6 :: [Adlan atau Rizal?]

14.8K 997 73
                                    

Selama perjalanan lidah Adlan benar-benar kelu seperti ada yang menahannya. Padahal pagi-pagi tadi dia sudah berlatih dengan kembarannya. Waktu di depan kembarannya semuanya lancar seperti jalan tol yang bebas hambatan tapi, faktanya berduaan saja dengan Cleo membuat lidahnya kelu.

"Kak?" panggil Cleo. Adlan merutuki sifat bodohnya yang mendiamkan wanita secantik Cleo.

"Iya?" Hanya itu yang keluar dari mulut Adlan.

Cleo terkekeh, membuat Adlan takjub. "Kaka dari tadi ngelamun, kalo kaka buru-buru ke kampus gak usah tadi pagi jemput aku lagian aku juga biasa sendiri."

Adlan mengerjapkan matanya. "Bu-bukan gitu gue grogi di samping lo," ucap Adlan.

"Hah, apa ka?" Cleo kaget apa seniornya ini tidak salah bicara.

"E-eh itu gue, gue grogi masuk kampus hari ini," jawab Adlan asal sambil berharap kalau Cleo percaya.

"Oh, wajar sih ka namanya juga mahasiswa baru." Sahut Cleo. Diam-diam Adlan menghela nafas lega.

Mulut sialan malah keceplosan. Batin Adlan.

"Tumben ka mau nganterin aku ada yang mau diomongin atau gimana?" Cleo bertanya lagi.

Di samping berdua saja dengan Cleo membuat otak Adlan tidak bekerja dengan semestinya. Gue sayang sama lo. "Gak ada sih cuma iseng aja." Sering dengarkan lain di mulut lain di hati.

Selama perjalanan lagi-lagi hening sampai akhirnya mobil Adlan sampai tepat di gerbang sekolahnya dulu. Adlan membukakan pintu untuk Cleo. "Makasih ka," ucap Cleo.

Terdengar bunyi klakson mobil. Ada seseorang yang berdeham Adlan sudah tau itu pasti ulah kembarannya. "Tumben tepat waktu gak diajak mojok dulu sama Alex," ucap Adlan sinis.

Adlina hanya terkekeh. "Cepetan kali ngampus, Lan, udah jamnya nih." Celetuk Alex. Setelah berpamitan dengan kekasihnya Alex melajukan mobilnya duluan ke kampus.

Adlan masih setia menatap Cleo. Cleo jadi salting sendiri. "Ka sono ke kampus." Adlina menepuk pundak kembarannya.

Adlan menganggukan kepala. "Pulang gue jemput ya?" ucapnya pada Cleo.

"E-eh gak usah ka, aku bisa pulang sendiri." Elak Cleo.

Adlan menggelengkan kepala. "Gue jemput, gue kampus dulu." Pamitnya kepada Cleo dia mengacak rambut Cleo beralih ke Adlina. Dia mencium puncak kepala Adlina dan Adlan bergegas memasuki mobilnya untuk ke kampus.

Adlina berpura-pura batuk di samping Cleo. "Duh, jadi ini alasan kembaran gue pergi pagi karena mau jemput Cleopatra toh," ledek Adlina sambil menoel berkali-kali pipi Cleo.

Cleo meringis saat pipi-nya disentuh. Adlina langsung menyipitkan matanya. "Pipi lo kenapa?" tanya Adlina panik. Adlina memegang pipi Cleo sedikit keras membuat Cleo refleks berteriak.

Adlina kaget dan yang dia tau Cleo sedang tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Tiba-tiba

BRUK

"Aww..." Jerit Cleo yang tiba-tiba sudah jatuh karena, ditabrak seseorang.

Adlina panik dan membantu Cleo. Dia menatap tajam orang yang menabrak Cleo. "Lo pikir ini sekolahan nenek moyang lo jadi bebas lari-larian, kalo jalan tuh pake kaki sama mata!" Bentak Adlina.

Juniornya pun sampai gemetar mendengar bentakan Adlina sedangkan Cleo, melebarkan matanya terkejut.

"Ma-maaf ka tadi a-aku gak sengaja," cicit junior perempuan itu.

Adlina menatap tajam juniornya. "Gue apalin muka lo, sekali lagi lo kayak gini liat aja, sana pergi." Usir Adlina.

Cleo masih takjub dengan Adlina. Secara siapa yang gak tau Adlina, si cewek yang jarang marahin orang dan kali ini. Wah, mesti sukuran nih. Batin Cleo.

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang