Author pov.
"Karuma-nii! Rio-nee! Berhenti menjahili ku!"teriakmu tiba-tiba.
Niat mu untuk menghirup udara segar setelah beberapa hari sibuk belajar pupus sudah. Karena ulah kakakmu, dan jangan lupakan partner in crime nya yang juga SANGAT AMAT JAHIL!"Waa~ [NickName]-chan kowaii~"pekik Rio, kemudian mencubit pipi mu, membuatnya semelar mungkin.
"Hei, Rio~ Hati-hati, dia akan meledak, lho~"timpal Karma yang muncul tiba-tiba dari belakang Rio dengan wajah (pura-pura) takutnya. Yang direspon baik oleh Rio.
"Ah, kau benar. Aku lupaa~! Kita harus larii~ Se-ce-pat mung-kin sebelum [Name] datang menyerang~"
"Uhm uhm.. Benar!"Karma menganggukkan kepalanya dengan wajah (sok) polos.
Mereka kembali memfokuskan perhatian mereka pada [Name], hanya untuk menyadari kalau mereka sudah melewati batas.
"Hehehe.. Seperti biasa, Nakamura dan Akabane memang pasangan yang serasi ne..? Biarkan aku memberikan kalian hadiah atas keserasian kalian~"ungkap [Name] dengan nada 'bercanda' yang terdengar jelas.
Gulp.
'Okay. Kami akan benar-benar mati!'
'Mati seperti ikan kekurangan air!!'batin Karma dan Rio horor.Sayangnya, Rio melupakan beberapa fakta.
Adiknya yang kawaii ini bisa jadi kowaii dalam beberapa detik saja---apalagi jika dia badmood. Kelelahan usai belajar tentu saja terhitung-- Begitu juga sebaliknya.Yang bisa membuatnya berhenti memberi aura gelap hanya beberapa hal.
1. Kekasihnya.
2. Kekasihnya.
3. Kekasihnya.
4. Kek-(//author dicekek karna banyak omong//)
Dan. Hal paling mengerikannya.
Kekasih adiknya, Shi-o-ta Na-gi-sa. Sedang dalam tugas penting dari sekolah, mengharuskannya untuk pergi keluar kota.Yang berarti. Bisa saja dalam beberapa menit kedepan. Seorang Rio Nakamura dan Karma Akabane hanya tinggal nama.
Bukankah itu mengerikan ?
"Katakan padaku~ Kalian ingin hadiah apa? Tali tambang? Atau-
"[Name]-chan!"sebuah suara yang terdengar seperti suara malaikat ditelinga mereka, tiba-tiba terdengar. Memotong adegan penuh ancaman bagi Rio dan Karma. Tanpa sadar, Rio menghembuskan nafas yang tanpa sadar ditahannya.
"Nagisa-kun!"pekik [Name] bahagia. Wajah penuh ancaman dan aura mengerikan tadi sudah hilang total. Digantikan senyum ceria dan aura bahagia yang sangat berbeda dari sebelumnya.
Nagisa pov.
"Ah.. Lelah juga ternyata. Perjalanan nya cukup lama,"keluhku sambil meregangkan tubuhku. Rasanya kaku sekali. Biasanya tiap hari 'marathon' dulu.
"Mungkin jalan-jalan sebentar boleh juga. Sekalian melepas lelah. Siapa tahu juga [Name]-chan sedang ditaman biasa,"ucapku berpikir sejenak.
Setelah menimbang-nimbang, aku memutuskan untuk mengganti pakaianku dan bergegas ke taman tempat pertama kali [Name] dan aku pergi kencan. Uh.. Setiap kali diingat tetap saja membuatku malu.
Author pov.
"... Hahaha..,"gelak tawa tiba-tiba terdengar dari remaja berambut biru muda yang sedang melangkah dengan santai namun pasti.
(Eaa :v)
"Haha.. Waktu itu dia berwajah merah sekali.., imut..,"gumam nya lagi dengan seulas senyum manis yang melelehkan hati setiap orang yang dia lewati. Baik laki-laki maupun perempuan.
Tanpa ia sadari, langkah kakinya berhenti didekat rumah teman sekelasnya dan pacarnya.
Menoleh kebelakang, ia tidak menyadari kalau taman yang ia maksud sudah terlewat karena perhatiannya teralihkan untuk mengingat kencan pertama mereka.
"--Tali tambang? Atau--"
Tanpa aba-aba, begitu mendengar suara pacarnya, pemuda biru itu berlari dan memanggil sebuah nama yang dihafalnya diluar kepala.
"[Name]-chan!"
Nagisa bisa melihat gadis mungil yang ia panggil, langsung membalikkan tubuhnya.
"Nagisa-kun!"
Bak slowmotion, Rio dan Karma kini seolah melihat dorama yang banyak diputar ditelevis secara live.
[Name] langsung menenggelamkan wajahnya di dada Nagisa, karena perbedaan tinggi mereka. Tangan Nagisa balas memeluk mu erat.
"Hei, Rio,"
"Nani?"
"Kau mau membiarkan adikmu dipeluk terus?"
".. Kalau dipisahkan sekarang, nanti aku bisa tinggal nama.. Kalau mau, kau saja yang pisahkan.""Ohohoho~ Lihat siapa ini..? Jangan bermesraan didepan umum, kalian tahu?"pancing Karma.
"Uh-Oh.. Karma-kun?"
"Diamlah, Karma-nii!"protes [Name], menggembungkan pipinya kekanakan.
'Kawaii~' batin mereka serentak.
"Rio-nee, aku pergi dulu, ne! Hayaku, Nagisa-kun!"pamit mu dengan senyuman manis, lalu menarik tangan Nagisa cepat. Meninggalkan Rio dan Karma yang sweatdrop.
"Ne, aku merindukan mu, Nagisa-kun,"adu [Name].
"Hahaha.. Aku juga merindukanmu, [Name]-chan,"balas Nagisa menepuk puncak kepalamu.***
A/N : Konnichiwa minna~
Kage minta maaf, baru sempet update lagi. Soalnya tugas Kage banyak.
Reader : Banyak alasan yah, ni author satu..
Mungkin terdengar kayak alasan klasik-
Reader : Emang.
Hidoii.
Intinya.. Kage minta maaf banget ><
Hope u like it♡
9 Feb 2017
With love,
Kage.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] Assassination Classroom x Fem!Reader
FanfictionBuku ini berisi kisah kalian x characters dari Ansatsu Kyoushitsu aka. Assassination Classroom. Cerita pendek yang didominasi cerita romansa! ---- Ansatsu Kyoushitsu©Matsui Yuusei ---- Kotak kritik dan saran terbuka selalu, layaknya hati ini uwu Mau...