27 :: [ Peringatan? ]

8.4K 534 9
                                    

~You just want attention, you don't want my heart~

Charlie Puth ~ Attention

Andira sedang termenung sendiri di dalam kamarnya. Dia menyadari jika, dulu meninggalkan Rizal tanpa kabar adalah sebuah kesalahan. Karena, waktu itu Papa-nya menyita seluruh ponsel dan melarangnya menemui siapa pun sampai hari keberangkatannya.

"Gue harus ngapaiin coba, buat jelasin ke Rizal." Andia mengambil frame foto yaang terletak di samping tempat tidurnya. Dia mengusap sambil meneteskan air matanya. Itu frame foto Andira dan Rizal. Foto itu selalu dibawa terus oleh Andira. Setidaknya bisa mengurangi sedikit saja rindunya.

"Terus apa hubungannya Rizal sama Cleo, terus kalo emang si Cleo bukan pacar Rizal ngapaiin dia jemput Cleo." Andira masih bertanya-tanya ada hubungan apa mereka.

Andira langsung bergegas berjalan ke kamar adiknya. "Josh, besok gue anterin yah?" tanya Andira ada adiknya.

Andira memang hanya memiliki 1 adik laki-laki. Mereka sekeluarga baru saja pindah dari Australia dan memutuskan kembali ke Indonesia. Pertemuan Andira dengan Cleo di Hongkong hanya sekedar liburan sebelum mereka ke Indonesia. Josh juga mengetahui semua kerumitan hubungan percintaan Kakanya.

Josh menaikkan alisnya. "Anterin tapi, gak lo jemput udeh gak usah sekalian," jawab Josh. Karena, jelas-jelas pernyataan Kaka-nya hanya mengantar bukan menjemput.

"Gue jemput juga ko, gimana?" tanya Andira. Tanpa banyak bertanya lagi Josh hanya mengacungkan jempolnya kearah Kakanya dan menyuruhnya keluar karena, dia ingin tidur.

"Besok gue harus tanya ke Cleo ada hubungan apa dia sama Rizal," ucap Andira sambil berjalan kearah kamarnya.

***

Pagi ini Adlan tidak mengantar Cleo karena, Adlan memberi tahunya kalau dia hari ini ada kelas pagi. Cleo hanya meng-iyakan dan memberi tahu Adlan untuk hati-hati dalam membawa mobilnya.

Cleo sudah siap dan langsung menuruni anak tangga dan berjalan kearah meja makan. Mbok Darmi langsung menyuruh anak majikannya ini sarapan dahulu. "Papa gak pulang yah Mbok?" tanya Cleo.

"Belom non. Gimana lukanya Non udah gak sakit lagi?" tanya Mbok Darmi prihatin. Sungguh Mbok Darmi benar-benar kasihan dengan Anak majikannya ini tapi, dia tidak bisa melarang Tuannya. Bagaimana pun Dia masih membutuhkan gaji dan tidak ingin dirinya sampai di pecat.

Karena, yang Mbok Darmi tahu di rumah ini hanya dirinya yang dijadikan sandaran Cleo. Memang Mbok Darmi tidak bisa berbuat banyak tapi, dia kan selalu setia menemani Cleo.

Cleo tersenyum ceria. "Yaelah Mbok baru bonyok-bonyok kek gitu mah aku juga udah biasa kan?" Cleo tahu bagaimana kekhawatiran Mbok Darmi. Jadi, dia menjelaskan dengan bercanda agar Mbok Darmi tidak terlalu mencemaskannya.

Hati Mbok darmi sebenarnya teriris mendengar jawaban Cleo. Jawaban Cleo seperti kejadian kemarin itu seperti makanannya sehari-hari. Mbok Darmi sekuat tenaga tidak menampilkan wajah iba dan sedihnya karena, dia tahu itu akan membuat Cleo jadi, ikut sedih.

"Non, uang jajannya masih ada gak?" tanya Mbok Darmi. Sebenarnya sih, Mbok Darmi gak perlu takut kalau Cleo kekurangan uang karena, Cleo juga memegang kartu kredit yang di berikan Papa yah, walaupun memberinya bukan langsung melainkan lewat Mbok darmi.

Cleo tertawa. "Mbok, tenang aja uang dari Papa aja masih banyak gak aku pakeiin." Itulah Cleo, walaupun dia tetap di beri fasilitas supir dan uang yang banyak dia kan tetap hemat. Sebenarnya, yang dia butuhkan bukan uang Papanya tapi, kasih sayang Papanya.

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang