22 :: [Hari Terakhir]

9.3K 625 16
                                    

~Hidup adalah tentangmu, Selalu saja tentangmu.~

Jazz ~ Kasmaran


Kini mereka semua sudah hampir seminggu berada di Hongkong dan ini adalah hari terakhir mereka semua.

Adlina dan Cleo sedang bersantai karena, memang mereka akan keluar sore hari. Cleo sedang membaca novel yang memang dia bawa hanya untuk persiapan saja.

Tiba-tiba Adlina berdehem sejenak. Cleo masih belum melepaskan pandangannya dari novel. Sampai akhirnya, Adlina kini sudah berada di depan Cleo.

"Cleo?" panggil Adlina.

Cleo akhirnya meletakkan novelnya dan memfokuskan pandangannya ke Adlina. "Kenapa Lin?"

"Gue pengen ngomong sesuatu."

Cleo mengernyitkan dahinya. "Ngomong aja kaya sama siapa aja deh."

Adlina memejamkan matanya sejenak. "Masalah Ramon."

Deg

Mendengar nama itu membuat kerja jantung Cleo semakin cepat. "Ke-kenapa?" Suara Cleo makin gugup.

Adlina menggenggam kedua tangan Cleo. "Cleo, Ramon udah hampir satu tahun lebih pergi ninggalin kita bahkan udah pengen dua tahun." Sekuat tenaga Adlina mengatur suaranya.

"Cleo, kita semua bener-bener kehilangan Ramon. Bahkan gue, Demi Tuhan gue ngerasa bersalah banget gak pernah peka sama dia Cleo." Adlina menutup matanya sejenak menahan air matanya untuk turun.

Cleo mengerti perasaan Adlina. Dia mengelus pundak Adlina. "Lin, Ramon pasti ngerti lo gak seharusnya masih ngerasa bersalah kaya gini."

Adlina menatap mata Cleo dengan serius. "Lo masih sayang Ramon sampai detik ini?"

Pertanyaan Adlina membuat hati Cleo sesak. Cleo langsung melepas genggaman tangan Adlina. "Gue..."

"Cleo jujur."

Cleo bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah balkon kamar hotelnya. Adlina mengikuti langkah Cleo.

Cleo menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan berdiri membelakangi Adlina. "Gue pikir gampang Lin, ngilangin perasaan sama orang yang udah gak ada. Gue berusaha untuk gak meningat Ramon di setiap detiknya. Tapi, pertama kali kita dateng dan main di Disneyland gue inget lagi Ramon. Cuma bedanya waktu itu kita ke Dufan bareng Ramon tapi, kali ini Ramon gak ada."

Cleo menghirup oksigen sebanyak-banyak. "Dalam hidup gue, gue udah banyak banget kehilangan orang yang gue sayang. Gue juga pengen ngerasaiin yang namanya bahagian Lin tanpa bayang-bayang Ramon."

Cleo menutup matanya kali ini tidak ada yang bisa menahan air matanya untuk turun kilasan wajah Ramon berputar dengan jelas. Cleo hanya tersenyum.

"Lo bisa ko jemput kebahagiaan lo Lin bukan dengan Ramon tapi, kalo lo mempersilahkan Adlan untuk masuk ke kehidupan lo gue yakin dia bisa bikin lo bahagia." Jelas Adlina hati-hati.

Cleo membuka matanya dan menghadapkan badannya kearah Adlina. "Apa? Ka Adlan?"

Sungguh Cleo benar-benar tidak mengerti dengan perkataan Adlina.

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang