Sudah direvisi.
🌸🌸
Berbeda dari hari-hari biasanya. Jika kemarin Alika datang ke sekolah murni hanya untuk belajar, menambah ilmu dan bersosialisasi dengan lingkungan sekolah, sekarang bertambah lagi. Untuk bertemu dengan Elang, pacarnya.
Kata guru PKN Alika, suka sama lawan jenis boleh, tapi harus dalam batas yang wajar. Jadikan ia salah satu alasan untuk kamu semangat datang ke sekolah. Semangat mengerjakan tugas, dan semangat meraih peringkat di kelas. Malu dong, kalau orang yang kamu suka lebih pintar dibanding kamu.
Apa yang guru PKN sampaikan itu masuk akal dan sangat Alika setujui. Ia tidak mau karena pacaran, hal itu mempengaruhi kemampuan belajarnya. Jika bisa, harus lebih baik dari sebelumnya.
Alika melangkah ringan menuju kelasnya. Di koridor tempat ia berjalan, ia berpapasan dengan beberapa murid yang juga sedang berjalan menuju kelas masing-masing. Alika melempar senyuman saat orang-orang itu menyapanya dengan ramah.
Orang yang sedang berjalan di samping Alika, yaitu Nino, sedang memperhatikan adiknya yang sedari tadi tidan berhenti menyapa orang-orang yang ia lalui. Keningnya mengerut samar. Tumbenan pagi-pagi nyengir. Biasanya juga cemberut. Batinnya.
Di tengah koridor, Alika dan Nino berpisah. Nino berbelok ke kiri, menaiki tangga menuju kelasnya di lantai atas. Sedangkan Alika masih terus berjalan melewati satu ruangan lagi sampai ujung koridor, lalu berbelok kiri melewati beberapa ruangan menuju kelasnya.
Saat Alika berjalan menuju kelasnya, ia bisa melihat di seberang sana, di bawah pohon, segerombolan anak laki-laki sedang berkumpul. Bercerita dengan asik dan sibuk menertawakan satu sama lain. Ketika Alika fokus menatap satu titik, seorang laki-laki yang sedang tertawa menampilkan gigi rapih dan putihnya, laki-laki itu menoleh. Bertatapan langsung dengan pemilik mata teduh yang terus menatapnya dengan senyuman.
Laki-laki itu Elang. Tawanya mereda, digantikan senyuman manis yang benar-benar sangat manis di mata Alika. Alika membalas senyuman Elang salah tingkah. Ia melihat Elang merogoh saku celananya, mengeluarkan sesuatu yang ternyata adalah sebuah ponsel. Elang menunduk menatap ponsel itu dan jarinya menari-nari di sana. Alika tidak tahu apa yang pacarnya itu lakukan. Membuat ia mengendikkan bahu acuh lalu melanjutkan berjalan.
Di detik selanjutnya, ponsel Alika bergetar. Ia mengecek notifikasi. Sebuah pesan dari aplikasi Line-nya.
Elang Gatara
Good morning, sunshine.Hati Alika tergelitik. Seperti ada sesuatu yg merekah di dalam dadanya setelah membaca pesan itu. Kemudian ia kembali menoleh ke arah Elang. Di sana, laki-laki itu lagi-lagi melemparkan senyuman manis yang semakin membuat sesuatu di dalam dada Alika meletup-letup.
Alika menatap ponselnya lagi lalu membalas.
Alika Salshabila
Good morning, El.Lalu gadis itu kembali melanjutkan langkahnya memasuki kelas. Tidak sadar jika sedari tadi, ia telah sampai di depan kelasnya. Ia menyapa semua temannya yang ada di kelas, berjalan menuju mejanya, dan meletakkan tas.
Ponselnya yang tadi lagi-lagi bergetar ia naikkan ke atas meja. Membuka balasan pesannya lagi.
Elang Gatara
El siapa? Selingkuhan lo?Alika Salshabila
Itu panggilan gue buat lo.
Biar beda aja dari Gilang.Elang Gatara
Panggilan sayang, ya? 😳Alika Salshabila
Serah yaaa serahElang Gatara
Hahaha cie senyum-senyum sendiri:p
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Brother Affects
Teen Fiction(Follow dulu, sebagian part akan diprivate.) "For once, I would be selfish to ignore our feelings. Although it hurting me, Hurting you, Which means, Hurting us..."