~Ku mencintainya tapi tak dicintai~
Rizky Febian - Cukup Tau
Pagi harinya mereka semua sudah berkumpul walaupun ada sedikit kendala apalagi kalau bukan membangunkan Adlina. Kini mereka sedang memakan sarapan mereka.
Sedari tadi Ardi dan Valdo tidak berhentinya membalas sapaan para gadis-gadis. Tidak lupa juga mereka mengombalinya.
Tiba-tiba suara dentingan sendok dan garpu berbunyi. Reflek mereka semua melirik ke sumber suara ternyata suara itu berbunyi akibat Adlina. "Aku udahan, aku mau jalan-jalan dulu," ucap Adlina sambil bangkit dari kursinya.
Dengan cepat Rizal mengenggam tangan Adlina. Adlina menoleh Rizal menggelengkan kepala. "Kakak temenin."
Adlina hanya menganggukan kepalanya. Adlan diam-diam mengepalkan kedua tangannya. "Brengsek!"
Adlan tahu akar masalah kenapa kembarannya sangat tidak semangat dan tidak menghabiskan sarapannya. Siapa lagi kalau bukan ulah Alex.
Ardi dan Valdo bisa melihat bagaimana kesalnya Adlan. Meteka menepuk punggung Adlan. "Tahan emosi lo, kalo Adlina tau makin sedih dia," ucap Ardi. Adlan menghembuskan nafasnya dan memijit keningnya.
"Emang Ka Alex gak ada ngabarin kalian-kalian?" tanya Cleo tiba-tiba.
"Berani dia ngabarin gue duluan liat aja rumahnya sisa pintu doang!" Ancam Adlan seram.
Akhirnya, mereka melanjutkan sarapan dalam hening dengan Adlan sudah menyusun rencana jahat untuk Alex sampai suatu-suatu Alex melakukan hal yang membuat kembarannya sakit hati.
***
Setelah, berjalan-jalan sejenak setidaknya rasa sedih yang dirasakan Adlina berkurang. Bagaimana tidak sedih, tidak ada masalah apapun tiba-tiba pacarnya hilang.
Kini mereka sedang berada di dalam kereta menuju Disneyland, Maihama.
Tidak henti-hentinya juga Adlan melancarkan aksinya terhadap Cleo. Tangan Adlan tidak henti-hentinya menggandeng tangan Cleo.
"Haduh, tuh tangan nempel aja ada lemnya apa yah Di?" tanya Valdo.
"Iyaa pake lem cinta gimana gak nempel." Ledek Ardi.
Mereka hanya tertawa mendengar ledekan dari Ardi dan valdo sedangkan, Cleo jangan di tanya lagi pipinya sudah merah. Kalau Rizal dia hanya diam saja.
Butuh waktu 15 menit sampai akhirnha kereta mereka berhenti di Mahaima. Dan tiba-tiba saja Ardi dan Valdo bersujud syukur. "Yaallah, akhirnya kita sampai dengan selamat," ujar Ardi sambil sujud. Jangan di tanya orang-orang yang melintas hanya menggelenggkan kepala melihat Ardi dan Valdo.
"Astaga, kapan gue punya temen waras," ucap Adlan sambil meninggalkan kedua temannya yang kurang waras.
Adlina hanya tertawa melihat kedua teman kembarannya yang memang kurang waras. "Kak Ardi sama Kak Valdo udah minum obat belom sih tadi?"
"Lah, kita dikata kurang waras Di?" Adu Valdo.
"Kita bukan kurang waras Adlina cantik tapi, kita menikmati liburan kali ini harusnya kita duduk di kelas dengerin dosen tapi, ini kita maen wah warbyasah." Jelas Ardi secara detail.
Adlina tertawa lepas setidaknya dengan kelakuan konyol Ardi dan Valdo kesedihan Adlina berkurang. Adlan dari jauh sudah meneriaki mereka untuk segera masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cloudy
Teen Fiction[ADLINA'S SIDE STORY] Mamanya meninggal waktu melahirkan. Papanya yang sangat membencinya Cinta pertamanya yang ikut meninggalkannya. Kehidupannya seperti awan gelap akankah awan gelap berubah menjadi cerah? Cover by: venusyura Copyright©2017 by Rat...