Maaf atas keterlambatan untuk post yah, karena aku bener-bener sibuk jadi untuk ngetik aja sampe gak ada waktu.
Dan part ini untuk kalian-kalian yang kangen bgt sama Adlan.
Jangan lupa vote dan commentnya❤❤
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫
⚫-----------------------
Sesuai dengan ajakan Rizal beberapa hari yang lalu. Hari ini memang nanti malam Cleo akan entah dibawa kemana oleh Rizal.
Seperti rutinitas pagi sebelumnya, pasti Cleo dan Altarik akan sarapan bersama, tapi pagi ini dihari libur Papanya malah sudah siap dengan pakaian kantornya.
"Pah, papa mau kemana?" Tanya Cleo sambil meminum susu putih yang telah di siapkan.
Altarik menepuk keningnya pelan. "Ada urusan kantor sayang dan Papa lupa kasih tau kamu, tapi Papa gak lama ko nanti kita makan siang di luar gimana?" Bujuk Altarik.
Cleo menganggukan kepalanya dengan semangat. "Tapi berdua aja yah Pah, awas aja ajak cewek lain!" Ancam Cleo.
Tawa Altarik membahana di ruang makan sambil geleng-geleng kepala. "Iya, cuma berdua dan gak ada yang ketiga dan yang lainnya."
Memang Altarik sudah paham kelakuan anaknya yang satu. Semenjak hubungan mereka membaik Altarik makin tahu anaknya posesif sekali dan selalu bilang tidak ingin mempunyai Mama baru. Altarik mengusir pikiran itu bagaimana pun hingga detik ini dia masih sangat mencintai mendiang istrinya dan memang diringa sudah bertekad tidak ingin menikah lagi hanya ingi mengurus dan membahagiakan anaknya.
Altarik yang sedari tadi mendengar celoteh anaknya ikut merespon juga. "Pah, Adlina katanya mau kuliah di luar negeri," adu Cleo.
Altarik bisa melihat sorot mata Cleo juga sedih. "Kamu mau kuliah di luar negeri juga bisa ko." Hibur Altarik. Karena memang Altarik akan melakukan apa saja untuk anaknya.
"Emang boleh Pah? Terus Papa sama siapa kalo aku kuliah di luar negeri?"
"Papa ikut pindah lah sama kamu," ucap Altarik dengan mantap.
"Serius Pah?"
"Serius dong."
"Terus kantor Papa disini gimana?" Tanya Cleo tiba-tiba cemas, karena bagaimana pun Papa-nya punya tanggung jawab yang besar.
"Urusan kantor itu gampang sayang gak usah terlalu di pikirin. Yaudah Papa ke kantor dulu nanti Papa sms alamat restorant buat kita makan siang bareng." Sebelum pergi Altarik mengecup puncak kepala anaknya dan mengusap rambutnya itu sudah menjadi kebiasaan saja.
Karena sarapan Cleo belum habis akhirnya dia tidak mengantarkan Papanya ke depan. Kini Cleo sendiri menghabiskan sarapannya dengan ponsel yang tiba-tiba berbunyi menandakan ada line masuk dari Rizal.
Line itu hanya berisikan Cleo tidak lupa agar malam ini jalan dengan dirinya. Cleo hanya membalas 'iya Mr. Ice'
Seperti biasa bukannya membalas Rizal hanya sekedar me-read line Cleo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cloudy
Teen Fiction[ADLINA'S SIDE STORY] Mamanya meninggal waktu melahirkan. Papanya yang sangat membencinya Cinta pertamanya yang ikut meninggalkannya. Kehidupannya seperti awan gelap akankah awan gelap berubah menjadi cerah? Cover by: venusyura Copyright©2017 by Rat...