~ Start your day with a smile not with a tears~
⚫
⚫
⚫Cleo bangun pagi-pagi untuk melakukan rutinitasnya seperti biasanya menjadi pelajar yang baik dan tidak terlambat seperti Adlina.
Cleo turun ke bawah dan seperti pagi-pagi biasanya sepi. "Berasa di rumah hantu dah gue lama-lama," gerutu Cleo sambil menunggu sarapan dari Mbok Darmi.
Cleo mengetuk-ngetuk meja makannya sambil melihat ponselnya berulang kali. Pasalnya pesannya dari kemarin tidak balas dengan Adlina.
"Non, sarapannya," ucap Mbok Darmi sambil meletakkan sepiring nasi goreng dan susu untuk anak majikannya.
"Makasih Mbok." Setelah itu Cleo langsung melahap nasi gorengnya dengan nikmat.
Saat Cleo ingin menyuapkan nasinya tiba-tiba dia mendengar suara langkah kaki semakin mendekat. Cleo menelan salivanya lamat-lamat, dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara itu. "Pa-pagi Pa," sapa Cleo.
Cleo bahkan menahan nafasnya menunggu apa yang akan dilakukan Papa-nya karena, dia berani menyapa. Tapi, dewi fortuna sedang berada di pihak Cleo, Papa-nya hanya berjalan tanpa menatapnya sama sekali. Cleo memandangi punggung Papa-nya sambil tersenyum getir. "Sampai kapan Pa."
Tes
Cleo langsung menghapus air matanya. Tidak, tidak boleh ada air mata di pagi harinya. Dia harus tersenyum.
Moodnya untuk sarapan pun hilang. Cleo langsung mengambil tasnya dan bergegas untuk pergi ke sekolah. Sebelum pergi dia mengecek ponselnya sekali lagi, nihil ternyata ponsel sudah mirip seperti kuburan sepi.
Kakinya menelusuri koridor sekolahnya yang sudah lumayan ramai. Cleo masuk ke kelasnya dan kelasnya sudah ramai seperti pasar.
Dia melangkah sampai akhirnya matanya menatap ada yang janggal.
Cleo melangkah mendekat kepada Adlina. "Lin, ko tas lo ada di tempatnya Nadin?" tanya Cleo heran.
Adlina yang tadinya sedang tertawa dengan kumpulan cewek di kelasnya langsung berhenti dan menoleh kearah Cleo. "Oh, hai, gakpapa kan gue cuma pengen suasana baru aja sih bosen juga si duduk sama lo mulu Eo."
Cleo mencerna ucapan yang barusan Adlina sampaikan. "Maksudnya, Lin?"
"Gue bosen duduk sama lo terus jadi, gue duduk sama Nadin deh," ucap Adlina dengan santai.
Cobaan apa lagi ini. Cleo tersenyum dengan seribu makna. "Gakpapa ko."
Adlina tidak menggubris ucapan Cleo. Dia langsung berbalik dan melanjutkan obrolannya dengan yang lain.
Cleo berjalan melewati dua baris dan menempatkan bokongnya. Dia langsung menatap sedih bangku sebelahnya yang kosong.
Kehilangan sahabat jauh lebih sakit di banding kehilangan pacar. Mungkin kata-kata itu sangat mendeskripsikan perasaan Cleo saat ini.
Biasanya dalam keadaan apapun Adlina akan selalu berada di sampingnya seperti dirinya waktu itu selalu setia menunggu Adlina tersadar dari komanya.
Bel pelajaran pertama sudah berbunyi. Cleo hanya menatap punggung Adlina sambil tersenyum getir. Apalagi ini.
Tidak lama kemudia bel istirahat berbunyi Cleo tersenyum senang niatnya ingin mengajak Adlina si doyan makan ke kantin. Cleo baru saja ingin memanggil Adlina, tiba-tiba Adlina sudah pergi dengan Nadin dan yang lain.
Cleo merasa ini seperti hari kebalikan seperti yang ada di film spongebob. Adlina yang dulu sama dia kemana-mana sekarang tidak.
Dia menggelengkan kepala berusaha positif thinking. Dia berjalan menyusuri koridor yang ramai bahkan anehnya untuk jalan saja harus berdesak-desakkan. Cleo menepuk pundak seseorang di depannya. "Ada apaan sih rame banget?" tanya Cleo.
"Itu Ka Adlina hari ini resmi jadi anggota cheerleader makannya jadi nambah ngetop aja tuh Ka Adlina." Jelas junior tersebut.
Mungkin setelah ini dirinya harus memeriksakan diri ke dokter, sungguh hari ini penuh kejutan dengan Adlina.
Sejak kapan Adlina suka joget-joget kaya gitu, Cleo tidak mau ambil pusing akhirnya dia tetap berjalan memasuki kantin yang sangat amat ramai saat ini. Tapi, ada yang menyenggol dirinya.
"Ups, sorry gue gak sengaja," ucap Adlina. Yah, Adlina tidak sengaja menabraknya yang menyebabkan seragamnya basah karena air putih. Cleo mendesah untung saja air putih.
"Gapapa Lin," ucap Cleo. Lagi-lagi tanpa mengucapkan apapun Adlina langsung pergi ke tempat teman-teman cheerleadernya.
Dengan langkah cepat Cleo membeli roti, minuman dan tisu. Setelahnya dia langsung berjalan balik ke kelas.
"Gila lo, Lin," ucap Nadin.
Adlina memutar bola matanya malas. "Biarin aja." Setelah itu dia menyuapkan makanan yang telah dia pesan.
***
Cleo bertekad pulang sekolah ini dia ingin berbicara kepada Adlan atau tidak Alex dengan perubahan Adlina.
Bel pulang telah berbunyi dengan secepat kilat Cleo sudah keluar kelas. Dia langsung berlari kecil-kecil ke tempat Alex biasa menunggu Adlina.
Dia melihat Alex sedang celingak-celinguk mencari Adlina. "Ka Alex," panggil Cleo.
Alex langsung melihat Cleo. Cleo memegang lengan Alex. "Ka Adlina kenapa si kok kayak-"
"Cleo, lo ngapaiin pegang-pegang tangan Alex?" tanya Adlina.
Refleks Cleo melepaskan tangannya. "Gak, Lin, gue gak ngapa-ngapaiin."
"Ternyata bener yah, kata orang-orang lo pasti bakal ngerebut Alex dari gue," ucap Adlina kesal.
Cleo mengerjapkan matanya berkali-kali. "Sumpah Lin, gak ada niat gue buat ngambil Alex sedikit pun dari lo."
Adlina baru saja ingin berbicara lagi Alex langsung menahannya. "Maaf yah Cleo kalo yang diomongin orang-orang bener gue juga kecewa sama lo," ucap Alex langsung menarik Adlina ke dalam mobil.
Mobil Alex langsung meninggalkan Cleo sendirian dengan wajah penuh kebingungan. Tiba-tiba Nadin mendorong Cleo sampai menabrak gerbang sekolahnya. "Kasian ditinggal ya sama Adlina," ucapnya sinis lalu meninggalkan Cleo.
Kepala Cleo benar-benar mau pecah saat ini juga. Dia binggung sebenarnya kenapa Adlina berubah.
***
Dari kemarin mau update cuma ko hawanya males apalagi di tambah ujan. Emang gak nyambung sih haha.Happy weekend gais❤❤❤
Jangan lupa vommentnya😍😘🙅❤💙💚💛💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Cloudy
Teen Fiction[ADLINA'S SIDE STORY] Mamanya meninggal waktu melahirkan. Papanya yang sangat membencinya Cinta pertamanya yang ikut meninggalkannya. Kehidupannya seperti awan gelap akankah awan gelap berubah menjadi cerah? Cover by: venusyura Copyright©2017 by Rat...