15 :: [Cleo dan Kenangan #2]

13.8K 957 123
                                    


Jika aku pergi lebih dulu jangan lupakan aku

Monokrom ~ Tulus

🌸🌸🌸


Tapi, saat dia membuka pintu ternyata bukan Papa-nya.

"Mbok Darmi?"

Mbok Darmi membawa kue berukuran sedang dengan lilin satu. "Selamat ulang tahun Non Cleo, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun Non Cleo." Mbok Darmi menyanyikan lagu untuk Cleo.

Lagi-lagi Cleo merayakan ulang tahunnya bersama Mbok Darmi. Bagi Cleo, Mbok Darmi lebih dari sekedar ART di rumahnya. Cleo sudah menganggap Mbok Darmi sebagai Ibu kandungnya sendiri.

Mbok Darmi memang memiliki keluarga di kampung dia akan pulang jika, saat hari-hari besar seperti lebaran. Tapi, sekarang setiap lebaran Mbok Darmi tidak pulang dengan alasan ingin menemani Cleo. Jadi, Mbok Darmi akan pulang pada hari-hari biasa atau saat keadaan mendesak.

"Cleo pikir Mbok udah tidur," ucap Cleo dengan air mata yang mulai turun. Sebut saja lah hari ini Cleo miss cengeng.

Mbok Darmi tersenyum dan mengusap air mata Cleo. "Mbok kan setia nungguiin non pulang, udah dong non jangan sedih tiup dulu nih non lilinya."

Cleo tersenyum sebelum itu dia memejamkan matanya sejenak dan meniup lilin tersebut. Kini Mbok Darmi membawa Cleo ke ruang makan.

Mbok Darmi mengambil piring dan memotong kue-nya. "Ayo non cobaiin kue-nya nih Mbok sendiri yang bikin ngeliat dari ucup."

Cleo mengernyitkan keningnya. "Lho, emang kita punya tukang kebun namanya ucup Mbok, perasaan tukang kebun kita namanya Mang Jaja terus satpam namanya Mang Ujang."

Mbok Darmi menggerakan tangannya artinya bukan. "Duh, si non gimana si masa gak tau ucup."

"Ucup siapa si Mbok?"

"Bukan orang Non, tapi yang ada di ponsel itu yang dia sambil ngomong-ngomong sambil bergerak terus kita tinggal ngikutin." Jelas Mbok Darmi.

Cleo menepuk keningnya pelan dan terkekeh. "Duh, Mbok itu namanya youtube bukan ucup jauh banget si Mbok."

Mbok Darmi menunjukkan cengirannya. "Yah, maaf Non namanya juga lidah orang kampung lagian namanya susah si Non, utub, yusuf, ucup apalah itu Non." Cleo terkekeh geli kini jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Tapi, Cleo dan Mbok Darmi masih bercanda sekaligus memakan kue buatan Mbok Darmi.

"Non tunggu bentar yah, Mbok punya sesuatu buat Non." Saat Mbok Darmi ingin pergi Cleo memegang lengan Mbok Darmi.

Dia menggelengkan kepalanya. "Mbok, kue aja cukup ko gak usah kasih Cleo kado aturan uangnya buat Mbok tabung."

Mbok Darmi menggenggam kedua tangan Cleo. "Non, ini tuh harus di kasih sama non aturan pas non apa tuh non bahasa gaulnya kalo ulang tahun ke tujuh belas?"

"Sweetseventeen Mbok."

"Nah itu non tapi, mbok lupa jadi ini harus di kasih non tunggu sebentar yah." Mbok Darmi berlari kecil kearah kamarnya.

Dalam hati sebenarnya Cleo bersyukur masih punya Mbok Darmi yang masih memperhatikannya dan sayang dengan dia tulus. Tanpa Mbok Darmi mungkin Cleo tidak setegar ini menghadapi Papa-nya.

Dengan langkah tergopoh-gopoh Mbok Darmi menghampiri Cleo. Kini Mbok Darmi menggenggam tangan Cleo dan meletakkan kotak yang lumayan besar.

Cleo masih memandanganya dengan tatapan bingung. "Ini apaan Mbok?"

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang