18 :: [Ujian Tengah Sengsara]

11.9K 823 76
                                    


Rachel platten ~ Fight song


Adlan panik sendiri saat melihat buku menu yang di pegang Cleo jatuh. Dia langsung berlutut di depan Cleo dan memegangi tangan Cleo.

"Tangannya kenapa Eo sakit, kram, kesemutan atau kenapa?" tanya Adlan beruntut sambil terus memegang tangan Cleo.

Cleo diam dia hanya memandangi Adlan yang sibuk membolak-balik tangannya.

"Ka aku gakpapa." Akhirnya Cleo bisa menemukan suaranya kembali.

Adlan tersenyum dan mulai bangkit sambil mengambil buku menunya dan meletakkan di depan Cleo. "Jangan suka bikin panik ah."

Cleo tersenyum. "Maksud tulisan ini apa yah ka, bukannya kita udah deket juga yah sebelumnya?" tanya Cleo bingung.

Dalam hati Adlan mendengus pasalnya Cleo sama dengan Adlina kembarannya minim peka. Masa soal beginian saja dia harus menjelaskan panjang lebar.

"Hem, gimana yah ngomongnya," ucap Adlan sambil mengetuk-ngetukkan jarinya diatas meja.

"Lo udah punya pacar belom Cleo?" Cleo hanya menggeleng sebagai jawaban tidak.

Adlan tersenyum puas jika ini bukan sedang di restoran dia sudah mengajak Adlina untuk goyang dumang.

"Bisa gak kita deket aja dulu gitu untuk saling kenal satu sama lain yah gue si berharap kita jodoh." Jelas Adlan secara gamblang.

Otak Cleo secara otomatis langsung blank mendengar kata jodoh. Kini Cleo mulai mengerti maksud dan tujuan Adlan mengajaknya makan malam untuk pendekatan.

Cleo menggenggam kedua tangannya di bawah meja. Dia jadi, gugup sendiri ingin menjawab apa. Pasalnya dia takut salah bicara bagaimanapun orang di hadapannya ini kembaran temannya sendiri.

"Kita jalanin aja dulu yah ka." Dan hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut Cleo.

Adlan terkekeh. "Tadi juga intinya gitu ko neng Cleo gak usah merasa tertekan kalo tadi itu prosesi nembak. Kalo untuk nembak gue punya cara yang lebih bikin lo meleleh." Adlan mengedipkan sebelah matanya.

Cleo merasa pipinya panas bahkan dia ingin musnah saja dari hadapan Adlan sekarang juga. Adlan yang gemas akhirnya mencubit pipi Cleo dan mulai memesan makanan untuk mereka berdua.

Bagi Adlan kencan dengan seorang perempuan adalah yang pertama kalinya. Biasanya juga makan malam dengan Adlina itu juga di warung pinggir jalan menurut Adlan rugi bawa Adlina ke restoran bisa bangkrut dia.

"Minggu depan ulangan yah Cleo?" tanya Adlan. Setidaknya topik ini bisa menghilangkan kecanggungan mereka berdua.

Cleo menganggukan kepala. "Iya nih ka takut aja nanti nilainya jelek."

"Belom ngeliat soalnya udah takut aja." Ledek Adlan.

Setelah itu obrolan mereka tetap berlanjut sambil menyantap menu makanan yang telah mereka pesan.

Bagi Cleo, Adlan tipe orang yang menyenangkan eits, bukan berarti Cleo langsung menerima Adlan. Hati Cleo masih tetap di penuhi nama Ramon.

Hampir satu jam lebih mereka di restoran dan akhirnha mereka memutuskan untuk pulang.

Kini mereka sudah sampai di depan rumah Cleo. Adlan membukakan pintu Cleo. Cleo mengucapkan terima kasih.

Lalu canggung kembali menyerang mereka berdua. Akhirnya, Adlan berdeham. "Hubungan lo sama Rizal gimana Eo?" tanya Adlan.

Rasanya Cleo ingin tertawa saja ada-ada saja pertanyaan dari Ka Adlan, pikir Cleo.

"Dibilang temen bukan, gebetan bukan, istri apalagi jadi gak ada apa-apa ka." Jelas Cleo.

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang