20 :: [Hari Pertama]

10.2K 707 52
                                    

"TUNGGU"

Semua orang menoleh ke sumber suara dan terlihatlah Tante Mira. Tante Mira menarik tangan Rizal dan berlari kecil-kecil.

Mata Adlan langsung menuju kepada Rizal. "God damn!" Desisnya pelan seperti angin. Dan saat itu juga perasaan Adlan menjadi tidak enak.

"Aduh, maaf tante telat yah?" sesal Tante Mira.

"Gak ko tan," ucap Cleo.

Tante Mira mengelus dadanya sambil mengucap syukur. "Yaudah, cepet sana Zal kamu si dibangunin susah."

Tante Mira langsung mendorong Rizal untuk bergabung dengan mereka.

Adlan mengernyitkan dahinya. "Tunggu dulu."

Mereka semua menoleh kearah Adlan. Sedangkan, Rizal hanya mengangkat sebelah alisnya. "Maksudnya apa nih, Rizal ikut sama kita?" tanya Adlan.

Tante Mira dengan senang hati menjelaskannya. "Gini lho Lan, Rizal juga butuh refresing lagian kan nanti Rizal bisa bantu-bantu jagaiin Cleo sama Adlina."

Gotcha. Kini Adlan mengerti arti dari perasaannya yang tidak enak. "Tapi, tante tahu rencana kita dari mana?" tanya Adlan

"Emang sih awalnya tante gak tau kalian bakal ada rencana kek gini-gini tapi, mama kalian dengan senang hati ko cerita terus kebetulan juga waktu tante pesan tiket dengan pesawat yang sama kaya kalian masih kosong." Jelas Tante Mira.

Hancur sudah rencana Adlan yang niatnya mau berduaan dengan Cleo harus di ganggu oleh rivalnya. Sedangkan di belakang Adlan, Ardi dan Valdo sudah cekikikan saja.

Akhirnya, dengan langkah yang sangat tidak ikhlas Adlan hanya mendengus lalu menggandeng tangan Cleo. Jangan tanyakan lagi tentang Adlina, padahal tadinya dia berharap yang tadi berteriak adalah Alex.

Rizal dari tadi tidak terlalu fokus dengan ucapan mama-nya. Dia melihat raut wajah Adlina yang sedih dan tidak ada Alex. Dengan penuh inisiatif Rizal merangkul pundak Adlina.

"Gak ada Alex gakpapa kan, yang penting ada kaka," Rizal berusaha menghibur Adlina.

Adlina mengangkat wajahnya bagaimanapun tubuhnya lebih kecil dibanding Rizal. "Ka makasih yah."

Rizal hanya membalasnya dengan anggukan dan mereka semua melanjutkan perjalanan.

Sebelum ponselnya Rizal matikan, dia sempat mengirim pesan kepada Alex.

To: Alex
Kalo sampe Adlina kenapa-napa abis lo Lex!

Jauh di sebrang sana Alex sedang menghadap kaca besar dan terlihatlah kesibukan kota Manhattan tiba-tiba ada sebuah tangan yang melingkari pinggangnya. Tanpa banyak berbicara Alex menepis tangan itu dengan kasar lalu berjalan meninggalkannya. Perempuan itu menyeringai. "Welcome back Alex dan Adlina!"

***

Sepanjang perjalanan tersebut Adlina dan Cleo di suruh tidur oleh Adlan. Apalagi dilihat dari kondisi Adlina mungkin tidur cara terbaik menghilangkan rasa kecewa.

Ardi dan Valdo sedang sibuk bermain ayam-ayaman. Itu lho, permainan yang menggunakan jempol bisa di bilang adu jempol.
"Anjir, jangan curang bego lo Val," pekik Ardi tidak terima.

Tapi, Ardi juga lebih jahil. "Val, liat tuh pramugarinya bodynya aduhai syahdu kek gitar spanyol."

Reflek Valdo mencari pramugari yang disebutkan oleh Ardi. Dan tada, Ardi berhasil menekan jempol Valdo artinya, Valdo kalah.

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang