menyodorkan kembali rotinya. "Ambil aja ka aku masih banyak ko stoknya, Nih." Cleo mengambil roti yang lain dari dalam tasnya.

"Emang uh, Cleo terbaik coba sini sini Mamas ganteng cium dulu."

Valdo menoyor kepala temannya itu. "Cari pacar sono lo gangguiin calon orang bae."

"Lah, situ apa kabar mending saya punya gebetan lah situ," ledek Ardi.

Valdo memicingkan matanya dan hendak menabok kembali lengan Ard, tapi sayang dengan cepat Ardi menjauh.

"Val, pasal satu sesama jomblo dilarang melakukan tindak aniaya."

Valdo mencibir. "Pasal dari mana tuh, ngayal aja lo."

"Barusan kan aku ngomong Babang Valdo. By the way, Rizal kapan balik masa udah tiga kali puasa tiga kali lebaran gak balik-balik juga Cleo," ucap Ardi.

"Lah, iya lo Long Distance Relationship yak sama Rizal." Kini Valdo kompak dengan Ardi meledek Cleo.

Cleo makin mengerucutkan bibirnya sebal. Memang manusia es yang satu itu ada-ada aja. Abis ngajak nikah malah di tinggal pergi lama.

"LDR itu apa sih, Ar?" Tanya Valdo.

"Itu yang pacarannya lewat hp. Mau nyium, nyiumnya layar hp sedih sama pasangan LDR." Tampang Ardi langsung berubah sok sedih.

Cleo langsung menabok lengan Ardi. "Ih, Ka Ardi biarin aja kalo Ka Rizal dateng aku aduiin." Cleo langsung memeletkan lidahnya.

Yah, setidaknya kehadiran Ardi dan Valdo membuat hidup Cleo tidak begitu sepi semenjak di tinggal oleh orang-orang tersayangnya di belahan bumi lain.

"Lo masih ada matkul gak, Cleo?" tanya Valdo.  Sebenarnya dari sosok Valdo lah Cleo merasa punya kakak kandung. Sikap perhatiannya tidak berlebih cukup pas.

"Udah sih kayaknya mau balik nih, nanti sore mesti hunting buat objek foto aja."

Cleo memang memasuki jurusan fotografi. Entah sejak kapan muncul minat memasuki jurusan tersebut. Tapi, lihat hasilnya memuaskan seluruh hasil potretan Cleo sangat memuaskan. Sedangkan, Adlina mengambil jurusan bisnis. Awalnya, Papamya ragu mengizinkan Cleo masuk ke jurusan tersebut. Tapi, dengan segala trik bujuk rayu ala Cleo, Papanya akhirnya luluh.

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang