Sudah direvisi.
Happy Reading💙
Jangan lupa follow akunku detiknadi
Tinggalka jejakmu untuk mendukung cerita ini.🌸🌸🌸
Penerimaan siswa baru di SMA Harapan Bangsa telah dilaksanakan. Dan hari ini, seluruh murid baru diwajibkan mengikuti Masa Orientasi Siswa yang biasa di sebut MOS. Alika menatap pantulan dirinya di cermin, "Gue bener-bener kayak orang gila kalau gini caranya." katanya sambil memoles tipis baby powder pada wajahnya dan sedikit pelembab bibir.
Seragamnya dirapikan sekali lagi. Setidaknya, walau penampilannya kelihatan aneh, kesan rapi tidak boleh diabaikan begitu saja. "Kenapa MOS identik dengan hal-hal norak kayak gini sih? Gak habis pikir gue." lanjutnya pada pantulan dirinya di cermin. Ia menepuk-nepuk ujung roknya, yang sebenarnya sudah rapi sedari tadi.
Hari pertama sekolah, pengalaman pertama menjadi murid SMA. Ia menerka-nerka seperti apa suasanya sekolahnya nanti? Apakah ia bisa menciptakan momen indah dari sekolahnya ini? Menurut cerita-cerita yang ia baca di Twitter, masa-masa paling indah adalah masa SMA, di sanalah tempat segala kenangan tercipta. Kenangan manis, kenangan buruk, yang namanya kenangan akan tetap indah karena tidak bisa diulang kembali.
Tepat pukul 06.15 Ia keluar dari kamar membawa semua semua peralatan MOS-nya.
"Selamat pagi!" Alika menyapa Ayah, Bunda, dan kakaknya Nino yang telah lebih dulu berkumpul di meja makan.
"Selamat pagi sayang."
"Ini beneran kayak gini ya MOS nya? Dengan dandanan seenggak keren ini?" Alika mengangkat bawaannya, menunjukkan pada Nino. Setelah itu ia meletakkan di atas kursi kosong sampingnya.
Nino menjawab setelah kunyahan rotinya habis tertelan. "Iya, sabar aja. Cuma 3 hari kok."
Alika menghela napas kasar. Tiga hari itu lama, tidak bisa dibilang Cuma. Akhirnya Alika memutuskan mengambil dua lembar roti, mengoleskan selai stroberi di kedua sisinya. Ia meneguk susu untuk membasahi tenggorokannya sebelum menggigit roti dan makan dalam diam.
"Kalau ada yang gangguin kamu, lapor Abang aja!" Kata Nino. Alika hampir tersedak. Apa-apaan? Memangnya dia satpam?
Alika mendengus. "Iya Abang sayang, nggak ada yang berani gangguin aku." Ucapnya. Ayah dan Ibunya hanya tertawa melihat tingkah laku anaknya.
🌸🌸
Upacara pembukaan MOS SMA Harapan Bangsa baru saja di laksanakan. Alika sedang duduk di bawah pohon untuk beristirahat setelah satu jam berdiri mengikuti upacara di bawah teriknya matahari. Ia menatap bangunan-bangunan sekolah ini. Bangunan yang berbentuk persegi dan berlantai tiga. Di bagian depan terdapat lobi, dan di tengah-tengah bangunan berdiri, terdapat lapangan upacara dan lapangan futsal. Lapangan basket di sekolah ini tersedia di dalam ruangan. Dan fasilitas-fasilitas lain yang menunjang pembelajaran.
Ini baru hari pertama upacara dan Ia sudah tersiksa oleh teriknya matahari. Dan masih akan ada senin-senin kedepan yang siap menanti. Sewaktu SMP dulu, Ia suka sekali membolos upacara dengan alasan sedang sakit. Kemudian anggota PMR akan membopongnya menuju UKS, dibuatkan teh panas dan sebungkus roti. Sampai satu jam ke depannya, ia akan berbaring di UKS ditemani anggota PMR yang berjaga.
Huh.. Alika rindu sekolahnya yang dulu.
"Duh panas banget sih!"
Alika mengibaskan tangannya di depan wajah, seolah itu adalah kipas yang mengeluarkan angin. "Teman-teman gue pada kemana coba?" Alika bermonolog sambil merogoh kantung tas mencari keberadaan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Brother Affects
Teen Fiction(Follow dulu, sebagian part akan diprivate.) "For once, I would be selfish to ignore our feelings. Although it hurting me, Hurting you, Which means, Hurting us..."